eps. 48

11 4 0
                                    

Playlist
Melly duet with Krisdayanti - Cinta

**

**Rumit"Aku juga tidak tahu, rasanya aku hanya perduli pada dua cinta itu"**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**
Rumit
"Aku juga tidak tahu, rasanya aku hanya perduli pada dua cinta itu"
**

"apakah dia orang yang spesial untukmu?"pertanyaan itu membuatku menatapnya wajah bulat dengan pipi merah itu seolah membuatku hanya terdiam. "Kurasa dia berarti buatmu"

"Ah tidak, dia hanya masa lalu yang ingin aku lupakan" seketika perkataan ku hanya menjadi sebuah sembilu yang perlahan menyayat hatiku. "Kamu mau minum apa?"

"Americano"

"Americano ok"

Aku hanya membuatkan dia kopi, dan membuat dia menatapku dari balik meja bar. Mungkin saja aku yang terus melarikan diri atau aku yang memang tak sanggup menggapainya.

"Lepaskan, jangan berada pada pintu yang jelas-jelas sudah mau tertutup."seketika ucapan Boy membuatku menatapnya dengan kesal. "Bos, dunia ini luas nggak cuma nglingkarin lo doang. Gue tegasin ya bos, dia bukan bulan yang mengitari bumi."

"Lo ngomong apa sih?"

"Kania bukan objek lo buat pelarian ketika lo bosan dengan yang lainnya. Jangan membuka pintu sembarangan kalau lo nggak mau pintu itu di kunci rapat-rapat sama pemiliknya."ujar Hasan yang pergi begitu saja.

"Apalagi, membuka pintu untuk orang yang nyakitin berkali-kali itukan sakit."ujar Boy yang mengikuti Hasan ke belakang.

Dia pergi begitu saja, aku hanya terdiam ketika hati di ibaratkan sebuah pintu. Memang pintu itu mudah untuk di ketuk namun, kita tak akan pernah tahu apa pemiliknya mau membukanya kembali?apalagi setelah dia mengetahui alasan sebenarnya. "Kurasa aku memang terus terjebak akan rasaku sendiri. Aku terus berlari tanpa sebab."

"Lari kemana?"suara itu membuat dia hampir menjatuhkan mug dari atas meja.

"Acha"

"Maaf, aku hanya mau mengantar undangan pernikahanku. Ini"dia memberikan beberapa lembar undangan.

"Kamu mau nikah terus Danu"ujarnya yang melirik kearah Hasan.

"Danu?ada apa dengan dia?aku dengar dia sedang mendekati seseorang."

"Benarkah"tanyaku terkejut.

"Yah, kamu itu sahabat, tetangga, bahkan kalian udah kaya saudara masa nggak tahu sih. Iya, dia lagi coba membuka hati ah tidak menemukan hati."

"Dengan siapa?"tanya Hasan yang muncul dari belakang.

"Ah, kurasa dia sudah menyadari perasaannya."

"Apa?"teriak Tama yang membuat semua orang menatapnya.

"Kak Hasan, bos lo kenapa?"

"Kurasa pintu itu akan segera tertutup."ucapnya yang berlalu begitu saja.

Kita dan waktu (Musim Ke-2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang