Eps. 33

14.1K 1K 112
                                    

Disinilah mereka, di dalam sebuah biang lala yang tempat nya tidak terlalu luas namun cukup nyaman untuk mereka berdua.

Hyerin terus memandangi kota Paris dari luar jendela. Indah. Paris memang kota yang pas untuk para pasangan yang sedang dalam fase manis manisnya. Karena, sungguh demi apapun! Malam nya yang dingin namun tetap nyaman, dengan disuguhkan pemandangan yang indah bersama pasangan di dalam biang lala seperti ini, adalah kesan paling romantis menurut Hyerin.

Hyerin menumpukan siku nya di jendela dan memangku dagunya dengan sebelah telapak tangan nya. Ia tersenyum, ketika biang lala terus berputar dan menampilkan keindahan kota Paris malam ini.

Jimin menatap Hyerin lekat. Ia perhatikan wajah gadis itu dengan lamat. Hyerin bukanlah gadis putih seperti gadis korea pada umumnya, tapi ia mempunyai kulit coklat yang sangat manis. Hyerin itu manis. Itu pandangan Jimin dari awal mereka bertemu, hingga detik ini mereka sedang bersama.

Hyerin mempunya alis yang sempurna. Tidak terlalu tebal dan tidak terlalu datar. Pas. Sangat cocok dengan mata nya yang mungil namun tidak sipit juga. Mata Hyerin indah menurut jimin. Dengan dua kelopak ditambah alis yg banyak dan menjutai, itu adalah kecantikan alami menurut Jimin. Belum lagi pupil hitam kecil itu. Ah menggemaskan!

Lalu, mata Jimin turun pada hidung Hyerin. Hidung yang mungil dan tajam. Ah gemas sekali! Jimin jadi ingin mencubit hidung gadis itu. Mengapa semua yang berada di wajah Hyerin berukuran mungil sih?

Yang terakhir, mata Jimin turun pada ranum milik gadis itu. Bibir yang mungil dan aga penuh. Tidak tebal tapi, pas untuk ukuran Jimin. Bibir yang selalu mengucapkan umpatan jika ia kesal. Bibir yang selalu mendecak sebal jika ia menggodanya. Jimin tersenyum, membayangkan dari situlah, ia tertarik pada gadis yang sudah resmi menggunakan marganya.

Jimin menelan salivanya saat Hyerin menjilat bibir bawahnya. Sial! Mengapa bibir nya sangat menantang sekali?

"Hye.."

"Hm?"

Bagai gerakan slowmotion, Hyerin menengok kearah Jimin.

Jimin tertegun. Sumpah. Malam ini, cantik nya Hyerin bertumpah ruah. Ah tidak, manis nya Hyerin bertumpah ruah.

Hyerin menatap Jimin bingung, saat pria itu hanya diam menatap nya.

"Jim?" panggil Hyerin

Jimin masih terdiam. Dan menatap wajah Hyerin dengan intens

"J-jim, ada apa?" tanya Hyerin lagi

Bukan nya sebuah jawaban yang Hyerin dapat. Jimin justru mendekatkan wajah nya kearah Hyerin

Hyerin terkejut. Refleks ia memundurkan wajah nya

"Park jimin, m-menjaulah.."

Seolah tuli, Jimin justru semakin mendekatkan wajahnya.

Mata Hyerin terbelalak saat ia merasa sebuah benda kenyal bertengger manis di bibir nya.

Hyerin menatap Jimin yang kini tengah mencium nya, sambil menutup mata nya.

Sial! Jantung Hyerin tidak baik sekarang.

Jimin tidak menggerak kan bibirnya, walau dia ingin. Jimin hanya menempelkan bibir seksi nya itu diatas bibir Hyerin yang sedari tadi menggoda nya.

Hyerin membeku sambil terus menatap Jimin. Jimin mulai menjauhkan wajahnya dan menatap Hyerin intens

"Kau cantik" bisik Jimin

Hyerin menatap kebawah, saat Jimin tiba tiba menggenggam kedua tangan nya.

"Aku, menyukai mu Hyerin-ah"

UNIQUE [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang