|17°

1.2K 269 0
                                    

"tumben." celetuk ara.

jisung noleh, "apa?"

"tadi pas dijalan, kok sosok perempuan yang biasanya ada di deket tiang listrik itu gak ada, ya?" kata ara nyimpen gelas diatas meja pantry.

"lo aneh, ra."

ara naikin alisnya sebelah terus nunjuk dirinya sendiri, "hm, gue? kenapa?"

"iya lo aneh, kalo ada aja lo takut, giliran dia gak ada lo tanyain." ara cuma cengengesan.

tok tok tok

ara ngerutin dahinya, ngelirik kearah jam dinding.

23.50

siapa yang dateng di jam segini. ini juga kan apartemen udah ada bel, kenapa ketuk pintu?

"buka tuh, ra." suruh jisung.

ara langsung noleh ke jisung, "kenapa? kenapa emang?"

jisung berdecak, "serius, coba buka."

ara natap jisung sinis, dia ragu, tapi tetep jalan kearah pintu utama. "siapa?" tanya ara sambil ngebuka pintunya. "what the fuck!!!!"

blammm

ara nutup pintunya lagi lumayan kenceng.

"siapa?" tanya jisung.

"ituuuu.. mu-mukanya serem, sung." ara ketakutan.

"udah tanya dulu dia siapa, terus tanya juga mau ngapain dateng kesini?"

"takuuuut."

"gausah takut, ada gue."

"hng, si-siapa ya? ada perlu apa?" ara nanya-nya dibalik pintu.

"saya yang selalu disampingnya chan."

"hah??? kok beda?"

"ini wujud asli saya. jadi maksud saya dateng kesini... saya mau minta maaf sama kamu."

ara ngerutin dahinya, "tunggu, sebenarnya apa tujuan lo sama kak chris?" tanya ara penasaran, kupingnya ditempelin ke pintu.

"saya suka sama dia, suka banget. dia manusia baik. ngeliat dia saya jadi keinget sama pacar saya waktu saya masih hidup. dia mirip sama pacar saya itu makanya saya ngikutin dia, tapi anggap aja selama ini saya ngelindungin dia dari yang lain." katanya.

jisung bedecih, "ngelindungin apanya? itu sih namanya nempel."

"iya itu kan karena saya suka sama dia! jadi.. kamu maafin saya, kan?"

"iya gue maafin, tapi lo jangan ganggu kak chris lagi?"

"gak akan, energi saya juga udah habis."

"oke. udah itu aja?"

gak ada jawaban. ara sama jisung saling tatap-tatapan. ara ngeberaniin dirinya buat ngebuka pintunya lagi.

dan hilang.

ara ngehembusin nafas lega, akhirnya masalah ini selesai tanpa harus berbuat sesuatu yang lebih jauh lagi. dan chan juga udah aman sekarang, ara jadi gak perlu khawatir lagi.

seen [ h.jisung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang