Part 23 (Teman lama)

728 63 29
                                        

TEMAN LAMA KU DATANG,

*Keesokan harinya*
"Wey, kebo bangun". Ujar Rara membangunkan Syeina
"Hmm, apaan sih". Ujar Syeina tetap tertidur
"Buset dah, susah banget bangunin Lo". Ujar Rara
"Tau nih Syeina kebiasaan". Ujar Najla
"Enak aja, Rara tuh yang biasanya kesiangan". Ujar Syeina
"Sekarang ga". Ujar Rara
"Iyalah ga, tadi pagi aja dibangunin oleh Jan, ditelpon dulu oleh baby boy tercintah". Ujar Najla
"Paan sih". Ujar Rara
"Ngaku loh". Ujar Najla
"Sirik ae Lo". Ujar Rara memukulkan guling ke Najla
"Gue udah ada yang punya kali". Ujar Najla
"Lah ni bocah ya, tadi bangunin gue, sekarang berantem, aneh banget". Ujar Syeina
"Lo sih susah banget bangun nya, kebo aja dah bangun". Ujar Rara
"Sok tau Lo". Ujar Syeina
*Drrtt...Drrtt...Drrtt*
"Eh Ra, hp Lo bunyi". Ujar Syeina lalu tidur lagi
"Malah tidur lagi dia". Ujar Rara
"Hmm, itu Jan lagi tuh yang nelpon". Ejek Najla
"Sewot". Ujar Rara
"Sini hp gue". Ujar Rara meminta hp nya
"Nih". Ujar Syeina memberikan hp Rara
"Nih nomor siapa?, Kok tulisannya nomor tak dikenal". Ujar Rara
"Coba angkat dulu". Ujar Najla
Rara mengangkat telepon tersebut dengan Ragu
"Halo". Ujar Rara
"Hello". Ujar penelpon tersebut
"Ini siapa ya?". Tanya Rara heran
"Ohh sudah sombong sekarang ya, ga inget lagi aku siapa, ga inget?". Ujar penelpon tersebut
"Siapa sih?". Tanya Rara masih heran
"Okay, aku kasih kode, satu janji, kita pisah tapi bakal ketemu lagi, aku pergi cuma sebentar, kamu tunggu aku kembali, udah inget?". Ujar penelpon
"Afiaaan!". Ujar Rara
"Baru inget sekarang, tega yah". Ujar Afian
"Maaf lah, kan udah lama banget kita ga ketemu, oh ya apa kabar kamu sekarang?". Tanya Rara
"Alhamdulillah baik, oh ya, Lo dimana?, Gue lagi di Indonesia nih". Ujar Afian
"Serius Lo?, Kenapa baru bilang sih, yaudah Lo ke villa Irwan aja, tau kan?, Nah kita kumpul disini". Ujar Rara
"Males ahhh". Ujar Afian
"Yaudah kalo ga mau". Ujar Rara mematikan telepon
"Huft..". Ujar Rara kesal
"Lo kenapa sih Ra?". Tanya Najla
"Itu si Afian, nelepon, dia lagi di Indonesia katanya, disuruh kesini males katanya". Ujar Rara
"Haaa, Afian di Indonesia ya". Ujar Syeina terbangun
"Buseeet Lo langsung bangun denger nama Afian". Ujar Rara
"Ga sih, kebetulan aja gue ga ngantuk lagi". Ujar Syeina
"Buruan mandi sana, bau banget". Ujar Najla
"Kek Lo wangi aja". Ujar Syeina menuju kamar mandi
"Eh Ra, emang bener, sih Afian lagi di Indo?". Tanya Najla
"Katanya sih". Ujar Rara lalu memainkan hp nya
"Ohh". Ujar Najla
"Gue turun duluan ya". Ujar Rara lalu turun ke bawah
.
.
.
"Ehh ada Jan". Ujar Rara
"Hey, selamat pagi sayang". Ujar Jan
"Pagi juga, oh ya ini lagi pada ngapain?". Tanya Rara
"Lagi ngobrol aja". Ujar Jan
"Sayang, kangen". Ujar Rara manja, lalu meletakkan kepalanya dibahu Jan
"Ulululu kangen ya, sini baby girl". Ujar Jan mengelus rambut Rara
"Sayang tau ga?, Tadi ada teman lama Rara nelpon". Ujar Rara
"Terus?". Tanya Jan masih membelai rambut Rara
"Katanya dia lagi di Indonesia, nah Rara suruh kesini". Ujar Rara
"Dia itu siapa?". Tanya Jan
"Teman lama Rara, dulu dia itu temen baik Rara, Najla, sama Syeina". Ujar Rara
"Kok gue ga kenal". Tanya Daniel
"Ya iyalah, Lo kan baru". Ujar Rara
"Iya yah". Ujar Daniel
Rara langsung melempar bantal ke Daniel
"Jan kok diem sih". Tanya Rara menatap mata Jan
"Tak lah". Ujar Jan
"Jan cemburu?, Dia cuma temen kok sayang". Ujar Rara
"Jan tak cemburu lah, Jan percaya Rara setia dengan Jan". Ujar Jan menarik Rara kedekapannya
"Rara akan setia, Jan juga kan?". Tanya Rara
"Jan akan lebih setia dari Rara". Ujar Jan
"Najla mana Ra". Tanya Daniel
"Lo nganggu aeee". Ujar Rara
"Kan gue cuma nanya, Najla mana?". Ujar Daniel
"Lagi di--, nah itu dia". Ujar Rara menunjuk Najla baru datang
"Hey, nyariin yah". Ujar Najla
"Iya kangen tau ga". Ujar Daniel
"Aku ga". Ujar Najla
"Serius?, Yaampun sakit hati gue". Ujar Daniel
"Canda kok, aku kangen pake banget". Ujar Najla
"Masa?". Goda Daniel
"Yaudah kalo ga percaya". Ujar Najla
"Percaya kok sayang". Ujar Daniel
*25 menit kemudian*
"Hey guys". Ujar Syeina
"Wah sepupu gue cantik banget nih". Ujar Daniel
"Makasih". Ujar Syeina senang
"Lo kayaknya gembira banget deh, kenapa Lo?". Tanya Rara
"Gaa". Ujar Syeina lalu duduk
"Dari tadi senyum Mulu, kenapa sih Lo". Tanya Najla
"Ihhh ga". Ujar Syeina
"Ohhhh gue tau, pasti karena Afian mah Dateng ya". Goda Rara
"Paan sih, gaaa". Ujar Syeina malu
"Afian siapa sayang?". Tanya Jan
"Itu, yang Rara ceritain tadi". Ujar Rara
"Ohh". Ujar Jan
"Hello semua". Ujar Afian tiba-tiba datang
"Afian!!!". Teriak Syeina, Najla, dan Rara lalu menghampiri Afian
"Wihhh makin keren aja lo". Ujar Rara
"Pasti lah, makin ganteng kan?, Kan?". Tanya Afian sambil mengedipkan mata nya
"B aja". Ujar Rara
"Sifat Lo masih sama ya". Ujar Afian
"Iya makin cantik kan". Ujar Rara
"Sifat Ra!, Bukan muka". Ujar Afian geram lalu mencubit pipi Rara
"Aduuuh Lo yahhhh". Ujar Rara memukul Afian
"Kalian ini yah, udah bertahun-tahun ga ketemu, pas ketemu malah berantem". Ujar Najla
"Dia yang mulai". Ujar Afian dan Rara serempak, dan saling tunjuk satu sama lain
"Enak aja, Lo yang mulai". Ujar Rara menginjak kaki Afian lalu berlari menghindar
"Lo yaaah". Kejar Afian
"Apaaaa". Ujar Rara
"Awas loo". Kejar Afian
"Lo dari dulu ga bisa nangkap gue". Ujar Rara
"Itu dulu". Ujar Afian
"Sekarang?". Tanya Rara
"Sama aja sih, udah ah gue capek". Ujar Afian lalu duduk
"Yaampun kalian ga pernah berubah ya". Ujar Syeina lalu duduk disebelah Afian
"Iya, masih kaya dulu aja nih mereka". Ujar Najla juga duduk disebelah Daniel
"Udah lama kita ga baku hantam". Ujar Rara lalu duduk disebelah Jan
"Nihh anak". Ujar Afian melempar bantal ke Rara
"Lo yaaah". Ujar Rara melempar balik ke Afian
Afian menghindar, namun bantal tersebut mengenai Syeina
"Aduuuh, kalian yang berantem gue yang kena". Ujar Syeina
"Ehh kamu gapapa?". Tanya Afian
"Kepala aku sakit nihh". Ujar Syeina
"Yang mana yang sakit?". Tanya Afian
"Ini". Ujar Syeina
"Sini gue obatin". Ujar Afian
"Pake?". Tanya Syeina
"Cinta hahahaha". Ujar Rara
"Nyamber aja nih anak". Ujar Afian
"Biarin". Ujar Rara lalu memeluk Jan dan bersikap manja
"Masih sakit ga kepalanya?". Tanya Afian
"Sedikit sih". Ujar Syeina
"Sini gue obatin lagi". Ujar Afian
"Sekarang gimana?". Tanya Afian
"Udah mendingan". Ujar Syeina
"Bener ga sakit lagi?". Tanya Afian
"Iya". Ujar Syeina
"Kamu ga berubah ya". Ujar Afian
"Enak aja, gue tambah besar tau". Ujar Syeina
"Iya, tapi kecantikan kamu ga berubah, malah bertambah". Ujar Afian
"Apaan sih". Ujar Syeina
"Ciaaah Lo baru datang dah ngegembel aja". Ujar Rara
"Gombal sayang". Ujar Jan
"Udah ganti kah?". Tanya Rara
"Bodo". Ujar Afian
.
.
.
Bersambung
Hi guys, maaf ya author jarang banget update, soalnya sekarang author fokus belajar buat mid nih guys, doain ya semoga mid author lancar, dan author bisa next cerita ini terus!
Okay, apa yang akan terjadi selanjutnya Yaaa
Oh ya, Afian nanti ga bakal ngerebut Rara kok tenang waeee, author dah jodohin dia dengan yang lain wkwk:v
Okay sampai sini dulu ya, author bakal next lagi insyaallah 1/2 Minggu lagi
Dan author mau ngucapin juga, thank yang udah follow Ig author, Alhamdulillah Ig author dah nyampe 1k, do'a in ya semoga cepet difollback kak Jirayut (aminnnn)
Semoga suka!
Happy reading!
Silakan comment bila ada kritik dan saran karena itu penting banget buat author ❤️
Next/No?
Ig author: @jnationsdaa4_

Mine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang