Sore ini, iqbaal dan (Namakamu) sedang berada di ruang keluarga rumah (Namakamu) sambil menonton tv, ditemani cemilan favorit mereka, kentang goreng.
Malam ini, niat nya Iqbaal akan menginap di rumah (Namakamu) untuk menemaninya karena orangtua (Namakamu) sudah kembali bekerja entah di negara mana dan Bastian lembur dikantornya.
(Namakamu) sedang tiduran di paha iqbaal. Lelaki dihadapannya itu sedang fokus dengan film dan cemilannya.
"Kamu kenapa nggak marah?"
Iqbaal menundukkan kepalanya, lalu mengernyitkan alisnya, "marah?karena apa?"
"Kino baal.." ucap (Namakamu) pelan sambil menatap Iqbaal
Iqbaal menetralkan kembali ekspresinya lalu tersenyum, "kenapa harus marah sih yang?"
"Kenapa kamu nggak marah sama aku, padahal aku udah peluk kino. Kenapa kamu nggak ngelarang aku?"
Aneh, tau ga:) kalau sayang mah harusnya marah
(Namakamu) merasa bersalah sekali tadi. Mau nggak meluk, tapi ya gimana ya, mungkin (Namakamu) benar benar rindu dengan dia :)
Maapkan.
"Ngelarang kamu? Buat apa? Toh aku tau kondisinya kayak gimana." ucap Iqbaal
Dia tuh pengertian banget ya Allah :(
(Namakamu) mengganti posisinya menjadi duduk berhadapan dengan iqbaal, mereka saling menatap.
Kedua tangan iqbaal sudah berada di pipi (Namakamu)."Denger ya, aku sayang sama kamu. Aku ngerti kamu pasti kangen banget sama dia, iya kan? Makanya aku biarin kamu buat peluk dia setelah sekian lama kalian nggak ketemu. Tapi bukan berarti kamu bisa kayak gitu terus sama dia, ya? Nanti aku cemburu." ucap Iqbaal diakhiri kekehannya
(Namakamu) senyum dan tidak menyangka bahwa ia akan mendapatkan sosok iqbaal yang dewasa nya kebangetan. Selama kurang lebih tiga tahun ini dia emang jarang sekali marah. Yang lebih sering marah mah (Namakamu), apalagi cemburu ,huhu:(
"Kamu tau? Aku tadi cemburu tau yang." tangannya masih betah bertengger di pipi (Namakamu)
Tuhkan.
(Namakamu) tersenyum kecil, "maaf."
Iqbaal senyum, "udah ah nggak usah dibahas. Nanti nangis lagi," ucap Iqbaal menggoda gadisnya.
Iqbaal menidurkan kepalanya ke pundak kiri (Namakamu). Kedua tangannya memeluk erat pinggang (Namakamu) dari samping.
Tiba tiba (Namakamu) teringat sesuatu, "kamu suka kangen sama temen-temen kuliah kamu di UWC nggak sih baal?"
Iqbaal mendongakkan kepalanya, melihat kearah (Namakamu) yang juga sedang menatapnya. Jarak keduanya sangat dekat sekarang.
(Namakamu) yang merasa gugup lalu mengalihkan pandangannya kearah lain, tidak ingin menatap mata hitam Iqbaal yang membuatnya merasa gugup.
Iqbaal tersenyum manis, "kangen dong. Gimana kabar mereka aja aku udah nggak tau yang. Cuma tau beberapa aja, itu pun cuma yang asalnya dari Asia."
"Kalau aleeka sama mika? Kamu kangen nggak?" Tanya (Namakamu)
"Mm.. kalau aleeka enggak sih. Tapi kalau mika, yaa.. gitu.." jawab Iqbaal
(Namakamu) menatap ke arah Iqbaal
"Gitu gimana? Kangen ya?" Tanya (Namakamu) disertai senyum kecil nyaIqbaal nyengir, "hehe iya. Aku jujur lho ini yang."
"Nggakpapa, aku suka kalau kamu jujur." ucap (Namakamu) seraya tersenyum manis
Sebenarnya (Namakamu) sedikit merasa cemburu karena Iqbaal mengucapkan hal itu. Tapi kenapa harus diungkapkan? Iqbaal saja yang sudah jelas kecemburuannya terhadap Kino bersikap biasa saja.
"Jangan senyum terus dong, semesta." :)
(Namakamu) mengernyitkan alisnya bingung, "kenapa?"
"Aku deg-deg an nih, kenceng banget seriusan deh." Tangannya mengambil tangan kanan (Namakamu) lalu ditaruh di dada nya. "Nggak kasian apa? Tiap hari aku harus jantungan karena liat senyum kamu." lanjutnya
"Heh!" (Namakamu) menyentil bibir Iqbaal pelan lalu terkekeh, "ngomongnya baal.."
"ih. Aku serius, sayang."
(Namakamu) yang merasa gugup mengalihkan pandangannya berfikir topik apa yang ingin dibahas untuk mengalihkan pembicaraan, "beli es krim yuk baal?"
"Dih, mengalihkan pembicaraan neng?" Ucap Iqbaal menaik turunkan alisnya serta tersenyum jail
"Ih enggakkk.. aku lagi mau es krim baal," tangannya yang sedari tadi berada di dada Iqbaal ia gunakan untuk merapikan rambutnya.
"Ayok..." rengek (Namakamu)
"Emang tadi aku iya in?"
"Ih, nyebelin! Ayuk baal.." (Namakamu) menarik Iqbaal agar berdiri dari posisi duduk nya
"Nanti kamu sakit, gimana? Ini udah petang."
"Sekali aja baal, aku kan udah lama nggak makan es krim." ucap (Namakamu) melepaskan tangan Iqbaal lalu menunjukkan puppy eyesnya
"Ya?" ucap (Namakamu) di buat segemas mungkin agar Iqbaal menurutinya
Iqbaal terkekeh, lalu berdiri. Dan?
"Aaa.. sakit!" (Namakamu) memukul lengan iqbaal kala lelaki itu mencubit gemas pipinya
Lagi-lagi Iqbaal terkekeh, "suruh siapa gemesin, hem?" Tangannya menangkup kedua pipi (Namakamu)
"Ya nggak usah di cubit juga, kan sakit."
Lagi-lagi dan lagi Iqbaal terkekeh saking gemasnya dengan gadis dihadapannya ini, "gelato?" Tawar iqbaal
(Namakamu) merasa senang, Iqbaal menurutinya, "enggak. Mau beli di depan Alfamart aja yang deket. Kita jalan kaki."
"Ayuk."
**
Dimalam yang sunyi ini, iqbaal dan (Namakamu) berjalan menuju Alfamart sambil bergandengan tangan."Semesta.."
"Hm?"
"Kamu kan lagi break dari dunia entertainment ni, kita liburan yuk? Kemana gitu." ajak Iqbaal
Iya. Jadi sebelum kelulusan kemarin ceritanya (Namakamu) break dari dunia entertainment :)
Gaya banget si njir :v
Terus beberapa Minggu lagi Iqbaal akan memerankan tokoh Dilan dalam film berjudul "Dilan" di Bandung, dan tugas nya di kantor sudah digantikan sementara oleh sekretarisnya.
"Kamu kan ada projec di Bandung baal, lupa?"
"Ah kamu mah, pake diingetin. Itukan masih lama yang."
"Kamu kenapa sih nggak ikut aja? Aku kan gamau kita LDR yang." lanjut Iqbaal
(Namakamu) memberhentikan langkahnya, begitu pun iqbaal. Lalu (Namakamu) menghadap kearah Iqbaal.
"Ya masa LDRan. Kita tiga tahun pacaran aja gapernah ya yang 1 hari aja nggak ketemu. Lah besok kalau aku di Bandung, kamu di Jakarta masa iya aku harus bolak balik? Nanti cape." ucap Iqbaal seraya mengerucutkan bibirnya.
Ah Gemash!
(Namakamu) terkekeh, "lebay kamu!"
"Ih nggak lebay yang, serius."
"Lagian kamu tu nggakperlu bolak balik Bandung Jakarta iqbaal. Kita masih bisa chat, telfon, sama VC. Iya kan?" Ucap (Namakamu) menenangkan Iqbaal
Iqbaal mengangguk lucu seperti anak kecil yang sedang dinasihati ibunya.
"Yuk lanjut jalan."
Mereka pun melanjutkan perjalannya menuju Alfamart
"Yang jadi Milea nya Vanesha baal?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit [IDR]
Teen FictionMenceritakan tentang kisah cinta (Namakamu) dan Iqbaal yang berakhir sesuai takdir tuhan :)))