Part 20 (Diculik)

743 69 28
                                    

TOLONG!

*Keesokan harinya*
*Disekolah*
.
.
.
"Ehh tau ga sih". Ujar Syeina
"Apaan". Ujar Rara
"Najla sama Daniel kemarin so sweet abis dehhh". Ujar Syeina
"Sirik aja Lo". Ujar Daniel
"Bodo". Ujar Syeina
"Ecieee...". Ujar Rara
"Apaan sih Ra, btw Lo berdua kapan resmi nyaa, ga enak tau digantungin Mulu". Ujar Najla
"Nantiii". Ujar Rara
"Rara". Ujar Irwan tiba-tiba datang dengan seorang wanita
"Kak Irwan, ngapain kesini, mau bikin masalah lagi?". Ujar Rara
"Yaampun Ra, baru Dateng udah disangka buruk aja, gue kesini cuma mau minta maaf kok, beneran dehh". Ujar Irwan
"Iya, Irwan kesini mau minta maaf sama kalian". Ujar Kasyna
"Lo siapa lagi?". Ujar Syeina
"Dia cewe gue". Ujar Irwan
"Bagus lah kalo kak Irwan dah ada pacar, jadi ga ada yang bakal ganggu Rara lagi". Ujar Najla
"Ra, gue kesini beneran mau minta maaf, gue sadar gue salah, gue minta maaf ya". Ujar Irwan
"Iya". Ujar Rara singkat
"Makasih, yaudah kami pergi dulu ya". Ujar Irwan pergi diikuti Kasyna
"Bagus lah kalo tu orang dah ada pacar". Ujar Syeina
"Iya, tenang-tenang". Ujar Rara
"Irwan udah ada loh, masa Lo belum sih". Ujar Najla
"Yaampun masih dibahas". Ujar Rara
"Sorry". Ujar Najla
"Jan temenin gue yuk". Ujar Daniel
"Kemana?". Tanya Jan
"Udahlah ikut aja, ayo". Ujar Daniel menarik tangan Jan
"Iya". Ujar Jan
*Daniel dan Jan pergi*
.
.
.
*Pulang sekolah*
"Ra, gue pulang duluan ya". Ujar Najla
"Iya, hati-hati". Ujar Rara
"Jaga hati ya sayang". Ujar Daniel
"Iya, bye...". Ujar Najla lalu masuk ke mobil nya
"Ehh Daniel gue ke toilet dulu yahh tungguin". Ujar Syeina
"Aduhhhh, buruan ah sana". Ujar Daniel
"Jangan ninggalin". Ujar Syeina
"Bodo, ehh Jan temenin gue yuk, lama nunggu tuh anak". Ujar Daniel
"Rara macam mana?". Ujar Jan
"Udah temenin aja dulu, gapapa kok Rara tunggu disini, lagian ini masih rame kok, gapapa". Ujar Rara
"Serius?". Tanya Jan
"Iya". Ujar Rara tersenyum
"Tunggu yah". Ujar Jan
*Rara sendirian*
"Ra,". Ujar Irwan menepuk bahu Rara dari belakang
"Kak Irwan". Ujar Rara kaget
"Lo harus ikut gue". Ujar Irwan
"Gamau kak". Ujar Rara
"Ikut..". Ujar Irwan menarik tangan Rara kasar
"Lepasin, kakak bilang kakak udah berubah". Ujar Rara
"Iya, gue berubah jadi lebih jahat lagi!". Ujar Irwan
"Dari awal Rara udah ga percaya sama kakak". Ujar Rara
"BODOAMAT, gue ga bisa dapetin Lo, maka yang lain juga ga bisa, Lo harus mati Ra". Ujar Irwan (sadis nya😥)
"Jan...". Teriak Rara
"Percuma Lo teriak dia ga bakal denger". Ujar Irwan
"Lepasin". Ujar Rara memberontak
"Ga akan, ikut gue". Ujar Irwan menarik tangan Rara
Rara tak bisa melawan karena Irwan lebih kuat darinya, tapi dia tak kehilangan akal, dia melepaskan gelangnya berharap Jan menemukan nya
.
.
.
"Ra, Rara". Ujar Syeina
"Ra, Lo ga usah bercanda ya!". Ujar Syeina
"Raaaaaaa". Teriak Syeina
"Ehhh Rara kemana". Tanya Jan tiba-tiba datang
"Gue ga tau, gue baru Dateng, dia ga ada". Ujar Syeina mulai panik
"Arghhh, coba tadi Jan tak tinggalkan dia". Ujar Jan kesal
"Raaaaaaa". Teriak Syeina
"Raraaaa". Teriak Jan
"Yaampun sayang kamu kemana, jangan buat Jan khawatir sayang". Ujar Jan khawatir
"Mending kita cari aja dehhh". Ujar Daniel
"Iyaa ayo". Ujar Syeina
Jan menginjak gelang Rara
"Ehh kejap, ni kan gelang Rara". Ujar Jan
"Atau mungkin dia sengaja ninggalin gelang nya". Ujar Syeina
"Yaudah buruan nanti ada apa-apa". Ujar Daniel
*

Mereka pergi mencari Rara*
*Dimobil Irwan*
"Yaampun Jan bakal tau ga yaa, tuhaan tolong Rara!". Batin Rara
"Kak Irwan, Rara kepanasan, buka dikit jendela mobilnya kak, Rara mau muntah rasanya". Ujar Rara
"Awas lo macem-macem". Ujar Irwan membuka sedikit jendela mobilnya
Rara melepaskan pita nya, dan membuangnya dijalan untuk memberi jejak
"Heh Lo ngapain!". Ujar Irwan
"Ga kak, beneran Rara ga ngapa-ngapain". Ujar Rara
Rara membuka tasnya, diambilnya topi yang diberikan Syeina, lalu membuangnya juga
"Tuhan!, Semoga mereka melihat petunjuk yang Rara berikan". Batin Rara
Rara terus membuang barang-barang nya untuk petunjuk
Irwan memberhentikan mobilnya
"Turun". Ujar Irwan ketus
"Jangan kasar-kasar". Ujar Rara
"Berani Lo ya!". Ujar Irwan menyodorkan pisau yang dibawanya
"Jan.. Rara takut". Batin Rara
"Ikut". Ujar Irwan
"Tolong...". Teriak Rara
Tapi Irwan dengan cepat membungkam mulut Rara
"Berani Lo teriak lagi, Lo ga bakal bisa nafas lagi". Ujar Irwan
Rara tak bisa berbuat apa-apa, air mata nya mengalir, dia berharap Jan segera datang!
.
*Dimobil Syeina*
"Mending kita pulang dulu deh kerumah masing-masing". Ujar Syeina
"Nanti Rara kenapa-kenapa". Ujar Jan
"Lebih baik pulang dulu, paling ngga kita ganti baju dulu jangan pake baju sekolah". Ujar Syeina
Jan menghela nafas kasar
"Iya Jan bener tuh kata Syeina, kita pulang dulu aja". Ujar Daniel
"Nanti habis itu ketemuan ditaman". Ujar Syeina
"Hufft, okay". Ujar Jan
Mereka pulang kerumah masing-masing, dan berkumpul ditaman
"Rara dimana". Ujar Jan
"Lo ga usah sedih ya, kita bakal cari Rara". Ujar Daniel
"Sayang, tenang yaa, kami bakal cari kamu sampai ketemu, jaga diri dulu yahh sayang, tunggu kami". Batin Jan
"Ehh itu Najla, yaudah buruan berangkat". Ujar Syeina
"Yaaah mau cari kemana?". Tanya Daniel
"Pokonya cari aja dulu deh, insyaallah ada petunjuk". Ujar Syeina
*Mereka pergi*
"Ehh Daniel, itu bukannya pita Rara ya, coba berhenti dulu". Ujar Syeina
Daniel memberhentikan mobilnya
"Iya itu pita Rara". Ujar Jan langsung turun dari mobil
"Berarti mobil yang culik Rara lewat jalan ini". Ujar Najla
"Diculik?". Ujar Jan kaget
"Yaah mungkin, karena orang yang ninggalin barang-barang nya biasanya buat ninggalin jejak, supaya orang yang cari dia bisa ketemu". Jelas Daniel
"Yuk lanjut jalan siapa tau dia kasih petunjuk lagi". Ujar Syeina masuk kedalam mobil
*Mereka terus mencari Rara, satu persatu petunjuk ditemukan, hingga mereka tiba di villa cukup besar dan luas*
"Gue kaya pernah liat villa ini deh". Ujar Syeina
"Iya, kaya ga asing". Ujar Najla
"Gue tau ini villa Irwan!". Ujar Syeina
"Jangan-jangan yang culik Rara itu Irwan". Ujar Najla
"Euhh kurang ajar". Ujar Jan kesal
"Yuk masuk". Ujar Syeina
*Tok...Tok...Tok*
Perempuan manis berbaju seperti pelayan membuka pintu
"Maaf ada apa ya?". Tanya pelayan
"Kita kesini mau cari---". Ujar Syeina terpotong
"Cari penginapan". Ujar Daniel memotong ucapan Syeina
"Ohh, mari masuk". Ujar pelayan tersebut
"Lo gimana sih kalo kita ngomong cari Rara yang diculik, pasti mereka ga ngizinin". Bisik Daniel
"Iyaa maaf". Ujar Syeina pelan
"Ini kunci kamar kalian, kamarnya diatas ya". Ujar pelayan tersebut menyerahkan kunci kamar
"Terimakasih". Ujar Syeina
"Dan ini kunci buat kalian". Ujar pelayan yang lain memberikan kunci kamar kepada Daniel
"Okay thanks". Ujar Daniel
"Yukk buruan, habis ini kita cari Rara". Ujar Syeina berlalu keatas diikuti Najla
"Yuk Jan". Ujar Daniel menarik tangan Jan
"Rara dimana, sayang Jan khawatir". Batin Jan
*Dikamar Daniel dan Jan*
"Raraaaa". Ujar Jan memegang foto dia bersama Rara
"Udahlah ga usah sedih, insyaallah Rara ketemu". Ujar Daniel
"Jan tak dapat hidup tanpa dia". Ujar Jan memeluk foto itu
"Insyaallah Rara ketemu, Lo ga sendiri, ada kita bantu cari Rara". Ujar Daniel menyemangati
Jan mengangguk pelan, pikirannya saat ini sedang kacau sangat kacau
.
.
.
Bersambung
Hello semua, yeaay author up lagi!
Maaf iya
Apakah Rara akan ditemukan?
Atau ada kejadian tak terduga?
Nantikan cerita selanjutnya Yaaa
Silakan comment bila ada kritik dan saran karena itu penting banget buat author ❤️
Author mau nanya dong apa yang Kalian suka dari cerita ini?
Comment iyaaa😊
25-02-2019
Next/No
Happy reading!
Ig author: @jnationsdaa4_

Mine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang