Part 12 (Datang)

857 65 44
                                        

ADA YANG DATANG!, DAN MEMBUAT MU SEMAKIN DEKAT DENGANNYA!

*Dret...Dret...Dret*
"Halo mami". Ujar Jan
"Hello Jan mami nak cakap kalau mami nak datang ke Indonesia, mami nak tengok keadaan Jan". Ujar Mami
"Jan senang sangat, nanti Jan segera ke airport". Ujar Jan bersemangat
"Airport?, Berarti Jan mau pergi dong, Tuhan Rara mau waktu diputar lagi, Rara ga mau Jan pergi". Batin Rara
"Iya Jan, nanti malam mami sampai jemput mami Kat airport ya, bagi tau aunty kau, dan jangan bagi tau Rara ya". Ujar Mami
"Iya Mami Jan ke airport malam nanti". Ujar Jan
"Assalamualaikum". Ujar Mami
"Waalaikumsalam". Jawab Jan
*Telepon selesai*
"Rara kenapa nangis". Ujar Jan melihat Rara yang tiba-tiba menangis
"Tak, Mata Rara kena debu nih". Bohong Rara
"Rara tak usah bohong, Jan tau Rara menangis, Rara kenapa?". Tanya Jan
"Jan.... Jangan pergi 😭". Ujar Rara menangis memeluk Jan
"Jan tak pergi". Ujar Jan mengusap rambut Rara
"Bohong, Jan bohong sama Rara, kalo Jan ga pergi kenapa Jan mau ke airport?". Ujar Rara melepaskan pelukannya
"Jan tak dapat bagi tau". Ujar Jan berlalu ke atas
"Jan". Teriak Rara semakin menangis
(Jan jahat 😭)
Jan tak memperdulikan teriakan Rara, dia terus berlalu kekamar nya
*Dikamar Jan*
"Rara, Jan minta maaf, Jan tak jawab pertanyaan Rara, Jan tak dapat hapus air mata Rara, Jan terpaksa". Ucap Jan memeluk fotonya dengan Rara

Sementara Rara kekamar nya
*Dikamar Rara*
"Jan, kenapa tak jawab pertanyaan Rara, kenapa Jan tak hapus air mata Rara, Jan bohong, Jan jahat ke Rara, Jan bilang kalau Jan tak ingin buat Rara menangis, Jan akan selalu buat Rara tersenyum, tapi Rara baru sadar itu cuman janji manis Jan, JAN JAHAT". Ujar Rara menangis sejadinya
"Untuk apa Rara pakai gelang ni, kalau Jan tak sayang Rara". Ujar Rara melepaskan gelangnya
"JAN". Teriak Rara masih menangis
(Tuh kan salah paham, author nihhh biang kerok nya)
Rara terus menangis hingga dia tertidur
-----------------------------------------------------------
*Mama Rara dan bang Uwan pulang*
"Aunty, Mami Jan nak datang ke Indonesia". Ujar Jan
"Serius?, Kapan sampai nya?". Tanya Mama
"Nanti malam, dia nak Jan jemput ke airport, tapi Aunty jangan bagi tau Rara ya, Jan mohon". Ujar Jan memohon
"Urusan itu gampang, nanti Abang anterin kamu ke airport". Ujar Uwan
"Iya Aunty ga kasih tau". Ujar Mama
-----------------------------------------------------------
*Malam harinya*
Jan dan Uwan sudah pergi ke airport
"Loh Mama udah pulang?, Bang Uwan mana?". Tanya Rara yang baru bangun
"Iya dari tadi siang, Bang Uwan kamu lagi ke bandara anterin Jan". Ujar Mama memberikan minum ke Rara
"Hah?, Jan udah pergi ke bandara, Mama kenapa ga bilang Rara". Ujar Rara pergi ke kamar
"Rara kamu mau kemana?". Teriak Mama
"Kekamar". Ujar Rara dari kejauhan
-----------------------------------------------------------
*Dikamar Rara*
Rara berusaha menelpon Jan, tapi sia-sia!, Jan tidak mengangkat nya
"Jan, kenapa ga angkat telepon Rara sih". Ujar Rara khawatir
"Jan, ayo dong angkat". Ujar Rara masih berusaha menelpon Jan
Tapi semua sia-sia sudah 13 kali dia menelpon Jan, Jan tidak mengangkat teleponnya
"Jan, kenapa ga angkat telepon Rara". Ujar Rara meneteskan air mata
"Jan udah ga sayang sama Rara?". Ujar Rara memandangi gelang yang diberikan Jan
"Jan jawaaab". Ujar Rara tersedu-sedu
*Lampu padam secara tiba-tiba*
"Mamaaaaaaaaaa". Jerit Rara
Tiba-tiba Rara teringat ketika lampu mati dia memeluk Jan, Jan menenangkan nya
Tapi, sekarang dia hanya bisa menatap gelang yang Jan berikan
"Mama, Rara takut, mama dimana, disini gelap maaaa...". Ujar Rara
Rara menghidupkan senter di hp nya
Rara terus berjalan hanya dengan penerangan senter di hp nya
*Braaaak* (suara barang terjatuh)
"Mamaaaaaaaaaa". Teriak Rara semakin keras
"Mama, Rara takut". Ujar Rara menangis
"Rara tak boleh takut".
Rara mengenali suara tersebut, dia langsung menoleh kebelakang dan!
"Jan!". Ujar Rara menghampiri Jan
"Jan jahat, kenapa Jan ninggalin Rara". Ujar Rara cemberut
"Maafkan Jan, Jan tak nak tinggalkan Rara, tapi Jan kena jemput mami Kat airport". Ujar Jan
"Mami datang?, Kenapa Jan ga bilang ke Rara!, Rara ga mau ngomong sama Jan!". Ancam Rara
"Mami yang suruh dia tak bagi tahu Rara,Mami nak bagi Rara suprise ke Rara". Ujar Mami
"Mamiii". Ujar Rara menghampiri Mami dan memeluknya
"Rara kira Jan yang mau pergi, Rara kira Jan marah sama Jan". Ujar Rara melepaskan pelukannya dan melirik ke arah Jan
"Jan tak pergi dari Rara, Jan tak pernah marah sama Rara, Jan sayang Rara". Ujar Jan
"Iya, Rara percaya, dan akan selalu percaya". Ujar Rara
*Lalu mereka mengobrol*
.
.
.
BERSAMBUNG
TERNYATA JAN GA PERGI, DIA JEMPUT MAMI NYA😉
Apalagi yang akan terjadi?
Nantikan cerita selanjutnya Yaaa 😘
Silakan comment bila ada kritik dan saran karena itu penting banget buat author ❤️
Next/No?
(Tapi author ga janji bakal next lagi hari ini soalnya author lagi sakit 😥, ini aja author paksain nulis karena author ga mau kalian kecewa 😉)
Ig author: @jnationsdaa4_

Mine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang