eps.32

24 5 0
                                    

Playlist
Kerispatih -Menyerah dihadapan cinta

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Melukai kembali

kenapa aku selalu membuat dia menangis dibandingkan tertawa?

**

Kania masih terdiam menatap Raina dengan tatapan tanya. Dia tidak mengerti, kenapa dia memilih melepas Rendy begitu saja?padahal, Rendy sudah berusaha memperbaiki segalanya.

"Mbak Rain, punya alasan lain. Kenapa mbak Rain mutusin ninggalin kak Rendy begitu aja?"tanyanya mulai penasaran.

"Katanya lo balik kerumah lo sendiri, kok malah pulang kesini."tanyanya balik.

"Om Jaya yang nyuruh, gue heran diusianya dia belum nikah-nikah padahal mau 26 tahun."omelnya.

"Umurnya juga nggak jauh dari lo kan, sekarang lo umur berapa?"

"24 tahun"

"Mbak juga, kenapa nggak nikah?umurnya juga udah masuk 25 tahun."

"Mbak nungguin lo."ucapnya begitu tenang. "Memang om Jaya kemana?"

"Lagi dekatin anak SMA"ucap Kania yang membuat Raina sedikit terkejut. "Dia itu lagi dekatin si Vina, lo tahu sendiri Vina itu nggak peka sama dia. Masih aja ngejar"

"Benarkah"

"Gue merasa kasihan juga sih, si Vina suka sama orang lain. Tapi, gue nggak tahu pasti juga. Sepertinya dia suka sama cowok, dia sering menemuinya. Dia melihatnya di galeri foto di ujung-"terdiam sejenak.

"Diujung mana?"

"Bukannya itu punyanya om Jaya, Kanyara art."ucapnya menatap Raina tak percaya.

"Berarti, dia suka juga dong"ucap Raina yang melihat kearah Kania.

"Siapa yang suka?"seketika suara itu membuat Kania membulatkan matanya.

"Ini si Vi-"ucapan itu membuat Kania langsung menyenggol kaki Raina.

"Sivi, siapa?"ucap Wijaya yang membuat mereka saling bertatapan. "Kok diam"

"Iya, Sivi adik temennya si Kania. Lucu banget deh."ucap Raina berbohong.

"Oh"

"Iya om, kapan om mau buatin ponakan buat Kania?"pertanyaan itu membuat Jaya tersenyum lebar. "Kenapa om senyum?"

"Nggak, gue seneng aja. Ponakan."ucapnya yang berlalu pergi.

Mereka hanya terdiam dan menepuk jidatnya sendiri. "Om lo itu"

"Enak aja, omnya mbak juga."kesal Kania.

🌿

Aku masih diam melihatnya yang sejak tadi sibuk dengan kertas kertas bertuliskan huruf dan lambang yang tidak aku mengerti.

"Lo nggak papa kan bang, terakhir kali lo menyibuk diri karena lo diputusin sepihak sama kak Rain-a. "Ucapku yang membuat dia menatapku tajam. "Aku hanya tanya kali bang"

"Gue lagi sibuk, udah ya."dia kembali fokus yang membuatku makin yakin, ini karena Raina yang bersama Danu tadi.

"Yah, mau gimana lagi ya?move on itu bukan tentang melupakan tapi, iklaskan."

Aku bergegas pergi sebelum dia menceramahiku nanti. Aku hanya melihatnya yang kembali terdiam. Aku tahu, hatinya tak sekuat fisiknya. Dia masih sedikit perduli padaku walaupun, itu tidak terlihat jelas juga sih.

"Lo ngapain"ucap Hasan membuatku hampir jatuh ke lantai. "Lo ngitipin apa sih?"ucapnya yang membuatku menariknya menjauh dari tempat itu.

"Yaelah, lo mau aja gue kemana?"tanyanya.

"Sutt...diam aja, abang gue lagi keluar tanduknya."

"Hah, keluar tanduk"

Aku menariknya keluar rumah dan menyuruhnya untuk duduk. Dia menatap gue dengan tatapan tajam yang membuat gue sedikit takut juga.

"Kenapa?"

"Gue hanya butuh satu jawaban."ucapnya mulai serius.

"Tanya apa?"

"Lo ada apa sama Kharisma, gue nggak tahu pasti tapi, gue denger lo meluk dia."ucapnya yang membuatku hanya memutar bola mata tak percaya.

"Lo beneran."

"Lo tahu darimana?gue meluk dia nggak sengaja kok."

"Hahahaha, mana ada meluk nggak sengaja. Hera yang bilang sama gue, gue rasa kania juga melihatnya."

"Hah!"

"Nggak usah kaget gitu, gue juga denger dia dipeluk sama cowok. Gue rasa yang mendekatinya secara agresif itu deh."

"Hah!"

"Kenapa?"

"Ah, nggak papa."ucapku yang merasa salah juga padanya.

Aku tidak mengerti, kenapa aku selalu membuat dia menangis dibandingkan tertawa?Aku merasa kalau aku ini benar-benar cowok yang nggak berguna.

"Nggak usah merasa bersalah gitu, biasa aja."

***

Visual dari

Regan Affandi Wijaya Pria berlesung pipi ini adalah om dari Kania, dia tertarik dengan dunia seni fotografi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Regan Affandi Wijaya
Pria berlesung pipi ini adalah om dari Kania, dia tertarik dengan dunia seni fotografi. Dia juga sedikit pendiam tapi, agak konyol juga.

Kita dan waktu (Musim Ke-2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang