Episode kemaren gue di bom atom ama komentar reader-nim, gini komentarnya "LANJUT THOR! LANJUTTT!"
Buset dah -____-' ini bukan teror lagi tapi pemaksaan ckckck, sans dong bu wkwkwwkwkwk, pasti dilanjut, wkwkwkwk
Miyanhae, karena aku juga kerja senin-sabtu dan minggu baru libur, jadi otomatis aku ngerjain ini ff pas libur ku, itu pun kalau engga ada acara lain misal, acara keluarga. S, be patient ya darling~ pasti ku lanjut ini ff ^^
Oleh karena itu, karena permintaan kalian yang selalu neror gue setiap saat! Setiap waktu!, gue LANJUT NIH YA, UDAH DI LANJUT! AWAS AJA KLO GAK PADA KOMENT dan LIKE!
Wkwkekek
Happy Reading yorobeun ^^
.
.
.
.
.Seoul University
Woojin membulatkan kedua matanya saat melihat sosok Jihoon yang tengah berjalan di lorong kampus seorang diri.
Ia segera menutup loker pribadinya dan berlari menghampiri Jihoon dengan mengabaikan Minhyun yang masih berada disana.
"Jihoon-ah!!" Panggilnya.
Pria cantik itu menoleh ke arah suara kemudian wajahnya tiba-tiba terkejut, dengan tergesa-gesa ia berjalan lebih cepat dan mengabaikan Woojin yang memanggilnya berulang-ulang kali.
"Hya! Park Jihoon!" Panggilnya kembali kali ini dengan suara yang lebih kencang. Membuat beberapa mahasiswa di lorong itu memperhatikannya.
Namun, Jihoon tetap berjalan cepat menjauhinya bahkan mungkin sudah setengah berlari menghindarinya.
"Aish!" Woojin mengacak rambutnya dengan kesal. Kali ini gagal lagi. Pria cantik itu lagi-lagi lolos darinya.
Minhyun yang memperhatikan temannya sejak tadi, dengan diam memandang kelakuan temannya itu juga Jihoon. Ia pun menghampiri woojin dan menepuknya.
"Ada apa dengan Jihoon? Kau sedang bertengkar dengannya?" Tanyanya dengan menatap sosok Jihoon yang mulai menghilang di lorong.
"Tidak ada,"
"Lalu kenapa sikapnya seperti itu?"
Woojin hanya diam sambil menatap punggung Jihoon yang mulai hilang dari pandangannya.
"Entahlah.. aku pun ingin menanyakannya.." ucapnya nanar.
.
.
.
"1 minggu?!!!"
"Sstt! Diamlah!" Woojin menyuruh Minhyun untuk diam ketika semua orang di dalam perpustakaan itu memperhatikan mereka dengan pandangan tajam.
"Kubilang jangan berisik," bisiknya.
Minhyun tersenyum memohon maaf kepada beberapa orang disana yang merasa terganggu dengan suara teriakannya. Kemudian, ia mendekati Woojin dan berbisik.
"Maaf, habis kau membuatku terkejut," bisiknya.
Woojin hanya menggelengkan kepalanya. Ia sudah menduganya jika temannya ini pasti akan berteriak mendengarnya. Seharusnya ia tidak bilang padanya tadi.
"Apa yang terjadi? Sampai dia tidak pulang selama 1 minggu? Apakah ia pulang ke rumahnya?" Tanya Minhyun dengan berbisik.
Mereka terpaksa berbicara seperti ini karena saat ini mereka sedang berada di perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOM 101 (2Park) END
RandomApa yang terjadi jika teman roomate mu tidak sesuai dengan yang di harapkan? Park Jihoon anak orang kaya yang tengah kabur dari rumahnya. Park Woojin anak dari desa yang ingin belajar hidup mandiri di kota asing demi mengejar cita citanya. Mereka be...