BERSAMA!, KAU DAN AKU, TAK ADA YANG MENGGANGGU
*Malam Harinya*
"Ra,mama kamu sama bang Uwan mana?". Tanya Rani
"Ga tau kakak, kata mama besok pulangnya, jadi kakak nginep lagi aja ya". Jawab Rara
"Iya deh". Ujar Rani
"Rara tau tak perbedaan Rara dengan bulan?". Tanya Jan
"Ehmm apa ya?". Ujar Rara
"Nak tau jawabannya?". Ujar Jan
"Naaak sangaaat". Ujar Rara semangat
"Kalau bulan selalu dilangit pada malam hari, kalau Rara selalu di hati Jan tiap hari". Ujar Jan
"Masaaa". Ujar Rara malu
"Iya". Ujar Jan
"Ehmm, Jan tau ga sih persamaan Jan sama hp tuh apa?". Tanya Rara
"Apa?". Tanya Jan
"Sama-sama selalu ada buat Rara kapan pun Rara butuhkan". Ujar Rara
"Iya, Jan akan selalu ada buat Rara". Ujar Jan memegang tangan Rara
"Rara, akan selalu ingat itu". Ujar Rara meletakkan kepalanya di bahu Jan
"Jan, selalu ada untuk Rara, Jan akan setia menemani Rara, Jan akan lindungi Rara". Ujar Jan
"Iya, Rara percaya". Ujar Rara
"Jan". Panggil Rara
"Iya?". Jawab Jan
"Rara nak Jan nanyi untuk Rara". Ujar Rara
"Lagu apa?". Tanya Jan
"7 kata cinta". Jawab Rara
7 kata cinta yang kau ucap....
Kini masih selalu ku teringat...
7 kata cinta yang kau ucap...
Kini masih selalu ku teringat...
Setia...Kasih sayang...Rindu...
Percaya jujur dan sehati
7 kata cinta yang kau ucaaaap....
"Good night Jan". Ujar Rara lalu tertidur
Jan berhenti bernyanyi, dilihatnya bidadari nya itu sudah tertidur pulas
"Tidur terus nih Rara". Ujar Syeina
"Tau, ga mikir apa orang susah mindahin nya". Ujar Najla
"Biar Jan aja yang bawa Rara kekamar". Ujar Jan menggendong Rara
*Dikamar Rara*
"Good night Rara, mimpi indah Jan akan selalu jaga Rara, Jan sayang Rara". Ujar Jan mengusap rambut Rara
"Jan kekamar dulu ya". Ujar Jan pergi kekamar
"Iya makasih". Ujar Syeina
.
.
.
*Keesokan harinya*
"Rara, bangun". Ujar Najla
"Iyaaa". Ujar Rara bangun
"Tumben Lo ga susah dibangunin, mimpi apa Lo semalem, mimpi ketemu sama Justin Bieber lo?". Ejek Syeina
"Yeeee, Justin Bieber tuh kakak angkat Rara, jadi Rara udah sering ketemu". Ujar Rara
"Imajinasi Lo Ra, ketinggian". Ejek Syeina
"Biarin". Ujar Rara pergi ke kamar mandi
*25 menit kemudian*
"Rara manggil Jan dulu yah". Ujar Rara pergi kekamar Jan
*Tok...Tok...Tok...*
"Kejap". Ujar Jan
"Cepet". Ujar Rara
"Iyaaa". Ujar Jan membukakan pintu
"Yuk berangkat". Ujar Rara menarik tangan Jan
(Skip aja ya)*Disekolah*
"Hi Rara". Sapa Bella
"Yuk, Jan langsung kekelas". Ujar Rara tanpa memperdulikan sapaan Bella
"Rara, kamu kenapa?". Tanya Bella
"Ga". Ujar Rara ketus
"Heh!, Sombong banget sih Lo". Ujar Bella kesal
"Napa Lo marah?". Tanya Rara santai
"Belagu banget sih". Ucap Bella
"Terserah looo". Ujar Rara
Bella sengaja menghadang jalan dengan kaki nya supaya Rara terjatuh
Dan benar Rara hampir terjatuh
Tapi untungnya Jan langsung menarik tangan Rara
"Rara, kamu tak apa-apa?". Tanya Jan khawatir
"Rara gapapa terimakasih ya". Ujar Rara
"Iya". Ujar Jan
Bella geram karena rencananya ga berhasil, dan dia kehabisan kesabaran nya, dia berniat menampar Rara
(ni orang gila ya, orang ga salah main tampar aja, ada ga sih orang kaya Bella gini?)
Jan dengan cepat menahan tangan Bella yang berusaha menampar Rara
"Berani kamu sakiti Rara, kamu berhadapan dengan Jan, Jan tak akan biarkan orang menyakiti Rara, apalagi kamu". Ujar Jan
"Cihh...". Ujar Bella meninggalkan mereka
"Rara tak apa?, Rara tak usah khawatir Jan akan selalu jaga Rara". Ujar Jan
"Iya, makasih Jan". Ujar Rara
*Dikelas*
Kring...Kring...Kring
*Mereka dikasih tugas*
"Jan, Rara ga ngerti soal ini". Ujar Rara menggaruk kepalanya yang tak gatal
"Sini coba Jan tengok". Ujar Jan mengambil buku Rara
"Oh ini mudah ja, mari Jan ajarkan". Ujar Jan
Jan tampak serius mengajari Rara, sampai dia tak sadar kalau Rara sebenarnya pura-pura tak mengerti supaya Jan mengajari nya (modushh)
"Makasih ya Jan, udah ajarin Rara". Ujar Rara
"Iya sama-sama". Ujar Jan melempar senyum
"Nanti kalo Rara minta ajarin lagi mau ya". Ujar Rara
"Pasti". Ujar Jan
"Pasti apa?". Tanya Rara
"Pasti ga mau". Canda Jan
"Ih Jan". Ujar Rara cemberut
"Tak lah, Jan main-main ja, setiap Rara butuhkan Jan, Jan selalu ada untuk Rara". Ujar Jan
"Iya Rara percaya". Ujar Rara
*3 jam kemudian*
Kring...Kring...Kring...
Bel istirahat berbunyi
"Ra, kantin yuk". Ajak Syeina
"Yuk, Jan ikut?". Tanya Rara
"Iya". Jawab Jan
"Dulu, sering debat, sekarang kemana-mana berdua". Ujar Najla kepada Syeina
"Iya yah". Ujar Syeina
Jan dan Rara fokus ngobrol berdua jadi tak mendengar apa yang Najla dan Syeina katakan (Butuh Aqua?:v)
*Dikantin*
"Eh Bella, kamu ga niat gitu buat ngerjain Rara". Hasut teman Bella (Author males ngasih nama🤣)
"Iya yah bener juga kata Lo". Jawab Bella terhasut
"Gue punya ide nih". Ujar teman Bella
"Apa?". Tanya Bella
"Sini deh". Ujar teman Bella membisiki Bella
"Ide bagus tuuh". Ujar Bella semangat
*Skip*
"Ra, maafin gue yah, tadi gue udah jahat sama Lo, sebagai permintaan maaf gue, Lo mau ya makan ini". Ujar Bella memberikan makanan yang dibawanya
"Iya". Jawab Rara singkat
"Yaudah gue tinggal ya jangan lupa makanan nya dimakan
"Pergi sana". Ujar Rara tak perduli
"Sombong amat, liat aja Lo bakal sakit perut". Batin Bella
Baru saja Rara akan memakannya
"Rara, jangan dimakan!". Cegah Jan
"Kenapa?, Rara lagi laper". Ujar Rara
"Bahaya, Jan masih tak percaya dengan dia, Rara ikut Jan sekarang!, Bawa makanan nya!". Ujar Jan
"Iya". Ujar Rara
*Mereka menghampiri Bella dan temannya*
"Makan!" . Perintah Jan memberikan makanan yang diberikan Bella tadi
"Loh kok aku makan, itu kan aku kasih buat Rara". Tolak Bella
"Kenapa tak mau makan?, Makan ni dahulu". Paksa Jan
"Ga mau". Tolak Bella
"Makan tak?". Paksa Jan
"Gue ga makan". Ujar Bella
"Kenapa?". Tanya Jan
"Iyalah, karena itu udah aku campur obat sakit perut". Ujar Bella keceplosan
"Kamu berani celakakan Rara saya". Ujar Jan Marah
"Maaf". Ujar Bella takut
"Tak ada kata maaf, kamu dah berani nak celakakan Rara saya". Ujar Jan semakin marah membuat Bella dan temannya takut
"Jan udah, Rara gapapa kok, yuk pergi aja". Ujar Rara menenangkan Jan
"Tak, Jan tak terima ada orang yang berusaha celakakan Rara, Jan tak terima". Ujar Jan
"Udah Jan, Rara sedih nih kalo Jan marah kayak gitu, udah ya udah". Ujar Rara menenangkan Jan
"Rara benar tak apa?". Tanya Jan
Rara mengangguk
"Awas kamu kalau berani sakiti Rara". Ancam Jan
*Mereka pun kembali ke kelas*
.
.
.
BERSAMBUNG
Apakah Bella akan terus berusaha mencelakai Rara?, Apakah Jan akan terus melindungi Rara?
Penasaran?
Nantikan cerita selanjutnya Yaaa
Next/No?
Hayo siapa yang baper!
Silakan comment bila ada kritik dan saran karena itu penting banget buat author ❤️
Ig author: @jnationsdaa4_