eps.60 (End)

36 3 0
                                    

Playlist
BTOB- Beautiful Pain

**

**Kita dan Waktu"Jatuh cinta nggak akan pernah salahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**
Kita dan Waktu
"Jatuh cinta nggak akan pernah salahkan."
**

"Darimana?"tanyaku yang melihat ada dua helm di motornya.

"Gue, dari tempatnya Mang Kusman kenapa? Kangen lo ya, lagian gue cuma pergi sebentar."

"Najis amat gue kangen sama lo, itu kok ada dua helm"

"Biasanya juga gitu"ujarnya yang duduk di sampingnya. "Kafe lagi sepi ya!"

"Nggak juga, ada beberapa yang datang. Lagian hawa panas gini siapa yang mau ngopi?"

"Ya nggak papa ngopi, pecinta kopi tidak akan mengenal cuaca."ujarnya yang menatap lurus ke depan. "Lo pasti bilang, lo ninggalin dia demi Danu kan."

"Hah!"

"Tadi dia pergi sama gue, walaupun dia tidak bilang apapun gue tahu. Rasa sayangnya perlahan mulai meragu dan mungkin akan hilang."

"Lo emang pergi kemana?"

"Dia suka sekali pada senja tapi, kurasa dia tidak suka hal-hal yang seperti itu. Tapi, dia masih melihatnya dengan hela nafas yang sangat berat."ujar Yudha melihat kearah ku. "Gue rasa dia sudah melupakan semuanya."

"Lo kaya habis ketemu dia aja"

"Emang gue habis ketemu dia"seketika aku menatap Yudha tak percaya. "Perlahan gue sadar, hati orang ada batasnya. Buat bahan tulisan gue juga bisa kan."

"Mungkin saja, dia bilang padamu apa saja?"

"Sama seperti Raina, gue nggak akan membicarakannya. Kalaupun, iya."dia melihatku dengan mata yang dia sipit kan. "Gue rasa lo nggak akan melepaskan dia, demi wanita yang udah merubah diri lo 180 derajat."

"Kalau 180 derajat lebih baik, kenapa tidak?"

"Dunia lo nggak melulu tentang dia Tam, gue tahu lo di temani olehnya sangat lama bahkan gue nggak habis pikir bisa selama itu tapi, apa lo pernah berpikir? Berapa moments yang lo hilangkan hanya untuk dia."

"Hah!"

"Aneh aja gitu, seseorang hanya bisa melihat sesuatu yang dia berikan tetapi, seolah kenyamanan itu membuat dia ragu."

"Gue nyaman kok sama Neva"

"Rasa nyaman bukan hanya selalu bersama, cinta memang akan datang karena terbiasa tapi, rasa nyaman apa mungkin akan ada?"

"Bahasa lo sulit buat gue pahami!"

"Karena logika akan kalah sama hati tapi, ketulusan mampu membuat lo sadar. Kepergian itu pasti terjadi, antara di ambil atau dia pergi sendiri."

Aku hanya mampu terdiam, dia memang selalu bisa membuatku diam dalam waktu satu detik saja. Kurasa, aku merasa bahwa hal yang paling menyakitkan saat ini adalah ketika ketulusannya perlahan aku balas dengan rasa sakit yang teramat menyakitkan. "Lo tahu ketulusannya kan."

Kita dan waktu (Musim Ke-2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang