Diandra --Mama (Namakamu)-- dan Barack Steel --Papa (Namakamu)-- saat ini sedang berada di rumah.
Bukan tanpa alasan, tapi karena Bastian yang membujuk orangtua nya untuk datang ke acara wisuda (Namakamu).
"Pokoknya (Namakamu) juga nggak dateng kalau mama sama papa nggak ada. (Namakamu) punya orangtua tapi berasa nggak punya tau!" Marah nya saat tau orangtua nya sibuk dan bilang tidak bisa datang.
Namun dengan bujukan Bastian, orangtua mereka akhirnya luluh dan meluangkan waktunya untuk acara wisuda anak gadis nya.
Saat ini, keluarga kecil berisi empat orang itu sedang berkumpul di ruang keluarga menonton acara tv dengan posisi Bastian dan (Namakamu) yang berada di bawah papa dan mama nya yang duduk di sofa.
"Makasih ya ma?" ucap (Namakamu)
Diandra terkekeh, "kamu tu makasih terus dek."
Barack yang gemas dengan anak gadisnya itu terkekeh lalu mengacak pelan rambut (Namakamu), "anak gadis papa bentar lagi lulus."
(Namakamu) mendongakkan kepala nya lalu tersenyum sampai memperlihatkan deretan gigi nya, "ya masa ga lulus lulus sih pa?" lalu terkekeh.
"Besok kalau udah lulus, kerja sama Abang aja dek." usul Barack
"Ide bagus tuh, pa. (Namakamu) jadi sekretaris aku aja." tambah Bastian
(Namakamu) langsung memelototi abangnya itu. Bastian tau jelas kalau adiknya ini tidak suka berada di dunia perkantoran.
"Enggak ah pa, aku ga minat." ucap (Namakamu) sambil memohon
"Adek mah sukanya modelling sama acting, iyakan?" Ucap Diandra
Dengan semangat (Namakamu) menganggukan kepalanya cepat, "iya. Betul itu!"
"Hidup kamu itu udah kebanyakan acting, gausah ditambah tambahin." bisik Bastian tepat ditelinga kanan (Namakamu)
(Namakamu) tak menjawab, hanya saja tangannya ia kepalkan lalu ia memukul keras bahu Bastian.
Diandra yang melihat itu tertawa kecil, "kalian masih sering berantem ya?"
Sontak (Namakamu) dan Bastian saling tatap, lalu (Namakamu) menyenderkan kepalanya di bahu Bastian, "enggak kok ma. Bercanda aja tadi tu."
Bastian pun hanya menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan (Namakamu).
Barack dan Diandra yang melihat anak anak nya akur hanya tersenyum.
Barack mengelus pelan rambut panjang (Namakamu), "papa ngikut kamu aja dek, kan yang ngejalanin kamu. Papa cuma bisa bantu doa semoga pilihan kamu itu jadi yang terbaik."
"Aamiin.." sontak mereka bertiga meng aamiin i perkataan Barack.
**
Bastian memasuki kamar adiknya,(Namakamu) yang melihat kedatangan Bastian hanya tersenyum tipis, "kenapa bang?"
Bastian menutup pintu kamar adiknya lalu duduk di tepi ranjang mendekati (Namakamu), "habis nangis ya?" Tanya Bastian pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit [IDR]
Teen FictionMenceritakan tentang kisah cinta (Namakamu) dan Iqbaal yang berakhir sesuai takdir tuhan :)))