pertemuan kembali
Menemukan mereka tentang rasa yang pergi dan datang kembali. Rasa yang dikira telah sirna ternyata ia hanya terkikis lalu tumbuh kembali.
"Setiap orang pasti memilik Cinta sepihaknya masing-masing."gumamnya dalam hati.
"Lo uda...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
** Kisah Lalu kalau hati gue selalu sakit. Ketika, lo jauh berada di depan gue. **
"alasan lo ikut gue, bukan karena lo lari dari Tama kan."tanya Danu yang membuat wanita di sampingnya ini hanya menunduk kebawah. "Nggak ada yang buang uang ka"
Dia mengangkat kepalanya dan melihat pria itu yang pandangnya lurus entah kemana, dia selalu punya teka-teki yang sulit dipahami oleh Kania. "Terkadang, jatuh cinta juga butuh perjuangan ya."
"Berjuang atas kesia-siaan buat apa Nu, nggak akan ada juga kan."
"Setidaknya, pernah merasakan berjuang meskipun tak pernah ternilai di sini. Lo sendiri, ngapain bertahan sampai sekarang. Padahal lo tahu itu sia-sia"
"Nggak tahu juga, mungkin gue mau mencoba mencintai satu orang dalam hidup gue tanpa ada yang lainnya."
"Jika dia seorang teman, apa lo bisa anggap lebih."
"Gue jarang banget, bisa mencintai seorang teman dalam hidup gue. Karena gue lebih takut kehilangan dia daripada cinta gue. Tapi, gue beneran nggak pernah ada rasa buat teman gue sendiri."
"Benarkah, lo hebat juga bisa mengontrol hati seperti itu."ujarnya. "Mungkin gue bisa jatuh cinta pada wanita seperti lo."
"Yaelah, gue bukan tipe lo kali. Lihat gue, nggak ada menarik-menariknya."tertawa kecil. "Lo nggak gagar otak gara-gara kejedot pintu tadi kan. "
"Cantik itu relatif, kalau gue udah sayang lo mau apa?"
"Omongan lo berat, kaya anak sekolah lagi kasmaran aja. Udah kadaluwarsa kali Nu."
"Iya juga ya"ucapnya yang membuat mereka tertawa. "Tapi, cinta kan nggak ada kadaluwarsanya."
"Kalau ada kadaluwarsanya mungkin dari dulu cinta gue udah basi kali."
"Bener ya kata temen lo, lo jadi orang terlalu serius. "
"Biasa aja, gue di ajak bercanda pun bisa kok."ujarnya. "Lo kali yang terlalu serius"
"Bener ternyata, kalau wanita memang nggak pernah salah."
"Yah, begitulah wanita kalau dia salah ya nggak mau salah."
"Dia ngaku."
Mereka tertawa bersama, mereka tidak tahu apa yang tengah mereka tertawakan? Mereka seolah tak ada jeda diantara mereka. "Lo nggak menghindar dari Azmi juga kan. Gue merasa kalian berdua cocok kok."
