DIA KEMBALI SETELAH LAMA MENGHILANG
*Keesokan harinya*
*Disekolah* (Dikelas Rara)
.
.
.
"Ekhmm, makin Deket aja nih". Ujar Syeina
"Iya nih, kaya ga bisa lepas gituhh". Ujar Najla
"Apalah kalian ini". Ujar Rara
Sementara Jan hanya tersenyum mendengarkan obrolan mereka
"Ra, nanti ada yang comeback loh". Ujar Syeina memasang muka serius
"Siapa?". Tanya Rara juga serius
"Kecantikan gueeee". Canda Syeina
"Ihhh kamu yah, orang udah serius malah bercanda". Ujar Rara memasang muka cemberut
Sementara Najla hanya mengobrol dengan Jan
"Nih anak malah asik ngobrol sama Jan". Ujar Syeina
"Yehhh sewot aja Lo". Ujar Najla
"Ntar ada yang marah loh". Ujar Syeina
"Siapa?". Tanya Najla
"Kayak ga tau aja". Ujar Syeina melirik Rara
"Ohhh Rara yah". Ujar Najla
"Lah, kok aku?". Tanya Rara
"Gaa". Ujar Najla
Saat mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba seseorang datang
"Hi sweetie"
Rara mengenali suara itu, dia langsung melihat ke sumber suara itu
"Kak Irwan". Ujar Rara kaget
"Kangennn". Ujar Irwan
"Apaan sih kak". Ujar Rara
"Loh, kok kamu gitu sih". Ujar Irwan
"Udah lah kak, Rara muak sama kakak, pergi sana". Usir Rara
"Belagu banget Lo". Ujar Irwan
"Lohhh kok kakak marah". Bentak Rara
"Jelas gue marah". Ujar Irwan dengan nada tinggi
"Keterlaluan ya Lo, berani sama cewe". Ujar Syeina marah
"Kenapa!, Lo berani sama gue hah!". Ujar Irwan
"Iya gue berani, kenapa hah?!". Ujar Syeina
*PLAAAK* (Irwan menampar Syeina)
"Kurang puas?!, Nihhh pipi kiri sekalian Lo tampar jugaa, karena cuma itu kan yang Lo bisa, nampar cewe dengan tangan kotor Lo itu". Bentak Syeina
"Kurang ajar Lo kak, keterlaluan banget". Ujar Najla
"Lo mau gue tampar juga". Ujar Irwan
"Tampar!, Nihhh tampar!, Laki-laki kayak Lo itu memang cuma berani sama cewe aja". Bentak Najla
"Lo semua kurang ajar banget". Ujar Irwan
"Kakak yang kurang ajar, serendah itu kah harga diri kakak, hanya bisa menyakiti perempuan aja". Ujar Rara
"Keterlaluan". Ujar Irwan geram dan berusaha menampar Rara
Namun Jan dengan cepat melindungi Rara
"Berani kau tampar Rara, kau berhadapan dengan saya". Ujar Jan
"Lo siapa?". Bentak Irwan
"Dia pelindung Rara". Ujar Rara
Semua siswa -siswi hanya diam melihat perdebatan ini (yaudah mending diem, daripada kena marah ya ga?)
"Lo diem!". Ujar Irwan menunjuk ke arah Rara
"Turunkan jari kau tu". Ujar Jan menurunkan jari Irwan
"Heh!, Jangan ikut campur". Ujar Irwan
"Kenapa?, Saya kena diam ja melihat kesayangan saya disakiti dihadapan saya?, Tak, tak akan saya biarkan orang menyakiti Rara saya". Ujar Jan
"Apa?!, Rara Lo, Rara itu milik gue, milik gue". Ujar Irwan
"Milik kau?!, Rara pun tak nak dekat kau". Ejek Jan
"Berani Lo ya". Bentak Irwan
"Kenapa saya harus takut?, Heh, takut dengan kau tu tak pantas". Ujar Jan
"Lo tau ga siapa gue". Ujar Irwan
"Ya, saya tau siapa kau, kau itu hanya lelaki yang hanya bisa membuat wanita kecewa, kau itu lelaki yang hanya bisa menyakiti wanita, cih... Lelaki macam apa kau ni". Ujar Jan
"Banyak omong Lo". Ujar Irwan
"Udaaaaah!, Kak Irwan mending kaka pergi aja, Rara benci sama kakak!". Ujar Rara
"Kenapa Ra?, Bukannya kita dulu Deket". Ujar Irwan
"Itu dulu!, Ga sekarang". Bentak Rara
"Ra.., maafin gue, gue mau Lo balik ke gue, kita kaya dulu lagi ya, bahagia sama-sama". Ujar Irwan
"Balik lagi? Ga akan!, Kakak kemana aja waktu Rara lagi butuh kakak?!, Dulu kakak memang buat Rara bahagia, tapi setelah Rara mulai sayang ke kakak, ketika Rara udah nyaman ke kakak, kakak pergi gitu aja, kakak pergi ninggalin Rara dan meninggalkan luka dihati Rara, Sekarang Rara udah bahagia, lalu tiba-tiba kakak datang ingin merenggut kebahagiaan Rara lagi, iya!". Ujar Rara meneteskan air mata
"Ra... Please maafin gue, gue nyesel Ra...". Ujar Irwan
"Kau dah berani buat Rara meneteskan air mata nya". Ujar Jan menghapus air mata Rara
"Lo bisa diem ga!". Ujar Irwan
"Tak!, Saya tak dapat diam bila ada yang buat Rara menangis, sekarang kau pergi atau kau akan menyesal". Usir Jan
"Ga akan". Ujar Irwan
"Tau pintu keluar tak!, Itu ada pintu keluar, sekarang kau pergi dari kelas ini, atau saya telepon polisi". Ancam Jan
"Awas lo!, Urusan kita belum selesai Ra!, Lo pasti balik ke gue, gue bakal dapetin Lo lagi, pasti". Ujar Irwan berlalu
"Gaaaa akan, Gaaaa". Teriak Rara menangis
"Sudaah, Rara jangan nangis, air mata Rara terlalu berharga jika hanya karena lelaki tu". Ujar Jan menghapus air mata Rara
"Jan, Rara sedih". Ujar Rara memeluk Jan
"Rara jangan sedih, Jan disini, selalu ada untuk Rara, Jan selalu lindungi Rara". Ujar Jan membalas pelukan Rara
"Iya Ra, Lo jangan sedih ada gue sama Najla juga, Lo ga sendiri Ra, ada kita yang jaga Lo dari kak Irwan". Ujar Syeina
"Iyaa Ra kita bakal jagain Lo juga". Ujar Najla
"Iya, makasih ya semua". Ujar Rara melepaskan pelukannya
Jan, Syeina, dan Najla mengangguk
"Rara jangan sedih lagi ya, Kalau Rara sedih Jan pun sedih". Ujar Jan
"Iya, Rara ga sedih lagi kok". Ujar Rara
"Kenapa?, Kenapa kak Irwan harus kembali sih?, Disaat semua ini sudah indah, mengapa dia membuat jadi suram kembali?". Batin Rara
*Pelajaran pun dimulai*
Rara hanya melamun sepanjang pelajaran, pikiran nya sudah kacau, dia khawatir Kak Irwan akan berbuat yang tak diinginkan
*Istirahat*
.
.
.
"Rara nak ikut ke kantin tak?". Tanya Jan
"Iya". Ujar Rara singkat
*Dikantin*
.
.
.
"Oh my God, ada Kak Irwan". Batin Rara
"Rara sama kakak yuk". Ujar Irwan seolah tak terjadi apa-apa
"Ga". Tolak Rara
"Kok ga mau sih". Ujar Irwan
"Rara bilang ga!, Ya engga!, Denger ga sih". Ujar Rara ketus
"Jangan ganggu Rara saya". Ujar Jan
"Rara Lo?, Hahahaha mimpi,Lo belum bangun juga yah? mending Lo cuci muka dehh biar ga ngantuk dan ga Halu lagi". Ejek Irwan
"Diam!, Kakak pergi sana jangan ganggu Rara, Rara ga mau Deket kakak, Rara mau Deket Jan, Syeina, dan Najla". Ujar Rara
"Baiklah, nikmati waktu kalian, have fun, karena gue bakal terus berusaha dapetin Lo". Ujar Irwan
"Dan, saya akan berusaha untuk menggagalkan niat kau tu, Saya akan terus lindungi Rara". Ujar Jan
"Ck, kita liat aja siapa yang menang, gue atau Lo, wait and see Rara sayang". Ujar Irwan berlalu pergi
"Gaaaa, Rara ga mau kakak yang menang". Teriak Rara
.
.
.
BERSAMBUNG
Siapa yang akan menang ya?, Kita tunggu aja deh
Kalian berharap siapa nih yang menang?, Irwan atau Jan
Maaf ya kalau kalian ga suka ini hanya imajinasi author semata
Silakan comment bila ada kritik dan saran karena itu penting banget buat author ❤️
Ig author: @jnationsdaa4_