|18°

1.2K 256 0
                                    

"baik anak-anak kalau begitu sampai disini pembahasan kita. tugas dari saya dikumpulkan besok." ucap sang dosen tegas. kemudian pergi meninggalkan kelas.

seketika kelas jadi ricuh setelah selesai kelas siang ini.

"ra, kerjain tugasnya bareng, yuk?" ajak ryujin.

"boleh, jin."

"kita tanya kak chan, yuk?"

"eh, kok?"

"dia kan kating, pasti tau jawabannya. udah lo ikut gue aja biar gue yang nanyain." ryujin narik lengannya ara.

ara akhirnya pasrah, ngikutin ryujin buat nyari chan di kelasnya. sebenernya malu juga kelingkungan kating kayak gini.

"nah itu, kak chan!" saut ryujin kenceng, gak punya malu emang.

chan noleh terus senyum waktu ngeliat ryujin bareng ara lari kecil nyamperin dirinya. "ara, kenapa?"

"ryujin juga." ryujin ngerucutin bibirnya. "padahal tadi aku loh yang manggil kak chan bukan ara." kata ryujin.

chan ngusap tekuknya, "iya ryujin sama ara, ada apa?"

"maaf kak, kita berdua mau tanya, boleh?"

chan ngangguk, "silahkan."

"soal tugas sih kak, hehe."

chan senyum, "diperpus aja, ya."

°•°

"gimana? udah, kan?"

"udah. makasih banyak, kak." ryujin ngerapihin buku-bukunya terus senyum lebar. "kita permisi dulu."

ryujin pergi duluan ninggalin ara sama chan, dia gak sadar kalo ara gak ngikutin dia.

"ara? kenapa masih disini? mau pulang bareng kakak?" tanya chan.

"eeee nggak bukan bukan. ara boleh nanya gak sama kak chris?"

"boleh, nanya apa?"

"kakak pernah jadi panitia pengurus mabim?" tanya ara serius.

chan ngerutin dahinya, "iya.. pernah."

"em, biasanya hal apa aja yang di siapin buat mabim?"

"kakak gak tau pasti sih karena kakak bukan ketuanya, tapi yang kakak tau sih nyusun acara, siapin konsumsi buat maba, terus ngurus masalah peralatan. tunggu, kenapa kamu nanyain soal mabim? kamu mau jadi panitia tahun depan?"

"gak kok hehe, cuma mau tau aja, ternyata sesibuk itu, ya?" chan ngangguk.

"peralatannya disiapin sama panitia?" tanya ara lagi.

"biasanya ngambil diruang peralatan, kalau pun ada yang rusak panitia beli yang baru, yang udah rusak disimpen digudang." ara ngangguk paham.

"makasih banyak kak, aku duluan." ara beranjak berdiri kemudian ninggalin chan di perpustakaan.

seen [ h.jisung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang