|10°

1.3K 304 4
                                    

"seriusan lo gak inget dimana rumahnya?" tanya ara, jisung ngangguk pasti. "kok bisa gitu, ya?" gumam ara.

"setelah meninggal sebagian memori kita hilang, jadi gitu gue gak inget." ternyata jisung denger.

"kata seungmin sih dari sini jalan terus," ara celingukan, dia ngegaruk kepalanya yang gak gatel, ini masalahnya DIA GAK TAU RUMAHNYA.

"oh itu—" ara jalan nyamperin nenek-nenek yang lagi nyiram tanaman.

"permisi, nek."

nenek-nenek itu noleh ke ara, "iya, ada apa?"

"saya mau tanya, disini ada kediaman.. kediaman.."

"nyonya han." kata jisung.

"kediaman nyonya han?"

"oh nyonya han? itu diujung jalan, rumahnya warna putih. kenapa mau kesana, dek?" baiklah nenek-nenek mulai kepo.

"ah ini saya mau berkunjung, hehe." nenek-nenek itu ngangguk paham. "kalau gitu makasih, nek."

waktu udah didepan rumah yang disebutin nenek-nenek tadi ara noleh ke jisung, "bener yang ini?" jisung balik noleh, "iya, kayaknya."

kayaknya???!! bener ara udah gak sanggup lagi.

ara nekan bel pintu rumah itu, lumayan lama belum ada juga yang bukain pintu. ara nyoba sekali lagi, dan pintu akhirnya kebuka.

"iya?"

"bunda." lirih jisung.

"saya.. temennya jisung," kata ara sambil senyum.

°•°

"tante udah berusaha cari, tapi nihil, gak ada." kata nyonya han sambil terisak.

ara berusaha nenangin nyonya han, terus ngeliat kearah jisung yang terus nunduk dari tadi. ara senyum, "tante, mau bicara sama jisung?"

nyonya han nyeka pipinya yang basah, terus natap ara bingung. ara paham. dia ngeraih tangan kanannya nyonya han terus diarahin kearah jisung berada.

"gimana? apa yang tante rasain? hawanya beda, kan?" tanya ara.

nyonya han ngangguk, "kerasa... dingin."

ara senyum, "itu jisung."

nyonya han berkaca-kaca, terus ngegenggam tangannya ara. "kamu serius? kamu gak lagi bohongin tante, kan?"

ara ngegeleng, "tante mau bicara sesuatu?"

nyonya han nyeka pipinya lagi, terus ngangguk. "jisung.. bunda kangen sama kamu sayang. maafin bunda, bunda masih belum tau dimana jasad kamu. seharusnya bunda larang kamu pergi waktu itu mungkin kamu masih disini sama bunda, maafin bunda."

"ra tolong bilangin ke bunda, gue juga kangen sama dia. dan ini semua bukan kesalahan dia, bilangin kalo gue sayang juga sama bunda."

ara ngangguk, terus nyampein kata-kata dari jisung ke bundanya.

nyonya han senyum, dia ngegenggam tangan ara lagi. "tante berterimakasih sekali sama kamu, makasih."

ara ngangguk sambil senyum ke nyonya han.

seen [ h.jisung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang