pertemuan kembali
Menemukan mereka tentang rasa yang pergi dan datang kembali. Rasa yang dikira telah sirna ternyata ia hanya terkikis lalu tumbuh kembali.
"Setiap orang pasti memilik Cinta sepihaknya masing-masing."gumamnya dalam hati.
"Lo uda...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis Putri Rengganis Sahabat kania dan kekasih Dimas Cewek tomboy yang selalu membuat susah Dimas
***
Pertemuan kembali
kadang kita harus jadi egois untuk mempertahankan sesuatu tapi, kita tahu resikonya.
**
"Wah, melelahkan sekali."ucap Gadis yang menjatuhkan tubuhnya diatas kursi. "Lo tahu hari ini, IGD penuh."
"Iya gue tahu"
"Ah iya, kenapa lo milih jadi apoteker di sini?lo bisa aja di instansi pemerintah."Kania hanya tersenyum dia tahu kalau gadis begitu penasaran.
"Bukankah sekarang aku sedang kerja di instansi pemerintah."
"Ah iya juga ya, kenapa lo nggak ngambil kedokteran?"
"Gue nggak suka berurusan dengan darah"ucapnya yang asik memeriksa dokumen didepannya.
"Lo, masih suka sama Dimas"
"Lo ngomong apa sih?dari awal gue sama Dimas nggak ada hubungan apa-apa. Di hatinya cuma ada lo doang"ucapnya tersenyum simpul. "Gue nggak tahu, sebesar apa dia mencintai lo?sampai rela masuk kedokteran."
"Dia masuk kedokteran bukan karena gue tapi, lo"
"Nggaklah"
"Beneran, dia masuk kedokteran demi nyembuhin mbak Rain."
"Lo itu pacarnya tapi, lo selalu saja deketin gue sama dia. Dia itu nggak pernah suka sama gue Dis, gue jadi-"
"Gue tahu, Cinta dia hanya sepihak sama kaya gue."
"Lo lucu deh, mana bisa disebut sepihak, kalau kalian saling mencintai."
"Dia sukanya sama lo"
"Kenapa lo nerima dia jika lo tahu dia suka sama sahabat lo sendiri?jawab gue!"
"Harusnya gue nggak nerima dia tapi, hati gue mengelak. Gue merasa saat dia mengatakan itu terasa begitu tulus, gue nggak tahu seandainya waktu itu gue egois, Ka."
Dia menepuk-nepuk punggung Gadis pelan, merasakan apa yang tengah wanita itu rasakan. "Lo tahu, kadang kita harus jadi egois untuk mempertahankan sesuatu tapi, kita tahu konsekuensinya. Terluka dikemudian harinya."
"Kania, gue-"
"Gue melihat itu semua, gue nggak tahu apa yang dia fikirkan sama atau berbeda dari gue. Saat itu penekanan ke egoisan diantara kita membuat kita menyakiti orang lain sampai akhirnya kita terpisah tanpa pernah mengucapkan selamat tinggal."
