Hyerin sedang menikmati makan siang nya di kantin saat ini. Sudah hampir 5 jam dia berkutat dengan not not balok itu, hingga akhirnya perut nya berdemo meminta untuk segera di beri asupan.
"Ya, Hyerin-ah" panggil Sora
"Mwo?" Jawab Hyerin tanpa menoleh, sebab ia masih sibuk memakan ramyeon nya
"Pernikahan mu akan dilaksanakan 2 minggu lagi, bukan?"
Kunyahan pada mulut Hyerin pun terhenti. Ia menatap sahabat nya itu
Memang, Sora sudah mengetahui mengenai pernikahan nya. Tapi Hyerin hanya menceritakan intinya saja. Ia tidak memberitahu Sora, dengan siapa ia menikah. Hyerin berniat memberitahu nya nanti, sehari sebelum ia menikah atau mungkin tidak usah diberitahu?
"Ne" jawab Hyerin lirih
"Bagaimana sikap calon suami itu? Apakah dia masih bersikap dingin kepadamu?" Tanya Sora lagi
Dan satu lagi, Hyerin hanya menceritakan perihal tentang sikap calon suami nya. Untuk urusan yang satu ini, Hyerin rasa ia memang harus menceritakan nya kepada Sora. Ia tidak kuasa jika terus memendam ini sendiri, ini terlalu membebankan nya, sebenarnya.
"Dia masih sama seperti saat awal" jawab Hyuna lirih
Sora pun tersenyum, kemudian ia menggengam kedua tangan Hyerin yang masih memegang sumpit dan juga sendok di tangan kiri nya
"Hyerin-ah, tenanglah. Aku yakin, perlahan calon suami mu pasti bisa menerima mu. Kalian akan tinggal bersama selama bertahun-tahun, atau mungkin selamanya? Jadi tidak mungkin kan dia akan mendiami mu terus menerus? Dia juga pasti membutuhkan mu,Hyerin" ucap Sora menenangkan
Hyerin terdiam. Ia berharap Jihoon akan bersikap seperti itu. Ia berharap, Jihoon mau menerimanya
"Aku yakin kau bisa Hyerin-ah. Kau perempuan yang tangguh! Ingat! Ini amanah dari mendiang ayahmu"
Hyerin tersenyum lembut, memang hanya Sora yang bisa mengerti dirinya
"Terimakasih Sora-ya, kau memang mengerti aku" ucap Hyerin haru
Sora membalas nya dengan senyum manis nya. Ia tahu, banyak beban yang Hyerin pikul. Terlebih lagi dengan kehidupan nya saat ini.
Ketika sedang bergelut dengan pemikiran nya masing masing, tiba-tiba seseorang menghampiri bangku kedua gadis itu.
"Selamat siang, Kim Hyerin"
Hyerin langsung menoleh, ketika mendengar seseorang yang berbicara di samping nya
"Kau!" Pekik Hyerin
"Sudah lama kita tidak berjumpa, benar bukan?"
Hyerin mendengus sebal. Lagi-lagi, pria park ini! Kenapa dia harus selalu berhubungan dengan Jimin, sih? Entah itu dimanapun atau kapanpun?
"Kau tidak merindukan ku?" Tanya Jimin penuh godaan
Hyerin menatap Jimin remeh, "Kau bertanya itu kepadaku?"
"Memang kenapa? Ada yang salah?" Saut pria berambut abu itu
"Mimpi apa kau, sampai berani bertanya hal itu kepadaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIQUE [ SELESAI ]
FanfictionKim Hyerin. Gadis dengan sifat keras kepalanya dipertemukan dengan Park Jimin. Sang CEO muda, yang juga mahasiswa Seoul Arts University. Park Jimin dengan sejuta pesona nya harus menghadapi gadis keras kepala seperti Hyerin Dapatkah Jimin meluluhkan...