Eps.6

14.8K 1.2K 125
                                    

Semenjak Hyerin menjadi asisten Jimin, hidup nya jauh dari kata tenang. Harapan nya sirna sudah. Tak ada kata lebih baik, justru yang ada hidupnya malah bertambah buruk

Bagaimana tidak? Selama Hyerin menjadi asisten nya, Jimin selalu menyuruh nya dengan seenak jidat. Bahkan, untuk mencari kaos kaki pun harus Hyerin yang mencari nya.

Pekerjaan Hyerin menjadi bertambah 2 kali lipat sekarang. Jimin ini menyebalkan sungguh! Kalian semua tertipu oleh wajah nya yang terkadang imut dan seksi dalam satu waktu itu.

Bahkan sekarang, Hyerin lebih banyak diam di apartemen milik Jimin. Entah apa yang ada di pikiran lelaki tampan namun menyebalkan itu. Dia selalu mempunyai cara agar Hyerin tetap berada di apartemen nya

Entah dia menyuruh Hyerin membersihkan apartemen nya, memasak untuk nya, atau bahkan menyuruh Hyerin mengerjakan tugas kuliah nya yang jelas berbeda dengan mata kuliah yang Hyerin ambil

Seperti hal nya sekarang. Pukul 6 pagi tadi, Hyerin sudah pergi ke apartemen Jimin. Sesuai perjanjian, Hyerin harus menyiapkan sarapan untuknya. Padahal hari ini Hyerin masuk kuliah pukul 10.00

Jika saja, jika bukan karena sekolah musik yang sangat berarti untuknya. Hyerin pasti tidak pernah mau melakukan hal bodoh seperti ini

Cklek!

Terdengar suara pintu terbuka. Hyerin yakin, itu Jimin

"Apa sarapan ku sudah siap?" Tanya Jimin sambil mengeringkan rambut nya yang masih basah

"Menurutmu?" Jawab Hyerin ketus

Jimin mehampiri meja pantry dan duduk diatas nya. Ia menaruh handuk di leher nya. Kemudian menatap Hyerin yang masih sibuk memasak sambil melipat kedua tangan nya dibawah dada

Hyerin tau Jimin ada di dekatnya, wangi mentol dari rambutnya begitu menyeruak di hidung Hyerin. Tapi Hyerin mencoba bersikap biasa saja, seolah tak ada siapapun disini

"Mengapa lama sekali? Aku sudah lapar"

Hyerin memutar bola matanya malas, tanpa melihat kearah Jimin. Se-di-kit-pun. Ia hanya sibuk memasak

"Jika ingin cepat, kau masak saja sendiri, dan jika ingin lebih cepat lagi. Kau bisa sarapan dengan segelas air putih dan tak perlu menyuruhku memasak" ujar Hyerin yang sengaja menekan kan kata "memasak" nya

Jimin hanya tersenyum mendengar jawaban Hyerin . Entah kenapa, Jimin menyukai nada bicara Hyerin yang seperti itu. Jimin juga tidak mengerti, hanya saja menurut Jimin, Hyerin lebih terlihat sexy dimata Jimin jika berbicara ketus seperti itu

"Kau menyuruh ku memakan air? Kau bodoh atau bagaimana? Air itu diminum bukan dimakan, pabo!"

Kata Jimin sembari mendorong pelipis Hyerin dengan telunjuk nya

"Terserah" ujar Hyerin ogah-ogah an

"Kau masak apa hari ini?" Tanya Jimin

"Bangkai tikus" jawab Hyerin se enaknya

Jimin berdecih, mengapa Hyerin selalu menjawab seenak jidat sih? Dia selalu saja berbicara semau nya tanpa memikirkan dengan siapa dia berbicara

"Kau memberi ku bangkai tikus?"

"Iya, kenapa?"

UNIQUE [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang