Eps. 26: Badai (part 1)

2.3K 170 37
                                    


HAAAIIII~ AKU KEMBALIIIIII~
Part kali ini mungkin bakalan sedikit membosankan, tapi aku tetap minta koment ny ya 😘

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Jihoon membuka kedua matanya berat ketika telinganya mendengar suara berisik dari arah dapur. Ia menoleh ke sampingnya- kosong, tidak ada kekasih hatinya disana.

Ia pun bangun dari sana, dan meringis. Tubuhnya masih terasa sakit akibat pergerumulan semalam. Setelah mereka bercinta di kamar mandi, Woojin memintanya lagi di kamar dan alhasil bokong nya kini benar-benar sangat sakit.

"oh tidak, bokong ku," lirihnya sambil memegangi benda sintal itu dan mengelusnya pelan.

"bisakah aku berjalan hari ini?" lirihnya.

Jihoon terap berusaha untuk bangun dan memakai celana dalamnya yang tergeletak tak berdaya di lantai. Semalam pergerumulannya lebih hebat di bandingkan di kamar mandi, lelaki gingsul itu benar-benar sangat mendominasinya. Woojin lebih kasar bermain dengannya tadi malam.

Dan sudah dapat ia pastikan, jika tanda kepemilikannya pasti akan lebih bertambah banyak di sekujur tubuhnya saat ini.

Ia membuka pintu dan melihat sosok yang sedang bertelanjang dada tengah asyik menyiapkan sarapan pagi mereka. Jihoon mendekatinya perlahan lalu ia menelusukkan lengannya pada perut Woojin, memeluknya erat dari belakang.

"hm? tuan putri sudah bangun?" godanya.

"eumm~" jihoon menjawab manja sambi menaruh kepalanya di bahu polos itu.

Woojin tersenyum lebar. Semenjak mereka bercinta, dan setelah mereka bercinta, sikap dan perilaku Jihoon berubah menjadi sangat manis, menggemaskan, dan manja. Membuatnya kadang selalu jadi hilang kendali dan selalu ingin menyerangnya.

"kau masak apa?"

"omelet kesukaan mu," ucapnya tersenyum. "duduklah disana, akam ku siapkan sarapan mu,"

Jihoon melepaskan pelukannya dan duduk perlahan diatas counter bar dapur sambil memakan beberapa buah strawberry yang di siapkan Woojin di sana. Dan juga sambil memandangi pemandangan indahnya pagi ini, yaitu punggung polos Woojin.

Ia bersenandung riang sambil memakan strawberry kesukaannya, hingga kakinya di ayun-ayunkan seperti anak kecil.

"punggung mu sexy," pujinya.

"benarkah?"

"ya, oleh karena itu jangan perlihatkan pada orang lain, atau aku akan membunuh mu!" ancamnya.

Woojin terkekeh lucu sambil menaruh dua omelet dan membawanya ke counter bar mereka. "lagi pula siapa yang mau melihat punggung ku?"

"bisa saja orang lain yang tiba-tiba melihat punggung mu di saat kau sedang ganti baju," sulutnya.

Woojin mematikan kompor nya dan menghampiri Jihoon, mengungkung pria cantik itu disana. Wajah mereka saling berhadapan, Woojin menggigit potongan strawberry yang menempel di bibir pria cantiknya. Strawberry Kiss huh? 😏

Cup!

"strawberry nya manis, sama seperti mu,"

Blush!

Oke! wajah Jihoon kembali merona, ini bahkan masih pagi untuk pasangan lovely dovey ini bermesra-mesraan di depan author dan pembaca hei!!!

"b-berhenti menggoda ku, ujin!" malu nya. Ia memukul kecil bahu itu.

"aku tidak sedang menggoda mu, kau memang manis, makannya aku suka padamu,"

Blush!

Wajahnya kini benar-benar memerah sempurna. Ingat, jika Jihoon itu cepat sekali merona jika Woojin memujinya cantik, sexy, manis, atau apapun itu.

ROOM 101 (2Park) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang