Eps. 30

13.2K 1K 61
                                    

Eh maljum nih gaes🌚🌚🌚
.
.
.
.
.
.
.
Maap typo bertebaran eheq.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Enjoy🌚🌚🌚


Dan disinilah mereka sekarang. Di sebuah kota yang manis, yang memang cocok untuk para pengantin baru yang manis.

Paris. Kedua orang tua Jimin, memilih paris sebagai tempat bulan madu mereka. Park Yooji memberi mereka waktu kurang lebih 3 hari untuk melaksanakan bulan madu mereka.

Hyerin langsung merebahkan dirinya diatas ranjang, begitu mereka sampai di kamar hotel. Entah mengapa, perjalanan ini terasa sangat melelahkan.

"Yak gadis bar bar! Seharusnya kau mandi terlebih dahulu, dasar jorok! Kau mau mengotori ranjang ini, huh?!" Jimin

Hyerin hanya bergumam merespon ucapan Jimin. Entahlah, ia sedang malas berargumen walau satu kata pun.

"Yak! Park Hyerin!" Tegur Jimin

"Marga ku Kim, jangan seenaknya mengubah marga ku, sialan!" sarkas Hyerin tanpa menoleh

Jimin membuka mulutnya, sebagai respon atas ucapan Hyerin. Oke, gadis ini semakin membuat nya naik darah.

"Yak! Pergilah mandi! Setelah itu kau boleh beristirahat."Ujar Jimin

"Tck! Aku malas mandi, kau saja sana yang mandi, dasar Park sialan!"

Jimin menukik kan alisnya. Gadis ini benar-benar!

"Yak Park Hyerin! Jika sampai hitungan ketiga kau tidak pergi maka—"

"Aku tidak peduli! Dasar pengganggu" Hyerin merubah posisi tidurnya membelakangi Jimin

Jimin tak habis pikir dengan gadis bermarga Kim yang telah resmi menjadi istri sah nya ini.

"Mandi, atau kau ku seret ke dalam kamar mandi dan mandi bersama ku, hm?"

Seketika Hyerin membuka matanya.

"Ah.. Atau kau, memang ingin kita mandi bersama, huh?"

Bulu kuduk Hyerin meremang, kala Jimin berbisik.

Jimin menatap Hyerin yang masih enggan bangkit. Pria Park itu memutar otaknya agar bisa menemukan bagaimana cara agar Hyerin bangun.

Senyum simpul sudah tercetak di wajah tampan nya, kala ia berhasil menemukan sebuah ide— yang cukup cemerlang.

Hyerin merasakan kasur nya bergerak. Pertanda seseorang sedang menaiki kasur nya. Dan ya.. Siapa lagi jika bukan Jimin pelakunya.

Hyerin terkesiap kala Jimin mengusap kaki nya perlahan. Pasal nya saat ini, Hyerin sedang menggunakan celana pendek diatas lutut yang memang menampilkan sebagian pahanya.

Tangan Jimin semakin menjulur keatas. Kemudian berhenti diatas paha Hyerin.

Hyerin menelan saliva nya dengan susah payah. Sesungguhnya ia sangat ingin memukul wajah Jimin saat ini. Namun entah mengapa jika disaat seperti ini, otak dan badan nya selalu membeku.

UNIQUE [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang