29🌻

3.5K 490 139
                                    

Jika kalian mengira gadis yang dimaksud adalah (Namakamu), maka jawabannya adalah benar.

Saat ini, dia berada di kediaman rumah baru nya yang sudah satu tahun ini ia singgahi bersama keluarga nya.

Keluarga?

Iya, setelah kejadian satu tahun silam kedua orang tua nya sadar bahwa semua yang ada di sisi kita saat ini tidak lah kekal.

Mereka takut menyadari nya diakhir.

Flashback on

Salsha sedang menemani (Namakamu) di kamar nya.

Salsha dan Aldi memang sudah pulang duluan ke Jakarta, entah lah bagaimana dengan Steffy, katanya dia ada sedikit urusan.

"Iqbaal udah pulang kan dari Bandung? Kan dia udah selesai shooting.." tanya salsha, ada keraguan di hatinya saat menanyakan hal itu

"Iya udah." jawab (Namakamu) lesu karena kabar Iqbaal yang tak kunjung datang

"Ini udah seminggu loh, masa masih gada kabar sih? Lo udah coba kerumah nya?" Tanya Salsha berempati

"Setiap gue kerumah nya dia pasti ga dirumah shal. Ayah sama Bunda pun gatau dia pergi kemana."jawab nya sendu

'mungkin, ini saatnya.' ucap Salsha dalam hati

Salsha tampak berfikir, "Emm.. gue boleh jujur nggak sama Lo?" Ucap Salsha ragu.

(Namakamu) langsung menoleh kan kepalanya menghadap Salsha, "apa?"

"Tapi Lo janji dulu sama gue, jangan nangis," ucap Salsha pelan.

Deg.

Ada firasat buruk menyelimutinya.

"Kenapa shal?"

"Janji dulu," Salsha sebenarnya juga khawatir dengan kondisi (Namakamu) saat ini. Mata sembab nya yang sudah ada sejak beberapa hari lalu belum juga menghilang.

(Namakamu) dengan tenang menjawab, "gue janji." yaa walaupun dia mengatakan nya dengan ragu

"Sebenarnya .."

(Namakamu) menaikkan sebelah alisnya, tanda ia menunggu ucapan Salsha selanjutnya.

"Waktu dibandung gue sering mergokin Steffy lagi telfonan sama Iqbaal,"

Deg.

"Gue sama Aldi juga pernah tiga kali liat mereka ada di mall,"

Deg.

"Gandengan tangan."

Deg.

Apa apaan ini? :)

(Namakamu) tersenyum kecut, "Steffy?" Gumam nya tak percaya, matanya memanas.

"Maksud Lo gimana sha?" Tanya (Namakamu) dengan suara yang serak, dia masih belum bisa mencerna ucapan Salsha. Dia tidak percaya dan tidak yakin.

"Gue bukannya suudzon atau gimana (Nam), awal nya gue udah positif thing--"

Tling..

Suara getaran dari ponsel (Namakamu) menghentikan ucapan Salsha, Salsha lalu melirik ke arah ponsel sahabat nya itu.

(Namakamu) juga ikut melirik nya walaupun dia tidak dapat melihat jelas siapa si pengirim pesan itu.

"Lanjutin sha," pinta (Namakamu)

Tling..

"Hp lo bunyi (Nam)."

"Iya gue tau, lanjutin cerita nya." desak (Namakamu)

Relationshit [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang