Maafkan harus lama updatenya 😘
Aku cinta kalian~♥♥♥
Sinar matahari masuk melewati celah jendela menyapa dua orang lelaki yang tengah tertidur lelap. Woojin membuka kedua matanya perlahan saat merasakan hangat di wajahnya. Ia menoleh kesampingnya ketika merasakan badannya tidak bisa digerakan.
Jantungnya berdegup..
Jihoon tengah memeluk tubuhnya, dengan wajah pulasnya yang menghadap padanya. Pantas saja ia tidak bisa bergerak, seluruh lengannya memeluk tubuhnya seperti ini.
Ia mengambil lengan pria cantik itu dan memindahkannya perlahan dari tubuhnya agar tidak terbangun.
Ia sendiri menopang kepalanya dan memandangi wajah Jihoon yang masih tidur dengan nyenyak.
Woojin sedikit tertawa disana melihat wajah tidur Jihoon yang lucu. Seperti seekor anak kucing. Ia pun tersenyum tanpa sadar. Tiba tiba saja terlintas kalimat yang di katakan Jihoon semalam..
'aku suka woojinnie..'
Woojinnie..
Jihoon memanggilnya seperti itu semalam. Nama yang terdengar lucu. Ia suka mendengarnya, batinnya.
"Jihoon-ah.." Woojin membelai lembut poni pirang yang tersampir menutupi mata pria cantik ini. Ia memperhatikan bulu matanya yang sangat lentik seperti wanita. Hidungnya tercetak mancung sempurna, dan turun menuju sebuah benda berwarna pink yang terkatup disana.
Woojin mendekati wajahnya perlahan. Ia memejamkan kedua matanya dan mencoba untuk mengecup lembut bibir pria cantik ini.
Cup!
Semburat merah pun muncul di wajahnya. Ia malu sungguh malu. Mencuri sebuah ciuman manis dari bibir Jihoon disaat pria cantik itu tengah tertidur bukanlah suatu kejahatan kan?
Karena jika Jihoon sudah terbangun nanti, ia tidak mungkin bisa menciumnya. Karena sebenarnya mereka belum menyelesaikan perasaan masing-masing. Kalimat pernyataan semalam tidak bisa dianggap sebagai sebuah pengungkapan perasaan. Mereka berdua tidak dalam kondisi yang baik.
Setelah berhasil mencuri sebuah ciuman dari sang putri tidur, ia bangkit perlahan dari tempat tidurnya. Berusaha untuk tidak membangunkan pria cantik ini.
Ia berjalan keluar dari kamarnya dan langsung menuju dapur untuk membuat sarapan omelet kesukaan pria cantik itu.
Hari ini rasanya ia hanya ingin berdua saja bersama pria cantik ini. Karena akhirnya Jihoon kembali pulang. Bukankah ia harus senang?
Senang karena Jihoon kembali pulang atau kah hal yang lainnya?
Yang jelas semburat merah di wajahnya mewakilkan dan menjawab semua perasaannya pagi ini. Ia.. menyukai Jihoon dan ia mengakuinya...
"ahhh senangnya hatiku hari ini~" ucapnya sendiri sambil memotong beberapa bahan sayuran untuk di campurkan dengan telur. Pagi ini ia akan membuatkan omelet spesial untuk Jihoonnya.
Namun tidak lama terdengar suara pintu kamar yang terbuka. Woojin menengok ke kamarnya sedikit. Dan melihat seorang pria cantik setengah tidur, berjalan perlahan ke counter dapur dengan mata yang tertutup. Dengan rambut yang sedikit berantakan, Jihoon masih dalam keadaan setengah tidur sambil mengucek kedua matanya dan sesekali menguap.
"s-selamat pagi," sapanya gugup pada pria cantik yang duduk dihadapannya ini.
"pagi.." balasnya dengan suara parau khas orang bangun tidur.
Ia melirik sekilas wajah polos itu dan tersenyum malu.
"tidurmu nyenyak?"
Jihoon hanya mengangguk singkat lalu menguap. "dimana handukmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOM 101 (2Park) END
De TodoApa yang terjadi jika teman roomate mu tidak sesuai dengan yang di harapkan? Park Jihoon anak orang kaya yang tengah kabur dari rumahnya. Park Woojin anak dari desa yang ingin belajar hidup mandiri di kota asing demi mengejar cita citanya. Mereka be...