Setelah selesai mandi, Hyerin merebahkan diri diatas kasur kesayangan nya sambil memandangi kartu nomor yang diberi bibi Dona tadi. Disana tercetak sebuah nama "Yooji"
Sejujurnya, Hyerin masih bingung. Haruskah ia menemui orang itu? Tapi bagaimana jika orang itu tidak ada sangkut paut nya dengan mendiang ayah nya? Hanya sebatas rekan kerja mungkin?
Tapi Hyerin juga ragu. Tidak mungkin ayah nya menyuruh Hyerin menemui orang itu jika tanpa alasan bukan? Apalagi ayah nya berkata bahwa Hyerin harus menemui orang itu ketika ayah nya sudah tiada
"Sepertinya aku memang harus menemui nya"
Hyerin pun mengambil ponsel nya yang berada di atas meja nakas. Kemudian menyalakan ponsel nya
Ternyata sudah ada sekitar 10 pesan yang masuk ke dalam akun chatting nya. Hyerin pun membuka aplikasi hijau itu untuk melihat, siapa yang mengirimi nya pesan sebanyak ini?
Ternyata, lagi dan lagi. Park Jimin lah pelaku nya. Hyerin sudah menduga sejak awal, jika pria itu lah yang mengirimi Hyerin pesan tidak jelas sebanyak itu
Hyerin pun membiarkan nya, lagi pula ia terlalu malas untuk membalas pesan-pesan dari Jimin. Masih ada urusan yang lebih penting dibanding harus membalas pesan-pesan dari lelaki itu
Hyerin pun mulai memencet beberapa nomor di atas layar ponsel nya. Kemudian dengan ragu ia memencet tombol hijau untuk memanggil nomor tersebut
1 detik, 2 detik, 3 detik hingga 5 detik tak ada jawaban juga dari sebrang sana. Tapi baru saja Hyerin akan mematikan panggilan nya, suara seseorang sudah terdengar dari ponsel nya
"Ya, yeoboseyo?"
Hyerin terdiam, jantung nya berdetak dua kali lipat. Entah kenapa ia tiba-tiba merasa gugup sekarang
"Yeoboseyo?"
"Oh iya. Yeoboseyo... Ah! Apa benar saya berbicara dengan tuan Yooji?" Tanya Hyerin ragu
"Iya ini dengan saya sendiri. Maaf saya berbicara dengan siapa?" Ujar pria yang Hyeri yakini usia nya tidak jauh dengan alm. ayah nya
"Oh perkenalkan, saya Kim Hyerin. Putri dari Kim Jaejin" jawab Hyerin sopan
"Aigoo, ternyata kau putri Jaejin, aku kira siapa" ujar Yooji sembari terkekeh
"Ah iya tuan, maaf jika aku menganggu mu. Apakah kau kenal dengan ayah ku?"
"Tak usah se formal itu padaku Hyerin-ah. Panggil aku paman saja. Iya, aku mengenal ayahmu. Dia sahabat ku"
Hyerin tertegun, lagi. Dia mendapat satu fakta baru lagi
"Baiklah paman. Eum..sebelumnya maaf ,apa paman sedang sibuk?"
"Ah tidak juga, kebetulan aku sedang istirahat. Memang nya ada apa?"
"Em... Begini paman, aku baru saja menemukan sebuah surat dari mendiang ayah ku. Dan isi surat itu, ayah menyuruh ku untuk menemui mu jika ia sudah tiada. Dan juga di dalam surat itu, aku menemukan nomor paman. Apakah paman tau, mengapa ayah ku menyuruh ku untuk menemui paman?" Tanya Hyerin hati-hati takut salah bicara
Hening selama beberapa detik, tidak ada jawaban dari Yooji. Tapi tak lama, Hyerin mendengar helaan nafas dari sana
"Hyerin, apa kau sibuk besok?"
"Ani, aku tidak sibuk paman, lagi pula besok hari minggu jadi aku tak ada jadwal apapun"
"Kalau begitu, temui aku besok. Kau bisa?" Tawar Yooji
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIQUE [ SELESAI ]
FanfictionKim Hyerin. Gadis dengan sifat keras kepalanya dipertemukan dengan Park Jimin. Sang CEO muda, yang juga mahasiswa Seoul Arts University. Park Jimin dengan sejuta pesona nya harus menghadapi gadis keras kepala seperti Hyerin Dapatkah Jimin meluluhkan...