eps. 59

23 5 0
                                    

Playlist
Paul Kim - Rain

**

**Potongan (teka teki) kembali"Bilang aja nggak suka, nggak perlu menjelekkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**
Potongan (teka teki) kembali
"Bilang aja nggak suka, nggak perlu menjelekkan."
**

"perkataan Diana lo percaya?"seketika dia melihat kearah pria yang kini duduk di hadapannya. "Ada apa?"

Dia mengambil minuman yang ada di depannya dan membuat Kania malas melihat dia dan bergegas pergi. "Lo mau lari lagi?"

Teriakan itu membuat dia berhenti dan berbalik menatapnya. Hanya dia yang mampu menjawab teka-tekinya selama ini. "boleh saya bicara?"

"Tentu"ujarnya yang mempersilahkannya duduk.

"Anda tahu semuanya"

"Kenapa lo jadi kaku begini?santai, gue nggak akan bilang ke Tama kok."

"Kenapa bawa-bawa kak Tama?nggak ada urusannya sama sekali."kesalnya yang beranjak pergi namun, dia mencegahnya.

"Matahari masih menyingsing jauh di sana, condong ke barat daya. Langit pun masih biru, dan awan tetap putih kan."

"Bilang aja, kalau ini udah sore."ujarnya yang melihat pria itu dengan tatapan bingung.

"Banyak yang bilang, bahwa orang lebih suka senja dibandingkan fajar. Karena mereka lebih meratapi kepergian dibandingkan yang datang."ucapnya menatap Kania. "Tapi menurutku, setiap orang punya kisahnya dalam senja. Dan kita tidak tahu, kisahnya seperti apa buka?"

"Benar, senja selalu memiliki ribuan cerita bahkan tanpa kita sadari menjadi kenangan tak terlupa."

"Sepertinya, lo baper sama senja."

"Hah!"

"Bercanda, lo serius banget."ucapnya sembari melihat taman yang luas di depannya. "Mungkin, angin yang bertiup terus menerus membuatmu bertanya. Apa dia tak lelah? Kenapa dia tak datang? Kenapa dia muncul tiba-tiba? Yah, itulah angin. Seperti tanya dalam benakmu saat ini, sampai akhirnya kamu akan mengerti."

"Mengerti tentang melepaskan sesuatu yang tidak untuk gue."ujarnya yang membuat Yudha tersenyum.

"Melepaskan dan bertahan itu sebuah pilihan. Tinggal lo milih salah satunya, dan harus tahu resikonya."

"Iya, iya gue tahu kalau lo itu penulis"

"Nggak nyambung, oneng"kesel Yudha yang kembali melihat Kania yang menatap langit dengan terdiam. "Cerita lo indah, seandainya lo nggak terluka kan."

"Gue juga nggak tahu, akhir cerita ini bagaimana?mungkin Tuhan hanya mempertemukan bukan untuk menyatukan aku dengan dia."

"Tuhan selalu punya rencana di luar yang kita duga."ujarnya yang menatap kearah Kania. "Lo mau ngopi sambil cerita"

Kita dan waktu (Musim Ke-2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang