Eps.7

14.7K 1.1K 34
                                    

Hati hati⚠️

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Typo bertebaran gaes🌚😂😂
.
.
.
Enjoy😚😚😚

Hyerin menyenderkan kepalanya ke tembok kantin sambil menutup kedua mata nya. Entahlah, rasanya hari ini ia begitu lelah

"Hyerin, apa kau sudah menyiapkan sesuatu untuk acara kelulusan angkatan tahun ini?" Tanya Sora yang memulai percakapan

"Menyiapkan apa maksud mu?" Tanya Hyerin yang masih setia memejamkan matanya

"Apa kau lupa? Di akhir bulan ini kan setiap angkatan harus menampilkan sesuatu untuk di persembahkan saat acara wisuda nanti" jelas Sora

Mata Hyerin langsung terbuka, begitu mendengar perkataan Sora. Mengapa ia harus melupakan acara itu? Padahal acara itu sangat lah penting bagi Hyerin, karena acara itu juga menjadi nilai penentu akhir semester nya nanti.

Sepertinya Hyerin memang membutuhkan istirahat, kinerja otak nya sudah mulai melambat  sepertinya

"Ah iya, aku lupa" lirih Hyerin

"Apa yang terjadi padamu, Ye? Tak biasa nya kau melupakan hal seperti ini" tanya Sora

"Mian, aku hanya sedikit lelah Sora" ujar Hyerin sambil menahan kening nya dengan telapak tangan sebagai tumpuan

"Kau ada masalah? Ingin bercerita?" Tawar Sora

Hyerin hanya diam, ia hanya menghela nafas kasar

"Tak apa jika kau tak ingin bercerita, aku tak kan memaksa" ujar Sora lembut

Memang, hanya Sora yang mengerti dirinya. Sora adalah orang kedua -setelah bibi nya- yang sangat mengenal Hyerin. Mereka memang baru berteman sejak masa pengenalan kampus dulu. Namun entah mengapa, perasaan mereka langsung terikat seperti sahabat yang memang sudah mengenal sejak lama.

Hyerin, si keras kepala yang emosian. Dan Sora, si lembut yang pengertian. Mereka berdua saling melengkapi, walau terkadang ada saja pertengkaran yang terjadi diantara mereka. Tapi, mereka selalu bisa menyelesaikan nya. Dengan pikiran dan cara yang sudah mulai dewasa.

"Kau benar Sora" ujar Hyerin tiba-tiba

"Maksud mu?" Tanya Sora bingung

Hyerin sengaja menjeda perkataan nya. Sebenarnya Hyerin tak ingin menceritakan ini pada siapapun.Karena jika ia bercerita kepada Sora, Hyerin takut ceritanya malah menjadi beban untuk Sora.

Tapi, ia juga tak kuat menahan ini sendirian. Semua masalah yang belakangan ini ia hadapi, tak kuasa ia tahan sendiri. Ia juga butuh seseorang untuk bersandar, ia juga butuh seseorang untuk mendukung nya disisi nya. Dan, hanya Sora lah yang bisa Hyerin jadikan tempat untuk mengadu saat ini.

"Kau tau mengenai sekolah musik yang ayah ku bangun, bukan?"Tanya Hyerin

"Aku tau, bahkan kau sampai bekerja menjadi guru dan bekerja paruh waktu agar sekolah itu tetap berdiri, kan?" Ujar Sora

Hyerin mengangguk, ia membenarkan perkataan Sora

Memang selama ini, Hyerin bekerja menjadi guru musik di sebuah playgroup dan juga bekerja paruh waktu, di sebuah cafe bernuansa musik. Dan gaji yang ia dapat, sebagian untuk dirinya dan sebagian lagi ia gunakan untuk keperluan sekolah musik yang menjadi warisan satu-satu nya dari ayah nya.

Sebenarnya Hyerin juga selalu menerima uang dari ibu kandung nya setiap bulan nya. Namun, Hyerin tak bisa hanya bergantung pada uang pemberian ibu nya bukan? Bagaimana jika ada sesuatu atau keperluan yang mendesak dan pada saat itu uang yang Hyerin punya tidak mencukupi untuk keperluan itu?

UNIQUE [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang