Jawaban Waktu

29 3 0
                                    

Perjalan cinta yang rumit mungkin akan segera berakhir. Ketika cinta yang aku pertahankan selama ini akan pergi meninggalkan aku perlahan. Tama, nama yang sering aku sebut di setiap cerita yang aku ceritakan kepada orang lain. Bahkan, rasa kagum ku tak semestinya aku tumbuhkan hingga menjadi bercabang tak pernah berhenti tumbuh dan meninggi.

"Kania"suara itu seketika membuatku terdiam. Saat aku harus kembali melihat masa lalu yang menyakitkan ada seseorang yang menyimpan segalanya.

Menyimpan segalanya tentang Tama yang tidak pernah aku tahu selama ini. yah, dia adalah orang yang selalu membawaku pada posisi sulit. Tetapi, dia juga yang menyadarkan aku bahwa cinta yang semestinya kini sedang tak ada di depanku.

Cinta yang tak seharusnya aku rasakan sejak dulu. Mungkin, inilah akhir penantian ku. Aku sadar bahwa cinta yang bersamanya sekarang adalah cinta yang selalu dia perjuangkan. Bukan, aku yang hanya terus mencintai dia dalam diam.

Biarkan rasa sakit ku, atau lelah penantian ku akan menjadi bahagianya. Tanpa harus aku menjelaskan dengan kata yang begitu rumit dan akan sulit di mengerti. Cukup, cinta yang ku sematkan di hatiku lebih dari 10 tahun ini menjadi rindu yang akan menggantikan seseorang hadir dalam kehidupanku.

Meskipun bukan dia atau pun siapapun nantinya. Biarkan Tuhan yang memilih yang terbaik dan menjadi pilihan terbaik. Biarkan Kita dan Waktu yang akan menentukan kemana langkah kita.

"Hai Kania"

"Kak Tama"seketika aku terdiam ketika melihat dia ada di depan ku saat ini. Bukan orang yang selalu membuatku dalam posisi sulit. "Kak Yudha"

"Dia bilang, bahwa dia hanya ingin menyampaikan rasamu untukku. Dan menyuruhku berlari kearahmu."

"Hah!"

"Ada banyak hal yang tidak perlu di ungkapkan dalam katakan. Mau bersahabat?"uluran tangan itu membuatku terdiam sesaat. "Kenapa?"

Aku menatapnya dengan senyum yang selama ini aku tahan. Mungkin benar kata Yudha bahwa rasa yang harus ku lepas saat ini adalah egoku sendiri. "Maaf, aku tidak bisa menjadi sahabat kakak. Bukan berarti pula, aku menolaknya karena ingin di cintai oleh kak Tama. Tetapi, nggak akan pernah ada perasaan murni teman diantara pria dan wanita. Apa lagi? Aku mencintai kakak sebelumnya."

Hening

"Terima kasih, aku sekarang merasa bahwa tidak sepenuhnya kakak membenciku. Dan aku juga tidak membenci kakak sama sekali."

Akhirnya akan tetap sama bukan, kita tak pernah ada pada waktu yang tepat. Mungkin inilah jawaban. Dan pada akhirnya aku tak akan di ketemukan kembali dengannya. "Ini adalah kita dalam cerita waktu. Dan hari ini aku akan katakan bahwa kita selalu dalam waktu."

"Waktu Kita..."

***

Kita dan waktu (Musim Ke-2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang