Aku rindu wanna one~...
Woojin's Side
Woojin menarik wajahnya dan tersenyum licik melihat Jihoon yang berdiri kaku setelah mendengar ancamannya. Ia yakin jika setelah ini Jihoon tidak akan melakukan hal macam-macam.
"jadi jangan menggoda ku, Jihoon-ah," ucapnya sedikit seduktive.
Ia memperhatikan warna mukanya nta memerah seperti kepiting rebus. Ingin tertawa rasanya melihat wajah Jihoon yang seperti ini sungguh sangat lucu. Tetapi ditahannya.
Ia harus memainkan peran dengan sangat baik bukan?
Sebenarnya ia tidak serius dengan ancaman ini, ia hanya sedang menggoda pria cantik ini. Memberinya sedikit pelajaran hidup karena sudah membuatnya bingung pagi ini terhadap sikapnya yang berubah-berubah lagi.
Ditambah ia masih sedikit kesal dengan sikap Hyunjin kemarin. Jadi, akhirnya ia memutuskan untuk sedikit menjahilinya.
Cukuplah untuknya sedikit tenang dan tidak resah memikirkan pemuda cantik ini dekat dengan pria lain. Karena setelah ancaman ini, tidak akan ada satu pun pria yang berani mendekatinya.
Ini bagus untuk melindungi seseorang yang kau sukai agar tidak diambil oleh orang lain tanpa harus repot-repot, kau memang pintar Park Woojin.
"dan.. mungkin aku tidak akan pulang ke apartement, kelas ku sampai sore, kau bisa pulang sendiri, sudah kusiapkan makanan di kulkas. Jadi, sampai bertemu di prom night nanti," ucapnya santai.
Woojin memberikan sebuah senyuman manis pada lelaki cantik itu sebelum akhirnya dia meninggalkan Jihoon yang masih mematung disana.
Namun sesuatu telah terjadi tanpa ia duga, ia sungguh tidak menyangka jika seorang Jihoon akan melakukan hal ini untuk kedua kalinya kepadanya.
Sret!
Entah dapat fikiran dari mana, Jihoon tiba-tiba saja menarik lengan Woojin. Lalu, mendorong tubuhnya ke rak buku tinggi ini. Menghimpit tubuhnya dengan tubuh gempalnya. Mencengkram kedua lengannya kuat, dan..
Menciumnya dengan BRUTAL!
Benda lembut yang kenyal itu menyentuh bibirnya satu persatu, mengecap rasa dari bibir atas sampai dengan bibir bawahnya secara bergantian.
Menikmatinya cukup lama dan sesekali menggigitnya penuh nafsu.
"HMMMPTH!"
Jihoon membuatnya benar-benar tidak bisa bergerak sedikit saja.
Pria cantik itu bahkan tidak mengijinkannya untuk bernafas. Jihoon terus menyerangnya penuh dengan nafsu. Hingga kedua bibir mereka mulai terasa basah karena cairan nikmat yang entah milik siapa.
Park Jihoon! Hentikan?!
Woojin mulai merasa pusing(?), ia mencoba mendorong bahu Jihoon guna menghentikan aksi liarnya.
Namun percuma saja, semakin ia mendorong Jihoon, semakin pria cantik itu menekan tubuhnya. Terutama tubuh bagian bawahnya.
Oh Shit!
Jihoon benar-benar sedang di penuhi nafsu!!
Ia memaksa untuk masuk dan berperang dengan lidahnya.
"hmmphh! jihoon-"
Woojin menyerah, ia membiarkan Jihoon memasukinya. Kini mereka saling berperang lidah satu sama lain, saling mendorong masuk menjelajahi lidah mereka satu sama lain.
Bersamaan dengan terdengar suara kecapan-kecapan manis yang menggoda juga nafas panas yang saling memburu.
Jihoon tidak melepaskan Woojin sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOM 101 (2Park) END
RandomApa yang terjadi jika teman roomate mu tidak sesuai dengan yang di harapkan? Park Jihoon anak orang kaya yang tengah kabur dari rumahnya. Park Woojin anak dari desa yang ingin belajar hidup mandiri di kota asing demi mengejar cita citanya. Mereka be...