Menghabiskan waktu bersama dan bersenang-senang!
"Yuk langsung ke rumah gue". Ujar Syeina
.
.
.
*Dirumah Syeina*
"Kak Rani....". Teriak Syeina sambil meletakkan tasnya di sofa
"Kak Rani....". Teriak Syeina lagi
"Ngapain Lo teriak sihhh". Ujar Daniel
"Serah gue lah". Ujar Syeina
"Gini ni kalo punya sepupu nyebelin". Ujar Daniel mencubit pipi Syeina
"Aww sakit tau". Ujar Syeina memegangi pipinya
"Kak Rani emangnya kemana?". Tanya Rara
"Mana gue tau". Ujar Syeina
"Kak Rani...". Teriak Syeina mulai kesal
"Coba Lo cari dikamarnya". Ujar Daniel
"Tumben pinter". Ujar Syeina lalu pergi ke kamar Rani
"Aku kekamar dulu yahh". Ujar Daniel
"Iya". Ujar Najla
"Jan...". Ujar Rara lirih
"Apa sayang...". Ujar Jan
"Ihh kok sayang sih...". Ujar Rara
"Maunya apa?". Tanya Jan
"Jadi milik kamuuu". Ujar Rara manja
"Memangnya dah siap?". Tanya Jan
"Belum sih". Ujar Rara
Najla langsung melempar bantal ke arah Rara
"Nih bocah ya, greget gue". Ujar Najla
"Berarti Rara gemesin dong". Ujar Rara
"Gemesin banget, rasanya mau gue buang". Ujar Najla
"Jangan, nanti Jan kesepian". Ujar Jan
"Yeeee, ga bisa buang Rara". Ujar Rara memasang muka imut nya
"Euhh comel nyaa". Ujar Jan mencubit pipi Rara
"Bukan comel". Ujar Rara
"Terus apa?". Tanya Jan
"Cantik, imut, gemesin, baik hati, mirip Barbie, bikin sayang". Ujar Rara
"Bikin cinta juga". Ujar Jan
"Jan juga". Ujar Rara
"Juga apa?". Tanya Jan
"Juga bikin cinta". Ujar Rara
"Cinta tak dapat memiliki itu sakit". Ujar Jan
"Lebih sakit memiliki tapi tak dicintai". Ujar Rara
"Jan nak miliki Rara". Ujar Jan
"Rara belum siap, Jan akan nunggu kan?". Tanya Rara
"Iya, Jan akan tunggu". Ujar Jan mengusap pipi Rara
Rara tersenyum manis
*Daniel datang*
"Hey bahas apaan". Ujar Daniel
"Kepo Lo". Ujar Rara melempar bantal ke Daniel
"Euh nih bocah gue nanya baik-baik". Ujar Daniel membalas melempar bantal ke Rara
"Hey kalian yah kayak anak kecil". Ujar Najla
"Maaf". Ujar Daniel
"Ecieee nurut banget Ama pacarnya, maaf sayang...., Hahahaha". Ejek Rara
"Gue cuma bilang maaf kali ga pake sayang". Ujar Daniel
"Berarti ga sayang nih sama aku". Ujar Najla
"Ga sayang, tapi cinta". Ujar Daniel
"Ihh". Ujar Najla tertawa kecil
"Kak Rani nya ga ada". Ujar Syeina dari tangga
"Udah Lo cari dimana-mana". Ujar Daniel
"Ihh udah". Ujar Syeina
"Lo umpetin dimana". Ujar Daniel bercanda
"Euh bercanda Mulu". Ujar Syeina
"Sewot". Ujar Daniel
"Bosen nihh, jalan aja lah". Ujar Syeina
"Jalan kaki?". Ujar Daniel
"Jalan tangan". Ujar Syeina kesal
"Emang bisa?". Tanya Daniel
*Bukkk*
Najla, Syeina, Rara memukuli Daniel karena kesal
"Kok bisa yah Lo punya pacar kayak dia". Ujar Syeina kesal
"Karena..". Ujar Najla
"Cinta". Ujar Daniel
"PD amat". Ujar Rara
"Biarin". Ujar Daniel
"Nyemil aja deh". Ujar Najla
"Ehmm boleh lah". Ujar Syeina
"Bi... Bawa makanan kesini bi...". Perintah Daniel
"Rara". Ujar Jan
"Iya kenapa?". Ujar Rara
"Emm, Jan cinta sama Rara boleh?". Ujar Jan
"Boleh lah". Ujar Rara
"Sayang?". Ujar Jan
"Boleh". Ujar Rara
"Jadi milik Jan?". Tanya Jan
"Nanti". Ujar Rara
(Gagal Mulu nihh usahanya🤣)
*Makanan datang* (skip)
"Mau?". Ujar Jan menyuapi makanan ke Rara
"Mauu". Ujar Rara
"Ihh Jan nyuapin nya belepotan". Ujar Rara
"Sengaja". Ujar Jan sambil membersihkan makanan di dekat bibir Rara
"Modus ihhh". Ujar Rara
"Jangan marah sayang...". Ujar Jan
"Ga marah". Ujar Rara
"Sayang, sayang pacaran aja belum". Ujar Najla
"Nanti yahhh". Ujar Rara
"Iya". Ujar Jan
"Sini dehh, Rara mau bisikin sesuatu. Ujar Rara
Jan mendekat
"Rara cinta Jan". Bisik Rara
"Jan juga". Ujar Jan
*1 jam kemudian*
"Kami pulang yahh". Ujar Rara
"Iya hati-hati". Ujar Syeina
"Sopir Lo dah Dateng?". Tanya Najla
"Udah, katanya udah didepan, duluan yah". Ujar Rara lalu pergi diikuti Jan
"Mau jalan-jalan?". Tanya Jan
"Rara mau lah". Ujar Rara
.
.
.
*Cafe* (skip)
Mereka mengobrol diikuti dengan tawa bahagia
"Giliran Jan suapkan Rara". Ujar Jan menyuapi Rara
"Sayang aaaa..., Ulululu pinter nya". Ujar Jan
"Jan itu apa". Ujar Rara menunjuk ke suatu arah
Jan menoleh ke arah tersebut
"Tak ada apa-apa". Ujar Jan lalu menoleh kearah Rara kembali, tapi Rara mengerjai Jan dia mengolesi cream dimuka Jan
"Hahahaha". Ujar Rara tertawa
"Ohhh, nak ngerjain yaa, nihhh rasakan". Ujar Jan membalas
"Ihhh muka Rara jadi kena cream". Ujar Rara
"Sini Jan bersihkan". Ujar Jan membersihkan cream yang menempel dimuka Rara
"Itu dimuka Jan juga ada". Ujar Rara
"Tak nak bersihkan?". Tanya Jan
"Siniii sayang Rara bersihin". Ujar Rara membersihkan cream yang menempel di wajah Jan
Setelah puas Mereka pergi ke taman
*Ditaman*
"Pemandangannya indah ya". Ujar Rara
"Lebih indah mandangin kamu". Ujar Jan
"Jangan dipandang terus". Ujar Rara
"Kenapa?". Tanya Jan
"Nanti cinta". Ujar Rara
"Dah cinta". Ujar Jan
"Nanti tambah cintanya". Ujar Rara
"Bagus, berarti cinta Jan ke Rara tak akan berkurang". Ujar Jan
Rara tersenyum senang
"Duduk situ yuk". Ujar Rara menunjuk bangku putih ditaman
"Liat deh banyak banget bunga nya". Ujar Rara melihat bunga-bunga ditaman
"Bunga nya banyak, tapi mereka semua lagi iri". Ujar Jan
"Iri kenapa?". Tanya Rara
"Iri ada yang lebih cantik dari mereka". Ujar Jan memegang tangan Rara
"Gombal Mulu ihhh". Ujar Rara
"Biar tambah cinta". Ujar Jan
"Kalau cintanya udah nambah?". Ujar Rara
"Makin cepat Jan dapat memiliki Rara". Ujar Jan menyelipkan rambut Rara
"Tunggu yah sayang...". Ujar Rara
"Iya, Jan selalu nunggu". Ujar Jan
"Jan, nanti aku lari kamu kejar ya". Ujar Rara
"Macam anak kecil, Rara". Ujar Jan
"Ihh ayoooo, Rara lagi pengen lari ditaman". Ujar Rara memaksa Jan
"Iyaa, iyaa, kamu lari duluan yah, jangan jauh-jauh nanti Jan susah ngejar nya". Ujar Jan
"Kamu pasti bisa kok ngejar aku". Ujar Rara
"Aku lari yaaah, kamu kejar". Ujar Rara lalu lari
Lari terus berlari sesekali dia menoleh kebelakang melihat Jan yang mengejar nya, senyuman terukir dibibir nya
"Jan kejar Rara". Ujar Rara
Jan mengejar Rara
Mereka terus kejar-kejaran tawa terus terdengar
"Nah ketangkap". Ujar Jan
"Hahahaha, tuhh kan kamu pasti bisa". Ujar Rara
"Jan akan berusaha terus dapatkan Rara". Ujar Jan
"Rara yakin Jan bisa". Ujar Rara
"Doakan yah". Ujar Jan
"Doakan apa?". Ujar Rara
"Semoga Jan secepatnya bisa memiliki Rara". Ujar Jan
"Pasti". Ujar Rara
Rara melihat kembali bunga ditaman, matanya menatap kupu-kupu cantik yang sedang hinggap dibunga
"Ihh ada kupu-kupu". Ujar Rara menghampiri kupu-kupu tersebut
"Cantik banget". Ujar Rara
"Jan ambilkan yah". Ujar Jan
"Jangan, biarkan dia bebas, dia punya sayap untuk bisa terbang bebas, dia punya kehidupan, kasihan kalau ditangkap dia tidak bebas, kupu-kupu pun ingin bebas". Ujar Rara
"Rara sayang Sangat dengan hewan". Ujar Jan
"Tapi Rara lebih sayang Jan". Ujar Rara
"Jan juga". Ujar Jan
*Hujan pun turun*
"Yeeee hujan". Ujar Rara senang
"Ehhh hujan, jom balik". Ujar Jan menarik tangan Rara
"Ga, Rara mau disini menikmati hujan". Ujar Rara
"Nanti sakit". Ujar Jan
"Kalau Rara sakit, Jan tambah perhatian". Ujar Rara
"Kalau Rara sakit Jan sedih". Ujar Jan
"Ga kok, insyaallah ga sakit, ayoo mandi hujaaan". Ujar Rara menarik tangan Jan
"Iyaa". Ujar Jan
Rara sangat senang bermain hujan, Rara tertawa begitupula dengan Jan
"Jan, Rara senang banget hari ini". Ujar Rara
"Senang kerna?". Tanya Jan
"Karena kita bersama, tertawa bahagia". Ujar Rara
"Jan lebih senang". Ujar Jan
Rara tersenyum manis
.
.
.
BERSAMBUNG
Hello, gimana nih kangen ga sama ceritanya (b aja sih wkwk:v)
Waaah mereka senang banget yahh, author baper yaampun!
Maaf ya author jarang update, author juga lagi sibuk di Ig (karena author waktu itu udah jarang on Ig), ccp, dan medsos yang lain
Maaf iya🤗
Penasaran sama ceritanya?
Nantikan cerita selanjutnya Yaaa
Silakan comment bila ada kritik dan saran karena itu penting banget buat author ❤️
20-02-2019
Next/No?
Ig author: @jnationsdaa4_