Part 24 (Marah)

650 70 20
                                    

JANGAN MARAH!

"Bodo". Ujar Afian
"Ekhmm, aku kok merasa tak dipeduliin". Ujar Jan berlalu
"Sayang mau kemana?". Ujar Rara menahan tangan Jan
"Kemana aja". Ujar Jan langsung pergi
"Sayang tunggu". Ujar Rara mengejar Jan
Jan terus menjauh
"Kok kamu marah sih". Ujar Rara menahan tangisnya
"Kalo aku salah, maaf". Ujar Rara sudah tak kuasa menahan tangisnya
Jan memberhentikan langkahnya, dilihatnya kekasihnya itu menangis, segera dia menghampiri kekasihnya
"Rara, jangan nangis, yaampun, Jan bercanda aja". Ujar Jan panik
"Bercanda nya ga lucu". Ujar Rara berlari kekamar
"Rara". Ujar Jan menyusul Rara
Rara segera masuk kekamar, dikuncinya pintu dari dalam
"Sayang, buka pintunya, jangan ngambek, aku bercanda aja". Ujar Jan
"Ga lucu". Ujar Rara dari dalam
"Udah dong ngambek nya, maafin aku". Ujar Jan
"Kamu yang mulai duluan". Ujar Rara
"Yaudah, aku minta maaf, buka pintunya dong sayang, kalo kamu ga mau buka pintunya, aku pergi ya". Ujar Jan
Rara langsung membuka pintu
"Jan". Ujar Rara menarik tangan Jan
"Sayang, kamu jangan marah lagi yah". Ujar Jan menghapus air mata Rara
"Rara ga marah, Rara cuma takut, Rara takut Jan marah sama Rara, Rara takut kehilangan Jan". Ujar Rara memeluk Jan
"Jan tak marah sayang, Jan cuma bercanda". Ujar Jan membelai rambut Rara
"Tapi, itu ga lucu, Rara khawatir". Ujar Rara
"Udaaaah jangan sedih lagi yah sayang". Ujar Jan melepaskan pelukannya
Rara mengangguk pelan
"Senyumnya mana, kok tak ada". Ujar Jan mencubit pipi Rara
Rara tertawa kecil
"Jangan dicubit ihhh". Ujar Rara memukul pelan Jan
"Tak apa, biar senyumnya kembali lagi". Ujar
Rara tersenyum
"Yaudah, kita turun yuk". Ujar Rara
"Iya". Ujar Jan
*Dibawah*
"Rara kenapa?". Tanya Afian
"Gapapa". Ujar Rara
"Lo kayak habis nangis". Ujar Afian
"Ga kok". Ujar Rara
"Lo mau bohong Ra?, Udah berapa lama kita kenal?, Apa baru sekarang gue kenal Lo, kita udah saling kenal dari jaman kita masih belajar ngomong Ra, gue tau Lo dari lama". Jelas Afian
"Ya gue emang ga nangis, Lo mau paksa gue nangis". Ujar Rara meneteskan air mata
"Lo masih bohong Ra, dan sekarang pun Lo nangis". Ujar Afian berusaha menghapus air mata Rara, namun Jan dengan cepat menghapus air mata Rara terlebih dahulu
"Dah lah tau, tak payah tangis". Ujar Jan langsung memeluk Rara
Sementara Afian hanya menggenggam tangan nya yang tak jadi menghapus air mata sahabat nya itu
"Makasih sayang". Ujar Rara
"Kalian pacaran ya?". Tanya Afian
"Iya". Ujar Jan sedikit ketus (uhuy cemburu nih)
"Wihhh Rara punya pacar". Ujar Afian merangkul Rara
"Hahahaha iya". Ujar Rara melepas rangkulan Afian
"Yaampun, ya deh maaf gue tau Lo dah ada pacar, sekarang Lo ga anggep gue sahabat Lo lagi". Ujar Afian
"Drama queen semua kalian ini". Ujar Syeina
"Kebalik geblek". Ujar Najla
"Serah gue". Ujar Syeina
"Apa daya gue yang hanya bisa nyimak-_-". Ujar Daniel
"Kasihan^_^". Ujar Najla
"Eh Lo baperan banget lah". Ujar Rara menepuk bahu Afian
"Ya Lo kayak risih banget gue rangkul, padahal dulu, siapa yang gendong Lo dari mobil sampe kekamar Lo". Ujar Afian
"Ga ikhlas Lo T_T". Ujar Rara
"Ikhlas sih, cuma kan Lo dulu berat". Ujar Afian
"Enak aja". Ujar Rara memukul Afian pelan
"Hahaha iya Ra, dulu Afian sampe keberatan ngendong Lo, lagian loh sih tidur dimobil, Afian ga tega bangunin Lo". Ujar Syeina
"Emang Lo punya hati, sampe ga tegaan, Lo kan sadis^-^". Ujar Rara
"Punya lah Ra, kalo ga, ga bakal gue lagi jatuh cinta sama seseorang". Ujar Afian
"Wuahahaha, iya kalo cewe yang Lo taksir mau sama Lo". Ujar Rara
"Nih anak yah, ngajak ribut Mulu". Ujar Afian memukul Rara pakai bantal
"Ehhh, nih rasain". Ujar Rara membalas
"Ekhmm". Ujar Jan
"Lo kenapa Jan?". Tanya Daniel
"Ga, cuma SAKIT TENGGOROKAN aja, aku KEKAMAR DULU YA". Ujar Jan melirik Rara dan Afian yang Sedang asyik perang bantal
"Sakit tenggorokan atau sakit hati ni". Ujar Daniel
"Hat--, eehhh tenggorokan". Ujar Jan pergi
"Woy bro gue ikut". Ujar Daniel menyusul Jan
"Woy Ra, pacar Lo tuh cemburu". Ujar Syeina
Rara dan Afian tetap asyik perang bantal
"Nih anak ya". Ujar Syeina lalu meninggalkan Rara, Afian, dan Najla
"Ikuut woy". Ujar Najla
Jan tak pergi kekamar, melainkan dia pergi ke taman
"Arghhhhhhh". Kesal Jan mengacak rambutnya
"Bro, Lo kenapa?". Tanya Daniel
"Tak apa". Ujar Jan
"Ga usah bohong Lo, gue tau Lo cemburu". Ujar Daniel
"Tak lah". Ujar Jan
"Udah bro, jujur aja, gue tau Lo sayang banget sama Rara, dan Lo cemburu kan sama Afian, udah bro, mereka cuma Sahabatan". Ujar Daniel
"Jan dan Rara dulu pun sahabat, akhirnya saling cinta, dan pacaran, itu pun dapat terjadi dengan Afian dan Rara". Ujar Jan sedih
"Iya yah, udah ah, jangan Lo pikirin, Rara itu setia bro". Ujar Daniel
"Tau darimana?, Jan lebih dahulu tau Rara dari Daniel". Ujar Jan
"Iya sih, tapi kan Rara baik bro, lagian Lo ga boleh negatif thinking ntar putus Lo". Ujar Daniel
"Astaghfirullah, jangan cakap macam tu lah". Ujar Jan
Tiba-tiba ada yang menutup mata Daniel dari belakang
"Ini Najla kan?". Tanya Daniel
"Tadaaaaa". Ujar Najla membuka mata Daniel
"Tau banget pacarnya". Ujar Syeina
"Ya dong". Ujar Daniel
"Lah, Lo kenapa Jan, muka ditekuk aeee". Ujar Syeina
"Tak apa". Ujar Jan
"Pake jujur, ehhh bohong segala loh". Ujar Syeina
"Cemburu dia". Ujar Daniel
"Cemburu sama Afian?". Tanya Najla
Jan mengangguk
"Yaampun Jan, Rara, Afian, gue, Najla, udah temenan dari kecil, dari belajar ngomong, jadi mereka itu cuma Sahabatan, ga ada rasa cinta". Ujar Syeina
"Jan dan Rara dulu pun sahabat". Ujar Jan
"Bener juga tuh". Ujar Najla
"Udahlah positif thinking aja". Ujar Syeina
"Rara mana?". Tanya Jan
"Masih sama Afian tuh". Ujar Syeina
Jan menghela nafas berat, Lalu pergi meninggalkan kamar
"Mau kemana?". Tanya Daniel
"Ke villa". Jawab Jan lalu pergi
"Tunggu". Ujar Daniel lalu menyusul, diikuti Najla dan Syeina
*Di Villa*
"Eh Jan, darimana?". Tanya Rara
"Ntahlah". Ujar Jan
"Jan kenapa?, Jan sakit ya". Ujar Rara memegang tangan Jan
"Tak lah, baby". Ujar Jan melepaskan tangan Rara
"Jan kenapa sih?". Tanya Rara
"JAN BILANG TAK PA YAH TAK PA". Bentak Jan
"Kok Jan bentak Rara". Ujar Rara menangis
"Arghhhhhhh dah lah, tak payah selalu libatkan air mata". Ujar Jan pergi kekamar
"Sayang kamu bercanda kan". Teriak Rara
Jan tak memperdulikan teriakan Rara, dia terus kekamar
"Jan". Ujar Rara hendak menyusul Jan, namun ditahan Afian
"Lepas gue mau nyusul Jan". Ujar Rara
"Ga usah Ra, jangan bodoh". Ujar Afian
*Plaaaaak*
"Lo yang bodoh, Jan lagi marah, terus Lo suruh gue diem aja gitu". Ujar Rara marah lalu menyusul Jan
.
.
.
Bersambung!
Yaaah baru sehari pacaran dah berantem, ehhh btw ini episode sebelum author ulangan loh, do'ain yah semoga besok sampe Jum'at ulangan author lancar, dan mulai malam ini author off dulu yah, mohon pengertiannya
Author nulis cerita ini disela waktu belajar author, jadi malam ini author mau bener" fokus dulu yah
Terimakasih Assalamualaikum
Nantikan cerita selanjutnya Yaaa
Silakan comment bila ada kritik dan saran karena itu penting banget buat author ❤️
10-03-2019
Next/No?
Ig author: @jnationsdaa4_

Mine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang