30🌻

3.7K 483 179
                                    


Keesokan harinya, Diandra dan Barack selaku orangtua (Namakamu) pulang ke rumah saat mendengar kabar buruk itu.

Saat ini, di kediaman (Namakamu). Keluarga nya dan juga keluarga Iqbaal sudah berada dirumah nya.

'aku ngehamilin Steffy, ma. Maaf."

Ucapan Iqbaal masih terngiang jelas di telinga Diandra, dia masih dengan posisi nya tadi memeluk anak gadisnya tanpa mengeluarkan satu kata pun.

Ayah Herry, Bunda Rike, dan Bastian juga sedari tadi diam tak mengeluarkan satu kata pun. Mereka kecewa, mereka semua yang ada disini kecewa dengan laki-laki yang sudah mengikat gadis itu.

Papa memecahkan keheningan yang sedari tadi terjadi, "biar papa yang nemuin orang tua Steffy, kita selesaikan dengan jalan yang benar. Jangan nikah siri, nikah secara sah sesuai agama dan negara aja. Kasian anak kamu nanti kalau orangtuanya nikah siri, baal."

Memang, tadi Iqbaal mengatakan bahwa ia akan menikahi Steffy, namun nikah siri. Tapi Barack tak setuju, "Biar papa bantu jadi wali kamu."

Ayah dan Bunda Iqbaal tidak mau menau tentang anak nya lagi, mereka sudah benar-benar kecewa dengan putra bungsunya.

Tangis (Namakamu) yang sedari tadi ditahan, tidak dapat dibendung lagi. Tangisnya pecah dalam pelukan sang mama.

Bunda yang mendengar isakan memilukan itu, mendekat kearah dua perempuan yang sedang berpelukan lalu bunda ikut memeluk mereka, "Bunda minta maaf sayang.." ucap Bunda Rike pelan didekat telinga (Namakamu).

"Sakit, bunda."

**


Kamis.

"Lo yakin nggak Dateng (Nam)?" Tanya Salsha yang menatap nanar ke arah Sahabatnya, mata dengan lingkar hitam dibawahnya itu tampak menyedihkan sekali.

"Gue ga sanggup." jawab (Namakamu) pelan, suaranya sungguh mengenaskan.

"Seenggaknya, ini mungkin bakal jadi pertemuan kalian yang terakhir. Lo juga udah lama nggak liat Steffy kan?" Ucap Salsha mencoba membujuk (Namakamu)

"Gue takut shal,"

"Gue nggak kuat."

Salsha menarik nafasnya dalam dalam lalu membuangnya perlahan, lalu melihat ke arah Aldi yang sudah siap dengan kemeja nya untuk menghadiri acara sakral sahabat nya.

Mm mantan sahabat?

Aldi memberi kode agar salsha tidak memaksakan kehendak (Namakamu).

Salsha menurutinya, "yaudah. Ada yang mau lo titipin?"

(Namakamu) diam.

Aldi menghampiri mereka, "(Nam).."

(Namakamu) yang sedari tadi berada dalam pelukan Salsha menatap kearah nya.

"Gue sama Salsha minta maaf udah nyembunyiin ini semua." terang Aldi

(Namakamu) menganggukan kepala nya kecil. "Sebentar lagi gue pindah." ucap (Namakamu) dengan suara serak nya, khas orang sehabis menangis, "gue minta maaf kalau pernah buat kalian repot." lanjutnya

"Lo nggak pernah ngrepotin kita (Nam)," ucap Salsha.

"Kita bakal jarang ketemu lagi." Ucap Aldi seraya terkekeh padahal air matanya sudah jatuh

Kenapa semua laki-laki disini mendadak cengeng?

"Kok lo nangis sih Al?" Tanya (Namakamu) yang sudah sedikit meredakan tangis nya, (Namakamu) melepas pelukannya dengan Salsha dan mendekati Aldi untuk menghapus air mata Aldi, "Cowo kok cengeng?"

Relationshit [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang