Part 3(School)

1K 91 5
                                    

*keesokan harinya*
"Ra, bangun". Ujar Syeina
"Ehmm, apaan sih, ganggu aja". Ujar Rara menarik selimut
"Buset nih anak tidur kaya kebo". Ujar Syeina
"Lo mau telat apa?, Ini udah jam 05.30 loh". Ujar Najla
"What?, Gue kesiangan, kalian ini yah bangunin kek, ini malah siap-siap duluan bu---".Ujar Rara terpotong karena mulutnya dibungkam Syeina
"Sekarang mending Lo mandi Sono". Ujar Syeina mendorong Rara
"Ih pelan-pelan tau, ntar jatoh ni". Ujar Rara
"Bodo!, Lo juga yang jatoh". Ujar Syeina
*Bukkk* Rara melempar bantal ke arah Syeina, dan membuat Syeina hampir terjatuh
"Makan tuh bantal". Ujar Rara lalu pergi ke kamar mandi
"Tega banget sih tuh bocah sama gue". Ujar Syeina
"Lagian, lo sih, udah tau Rara orang nya kayak gitu". Ujar Najla merapikan hijabnya
"Sekali-kali". Ujar Syeina nyengir
"Serah Lo deh". Ujar Najla
*Dikamar Jan*
"Ehm, hari ni harus terlihat tampan, sebab ni hari pertama sekolah". Ujar Jan
*Dret...Dret...Dret...*
"Hello Assalamualaikum mami". Ujar Jan
"Waalaikumsalam Jan, hari ni hari pertama Jan sekolah Kat Indonesia kan?". Tanya mami Jan
"Iya mami, mami doakan Jan ya". Ujar Jan
"Iya Jan, ya sudah belajar ya Jan". Ucap mami
"Iya mami". Ucap Jan
"Assalamualaikum". Ujar mami
"Waalaikumsalam mami". Ujar Jan
*Di kamar Rara*
"Yuk lah gue dah siap". Ujar Rara
"Lama banget sih". Ujar Syeina
"Udah ah... Mendingan kita turun sekarang". Ujar Najla
"Kuy...". Ujar Rara dan Syeina
*Dibawah*
"Ehhh... Kebo kakak udah bangun". Ujar bang uwan mengacak rambut Rara
"Euh, apaan sih, kebo,kebo, ini Barbie tau". Ujar Rara memuji diri sendiri
"Serah". Ujar uwan
Syeina dan Najla tertawa kecil mendengar Rara memuji dirinya sendiri, ya memang kalau mau diakui mukanya itu seperti Barbie imut, dan cantik,
"Rara kamu panggil Jan sana". Perintah mama
"Ya elah ma, bang uwan ada kenapa harus aku". Ujar Rara malas
"Heh, kamu ini ya kalo disuruh susah banget". Ujar mama
"Diajarin sama bang uwan ma". Ujar Rara
Mereka pun duduk di kursi makan
"Uwan...". Ujar mama melihat ke arah uwan yang sedang mengolesi rotinya dengan sambal, tanpa sepengetahuan mama dan Rara
"Kenapa ma?, Uwan ga salah". Ucap bang uwan yang tak tau apa-apa
"Nih Rara roti kamu". Ujar Uwan memberikan roti yang diolesinya sambal
"Makasih kakak jahat". Ujar Rara
Baru saja Rara akan memakannya
"Rara, panggil Jan dulu sana, atau kamu ga boleh makan". Ancam mama
"What?, Mama tega ngeliat anak mama yang cantik ini kelaparan cuma gara-gara Jan". Ujar Rara panjang lebar
"Udah, jangan banyak ngomong panggil Jan sana". perintah Mama
"Iya, iya". Ujar Rara mengalah
*Diatas*
*Tok...Tok...Tok...*
"Kejap". Ujar Jan
"Cepet". Ujar Rara
Jan pun membuka pintu
"Buset, rapi amat Lo, mau kemana?". Ujar Rara yang sebenarnya kagum dengan penampilan Jan
"Buset tu apa?". Tanya Jan
"Udah lah kalo ga ngerti, mau kemana kamu rapi banget". Ujar Rara
"Nak pergi sekolah lah". Ujar Jan
"Oh". Ujar Rara singkat
"Budak ni, pagi-pagi dah bikin kesal". Batin Jan
*Mereka pun turun*
"Pagi aunty, bang uwan". Sapa Jan
"Kita ga disapa nih". Ucap Syeina
"Nama kalian siapa?". Tanya Jan
Mereka memang belum kenalan karena kemarin Jan terus berdebat dengan Rara, jadi mereka tidak sempat berkenalan
"Aku Syeina, ini Najla". Ujar Syeina
"Ohh". Ujar Jan
"Ma roti Rara tadi mana". Ujar Rara
"Itu di uwan". Jawab mama singkat, sambil memberikan roti kepada Jan
"Bang, roti Rara mana". Ujar Rara
"Nihhh". Ujar Uwan
Rara memakan rotinya namun!
"Haa... Pedas". Ujar Rara mengibaskan mulutnya
"Hahahaha". Tawa Uwan
"Terimakasih Abang rotinya pedas Rara suka, Abang tau aja kalo Rara suka pedas". Ujar Rara
Seketika tawa Uwan berhenti
"Aneh banget nih bocah". Ujar Uwan
Mereka pun menghabiskan makanan mereka, lalu berangkat
*Disekolah*
"Aaaa..., Ganteng banget". Teriak semua murid
Jan terus menebar senyum kepada setiap siswi yang melihat nya
Membuat semua hati siswi meleleh melihat senyum manisnya
"Apaan sih, gini doang dibilang ganteng, mata mereka pada kemana". Ujar Rara santai
"Cemburu?". Tanya Jan pada Rara
"Ngapain cemburu". Bantah Rara
"Temenin aku ke ruang kepala sekolah". Pinta Jan
"Sendiri aja". Tolak Rara
"Eiit.., tak ingat perjanjian kemarin". Ujar Jan
"Ah, dia inget lagi". Batin Rara
"Iya, iya aku temenin, tapi habis itu aku langsung ke kelas ya". Ujar Rara
"Okay". Ujar Jan
Jan menarik tangan Rara, membuat smeua siswi yang melihatnya merasa iri
*Deg*
"Nih jantung kenapa lagi, ayo dong detaknya normal aja, ntar dia tau". Batin Rara
Mereka pun sampai di ruang kepsek
"Gue ke kelas ya". Ujar Rara
"Pergi sana". Ujar Jan
"Euh, semoga ga sekelas". Ujar Rara lalu pergi ke kelas
*Dikelas*
"Ra, kamu darimana sih?". Tanya Najla
"Biasa lagi pacaran tuh dia sama Jan". Ucap Syeina
"Paan sih, gue jitak nih pala Lo". Ujar Rara yang sudah siap untuk menjitak Syeina
"Sadis amat". Ujar Syeina
Kring...Kring...
Bel masuk pun berbunyi
"Ra, Lo kenapa muka tegang banget?". Tanya Syeina
"Ah, masa?". Canda Rara
"Bodo lah". Ujar Syeina yang kesal sama Rara
Ibu guru pun masuk dan diikuti Jan dibelakang nya
"Tuh kan, tuh kan, mampus gue mampus". Gerutu Rara
"Kenapa sih Lo panik banget". Tanya Najla
"Najla Lo pindah duduk di bangku gue please". Mohon Rara
"Ogahhh!, Bukannya Lo mau duduk sendiri". Tolak Najla
"Ihhhhh jahat". Ucap Rara
"Tuhan... Semoga Jan  ga duduk disebelah aku". Doa Rara
"Okay, perkenalkan diri kamu". Perintah guru
"Hello semua, perkenalkan nama saya Jan, saya dari Thailand, salam kenal semua". Ucap Jan
Sementara semua siswi hanya melongo melihat Jan, mereka begitu kagum pada Jan kecuali, u know lah, siapa lagi kalau bukan Rara
"Jan, kamu duduk di.... Ah, sebelah Rara". Ujar Bu guru
"What?, No...! Bu please aku ga mau". Tolak Rara
"Duduk sebangku atau keluar". Ancam Bu guru
"Oh my God". Ujar Rara pasrah
Jan pun duduk di sebelah Rara
"Hello". Ujar Jan tersenyum licik
"Maaf gue budeg". Ujar Rara
"Tuh dapat dengar". Ujar Jan
"1...2...3..., Okay mulai budeg". Ujar Rara
Sementara Jan hanya tersenyum melihat kelakuan kekanak-kanakan Rara, dia senang bisa duduk di sebelah Rara, karna dengan itu dia bisa sepuas hati memerintah nya
(Ohh Jan sungguh kejam wkwk:v)
Jan terus tersenyum memandangi Rara, hal itu sengaja ia lakukan supaya Rara tidak bisa berkonsentrasi dan benar Rara ga bisa konsentrasi sama sekali
"Eh, Lo ga usah sok manis ya, emang Lo pikir gue suka senyum sok imut lo itu, gaaaa". Ujar Rara
"Oh ya?". Ujar Jan
Jan pun menuliskan "Rara cantik, Jan suka"
Dia memberikan kertas itu kearah Rara
Oh Jan sungguh besar niat mu untuk membuat Rara kehilangan konsentrasi belajarnya dan keluar dari kelas:v
Rara kaget membaca surat itu
Dan konsentrasi nya buyar, dia terus memikirkan tulisan itu
"Apaan sih Lo". Teriak Rara
"Kenapa?". Tanya Jan seakan tak berdosa
"Euhhhhhh God". Ujar Rara
Sementara guru dari tadi melihat Rara tak konsentrasi lalu menanyakan materi yang mereka pelajari
"Rara, kita tadi bahas apa?". Tanya ibu guru
"Eh, anu.. Bu euh..". Ujar Rara gelagapan
"Makanya konsentrasi kalau belajar, sekarang kamu keluar kelas sampai istirahat". Teriak Bu guru
"Eh tapi Bu". Ujar Rara
"Ga ada tapi-tapi an keluar sekarang". Ujar Bu guru
"Baik Bu". Ujar Rara
"Dadah Rara cantik". Ujar Jan senang karena lagi-lagi rencananya berhasil
Rara tak memperdulikan Jan, dia keluar kelas dengan air mata yang masih dapat dibendung nya
"Jan, liat aja akan aku balas". Ujar Rara
Beginilah Rara, dia memang sering bercanda, tapi jika untuk urusan pendidikan dia tidak ingin bercanda
"Eh Ra, kamu kenapa?". Tanya Putri siswi dari kelas sebelah yang kebetulan lewat
"Aku dikeluarin dari kelas". Ujar Rara mulai menangis
"Ehh, jangan nangis dong, lagian kamu dikeluarin gara-gara apa, setau gue Lo ini pinter". Ujar Putri
"Ini gara-gara Jan, dia sengaja ngilangin konsentrasi aku, supaya aku keluar dari kelas". Ujar Rara menghapus air mata nya
"Kamu sabar ya, yaudah aku duluan, aku dipanggil guru nih". Ujar Putri
"Iya". Ujar Rara singkat
Putri pun pergi meninggalkan Rara
Rara menangis karena ulah Jan, dia sangat marah pada Jan
"Jan, Rara ga mau maafin Jan". Ujar Rara menghapus air matanya
.
.
.
Bersambung
Kira-kira nanti Jan minta maaf ga ya?, Atau Jan ga ngerasa bersalah sama sekali?
Dan apakah Rara akan memaafkan nya? Atau membalas perbuatan Jan?
Tunggu cerita selanjutnya Yaaa...
Next/No?
Silakan comment bila ada kritik dan saran karena itu penting banget buat author❤️
Semoga suka ya❤️
Ig author: @jnationsdaa4_

Mine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang