Setelah pengakuan atas perasaan nya masing-masing, hubungan Jimin dan Hyerin kini semakin membaik. Mereka kian menunjuk kan perasaan nya satu sama lain.
Seperti Park Jimin misal nya. Semakin hari sifat asli nya semakin terlihat. Hyerin baru mengetahui, bahwa sebenarnya Jimin adalah pria yang manja. Ia sering kali meminta Hyerin mengusap rambut nya, mengusap punggung nya ketika hendak tidur, memeluk nya saat ia merasa pusing dengan tugas kantor dan kuliah nya, meminta di suapi, bahkan jika sedang tidak waras Jimin minta dimandikan oleh nya. Aneh bukan?
Padahal selama ini, dimata orang-orang bahkan Hyerin sekalipun, Jimin itu adalah seorang playboy cap kodok, yang mampu membuat wanita manapun berlutut di hadapan nya. Sifat tengil dan suka menjual pesona, itulah image yang melekat di diri Jimin. Tapi siapa sangka? Jika playboy menyebalkan ini ternyata memiliki sifat manja seperti bayi? Bahkan bayi pun tidak selebay dirinya.
"Sayang...."
Nahkan, baru saja dibicirakan. Jimin baru saja keluar dari ruang kerja nya dengan muka ditekuk seperti lipatan dosa di hidup Hyerin.
Hyerin tidak menggubris, ia masih asyik menonton film action yang cukup ramai menurut nya.
"Sayang.." rengek Jimin lagi
"Hm?" Jawab Hyerin tanpa menoleh, ia sedang asyik memakan biskuit coklat, yang sudah ia habis kan setengah toples.
Jimin menghentak kan kaki nya sebal, kemudian duduk di samping Hyerin sambil mengerucutkan bibir nya.
"Ish, abaikan saja aku! Abaikan! Aku memang tidak penting kan di hidup mu?"
Bukan nya sadar jika suami nya itu merajuk, Hyerin semakin larut dalam tontonan nya.
"Aish jinjja! Dasar pria lemah! Baru segitu saja sudah K.O, pria macam apa kau ini huh?" cerocos Hyerin
Jimin semakin kesal, bisa-bisa nya Hyerin mengabaikan nya.
"Sayang!" Amuk Jimin
"Sut! Berisik jim!" Balas Hyerin tak kalah ketus
Jimin membuka mulut nya. Tak menyangka jika ia akan mendapat semprotan dari Hyerin.
Jimin berdiri. Menatap Hyerin sebal. Tapi lagi-lagi, tak ada sedikit pun panggilan hati nurani Hyerin, untuk melihat suami nya itu.
"Kau menyebalkan! Aku kesal padamu!"
Setelah mengatakan itu, Jimin segera berbalik dan menuju kamar. Masa bodo, Hyerin mendengar atau tidak. Ia sudah kepalang kesal. Bisa-bisa nya Hyerin lebih memilih menonton film murahan itu dibanding dirinya. Tcih! Awas saja.
Sudah 45 menit dan akhirnya film yang Hyerin tonton pun selesai. Ia menggerakan kepala nya ke kanan dan ke kiri untuk menghilangkan rasa pegal.
Hyerin tersadar, hampir 2 jam lebih ia menonton film. Ia pun mengecek ponsel nya untuk melihat jam.
07.20 p.m
Ah, sudah malam rupanya. Hyerin teringat, ia belum melihat Jimin hari ini. Sejak tadi pagi, pria itu sibuk dengan tugas kuliah nya yang menumpuk. Sebenarnya, Yooji merunyuh Jimin untuk berhenti kuliah dan fokus pada perusahaan nya saja. Namun Jimin menolak, katanya walaupun otak nya sudah tidak sanggup di jejali berbagai mata kuliah, tapi demi menghabiskan waktu dengan Hyerin, Jimin rela.
Ckckck. Dasar budak cinta.
Hyerin pun memutuskan untuk membuat coklat panas untuk Jimin. Barangkali Jimin tengah mengerjakan tugas nya. Ya, sekalian permohonan maaf karena ia membiarkan Jimin hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIQUE [ SELESAI ]
FanfictionKim Hyerin. Gadis dengan sifat keras kepalanya dipertemukan dengan Park Jimin. Sang CEO muda, yang juga mahasiswa Seoul Arts University. Park Jimin dengan sejuta pesona nya harus menghadapi gadis keras kepala seperti Hyerin Dapatkah Jimin meluluhkan...