Eps. 35

15.2K 1.1K 154
                                    

Sinar mentari, mulai mengintip dari balik celah jendela lantai 15 ini. Suara cicitan burung pun, mulai terdengar di rungu gadis manis yang masih terlelap dengan nyaman nya.

Hyerin membalikan badan nya. Mencari posisi yang nyaman. Ia semakin memeluk erat dan menyenderkan kepala nya pada dada bidang pria itu.

Tunggu—apa?!

Mata Hyerin seketika terbuka, saat ia sadar ia memeluk seseorang.

Nafas nya tercekat, saat ia menatap wajah pria yang kini tengah berdamai dengan tidur nya. Dan tunggu, bahu jimin—

Sial! Jangan bilang!

Hyerin segera melihat kedalam selimut. Matanya terbelalak saat melihat tubuh nya polos, tanpa satu helai benang pun. 

Nafas nya tidak teratur, ia mengumpulkan semua memori semalam. Seingat nya ia memakai kemeja Jimin, lalu..

Pipi Hyerin semerah tomat, saat ia berhasil mengingat apa saja yang terjadi semalam.

"J—jadi, aku benar-benar melakukan nya?"

Hyerin langsung mengangkat selimut nya keatas untuk menutupi tubuh polos nya, saat dirasa Jimin bergerak.

"Pagi istriku" sapa Jimin dengan suara bariton nya

Hyerin hanya menatap Jimin takut, sambil memegang selimut nya erat.

Jimin membuka matanya perlahan, kemudian tersenyum saat melihat wajah Hyerin di depan nya.

"Bagaimana tidur mu, nyenyak?"

Alis Hyerin bertaut, "Yak! Park Jimin!"

"Ada apa sayang? Hm? "

Jimin menaruh satu lengan nya sebagai bantal, kemudian menatap Hyerin penuh minat.

"Apa yang kau lakukan pada ku, eoh! Dasar pria kurang ajar!"

Jimin tertawa keras. Hyerin semakin menatap Jimin sebal. Hei! Hyerin itu marah sungguhan, mengapa pria idiot ini malah tertawa?

Jimin menghentikan tawanya, kemudian menatap Hyerin jahil

"Perlu ku ingatkan, apa yang terjadi semalam huh?"

Hyerin terdiam. Pipi nya semakin memerah.

Jimin tersenyum geli melihat pipi Hyerin yang merona. Astaga! Mengapa istrinya ini sungguh menggemaskan sih?!

"Kau, menyuruhku untuk membantu mu nona Kim apa kau lupa?"

Hyerin masih terdiam. Ia hanya menatap Jimin sebal

"Dan aku membantu mu semalamㅡ Hei! harusnya kau berterimakasih kepadaku karena aku sudah membantu mu!" goda Jimin

Sudah cukup! Hyerin sungguh kesal. Tanpa ragu ia mencubit lengan Jimin dengan keras, kemudian menjabak rambut Jimin dengan gemas.

"Ah ah Hye! Sakit! Astaga lepas!" pinta Jimin

"Kau menyebalkan! Kau menyebalkan! Aku membenci mu! Dasar pria mesum yang suka mengambil kesempatan!" omel Hyerin

"Yak! Mengambil kesempatan apa maksudmu? Hei, kau juga menikmati dasar wanita garang! Dan stop menarik rambut ku, ini sakit!" adu Jimin

"Aku tidak peduli! Aku membenci mu!" Hyerin masih menarik rambut Jimin dengan gemas

"Aw! Sakit Hye! Hei, semalam kau sudah menarik rambut ku, ketika aku memasuki mu. Belum saat kau menikmati dorongan ku, apa itu kurang huh?!"

Mata Hyerin semakin terbuka, kemudian ia semakin menarik rambut Jimin dengan keras

"Apa katamu?!"

UNIQUE [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang