eps.40

27 3 0
                                    

Playlist
Song Haye (송하예) - My spring (나의 봄) 리치맨)

**

Perasaan mungkin berubah"Jauh banget, ke hati gue aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan mungkin berubah
"Jauh banget, ke hati gue aja."

**

"Lo semalam kemana?"tanya Hasan yang membuatku hanya memutar bola mataku. "Gue nanya kali Tam"

"Gue ke pasar malam sama Kharisma"ucapku yang membuat dia mengangguk mengerti. "Emang kenapa?"

"Nggak, nggak papa"ucapnya yang pergi begitu saja. "Satu caramel macchiato ya"

Dia kembali sibuk dengan pembeli yang ada dihadapannya kini. Aku tidak tahu, aku merasakan rasanya bahagia walaupun sesaat. Tetapi, aku juga terluka setelah semuanya kembali seperti semula.

"Setelah jatuh Cinta lagi, mungkinkah dia akan jadi alasan lo buat berlari"perkataan Danu seketika membuatku menatapnya heran. "Kenapa?gue baca blog"

Dia menunjukan layar ponselnya kearahku. Kukira tulisan itu berada diantara barisan paragraf di layar itu.

"Alasan dia lari cuma satu, dia takut buat jatuh Cinta."Hasan ikut nimbrung dalam percakapanku dan Danu.

"Kalau memang ada yang disukai mending bilang mas, nanti nyesel lo."ucap pembeli yang memesan Caramel macchiato tadi.

"Ehmmm, bener itu mas."tambah satu karyawanku yang resek abis.

"Kalian nyudutin gue"tanyaku dengan malas.

"Lo nggak disudut kali bos, orang longar juga ya nggak mas Hasan."

"Yup, yoi Ben."

Jika Hasan dan Ben sudah menjadi satu, mereka akan membuatku mati kutu dengan ejekan mereka. Rasanya aku memang bahagia tadi malam, apa aku memang jatuh Cinta padanya?

🌿

Kania masih terdiam menatap candy ball dihadapannya. Rasa manis itu membuat dia seketika lupa pada rasa gelisahnya. Namun, tadi malam dia merasa bahwa pria itu juga merasakannya. Mungkinkah, senyum itu karena candy ini atau alasan lain.

"Ah, aku hanya terus menerka-nerka hal yang nggak mungkin"ucapnya yang menjatuhkan wajahnya keatas meja. Menyembunyikan segalanya, agar tidak memikirkan hal-hal gila lagi.

Azmi melihatnya dan masuk kedalam, rasanya dia ingin membelai rambutnya. "Gue nggak punya hak buat ada dan menghibur lo saat ini. Karena gue nggak ada dihati lo"gumamnya.

Dia mengetuk kepalanya dengan punggung jarinya, membuat Kania pendongkrakkan kepalanya dan melihat kearah pria yang kini mengkat kedua alisnya. Dia merapikan rambutnya dan menghela nafas panjang, rasanya dia hanya akan berdebat dengannya.

"Lo mau makan"tanyanya yang membuat dia langsung menatap heran. "Gue tahu lo laper, makannya gue mau ngajak lo makan siang."

"Dokter gila"ucapnya yang melepas jas lab yang dipakainya.

"Eh lo mau kemana?"

"Hongkong"teriaknya yang membuat Azmi hanya tersenyum.

"Jauh banget, ke hati gue aja."teriaknya yang membuat Kania hanya menutup kupingnya.

🌿

Kania masuk kedalam ruang, dia melihat Sisi yang menatap dengan tatapan curiga. Membuat dia hanya duduk ditempatnya dan berusaha tidak memperdulikan tatapan itu.

"Hmmm"suara itu seolah membuat Kania hanya menelan ludahnya sendiri. "Hmm, lo kok kaya ngejauhin gue y-"

"Nggak, perasaan lo aja kali."potongnya.

"Ya Kania, lo nggak pacarankan sama dokter itu. Atau lo malah sama Tam-"

"Kalian berdua ngomongi gue ya"ucap Azmi yang berdiri di loket pelayanan obat.

***

Kita dan waktu (Musim Ke-2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang