Nothing Helps

722 41 3
                                    

Suasana kantor tampak sedikit berbeda dari biasanya. Memang sedang tidak ada acara apapun. Tetapi, hampir seluruh pegawai tampil dengan penampilan yang berbeda dari biasanya. Apalagi para pegawai wanita yang tampil dengan 'sedikit' berlebihan. Misalnya saja seperti Cika yang biasanya tidak pernah meninggalkan kacamatanya, sekarang malah memakai lensa kontak. Warna biru pula! Kenapa tidak sekalian warna merah saja coba? Biar terlihat seperti sharingan milik klan Uchiha dalam anime Naruto.

Selain Cika, ada juga Anisa yang biasanya tampil berantakan, sekarang malah terlihat sangat rapi. Kelewat rapi malah. Nayna yang baru memasuki kantor tampak terheran-heran dengan perubahan para pegawai yang terlalu tiba-tiba itu. Ia bahkan hanya bisa melongo saat melihat Bu Anis – pegawai tertua di kantor – yang juga ikut berdandan ala pramugari gagal! Sebenarnya ada apa dengan mereka?

Baru tiga hari Nayna tidak datang ke kantor karena ada urusan di luar kota, dan saat ia akhirnya masuk, kenapa semua orang jadi seberubah ini? Apa ini adalah trend terbaru? Apa jangan-jangan ini adalah ulah Raka? Kalau memang begitu, maka ia harus segera melakukan protes!

Ia baru akan berjalan menuju ruangan Raka saat ia melihat orang yang akan ia hampiri itu sedang berbincang dengan seseorang yang baru dilihatnya, meskipun sebenarnya wajah itu terasa begitu familiar baginya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk menghampiri mereka berdua.

"Selamat pagi, Pak Raka." Ucap Nayna sambil sedikit membungkukkan badan saat sudah sampai di hadapan Raka.

Raka pun menoleh. Begitu pula dengan lelaki yang tadi bicara dengan Raka. "Selamat pagi, atau... selamat siang?" Raka menunjuk-nunjuk jam tangannya. Membuat Nayna cemberut seketika.

"Maaf... tadi..."

"Macet? Atau taksimu diambil orang lain lagi?" Raka memotong ucapan Nayna dengan sinis. Membuat Nayna bersumpah akan menyumpal mulut itu dengan kaus kaki nanti.

Nayna menghela napas kesal, "Saya, 'kan sudah minta maaf..."

"Dalam seminggu ini kamu sudah tiga kali terlambat. Saya bahkan tidak yakin apakah gaji kamu akan tetap utuh atau tidak bulan ini."

"E-apa? Hey, mana boleh kamu kayak gitu. Itu namanya pemerasan terhadap pegawai!" Nayna tidak terima.

Raka mengangkat satu alisnya, "Pemerasan? Di hari pertama bekerja sudah terlambat dan berani menunjuk hidung atasan kamu sendiri, menuduh saya stalker, bahkan kamu sudah dua kali menendang kaki saya. Saya rasa itu sudah pantas dijadikan alasan untuk menghukum kamu dengan pemotongan gaji. Itu bahkan sebenarnya belum cukup disebut sebagai hukuman. Ditambah lagi, kamu sering sekali bicara informal dengan saya saat sedang di kantor. Apakah itu yang dinamakan etika dalam bekerja?"

Nayna pun bungkam. Ia hanya menatap Raka dengan kesal. Tidak apa jika Raka mengomelinya seperti ini, tapi bukan berarti di depan banyak pegawai yang lalu-lalang dan juga lelaki di samping Raka – yang kini hanya bisa memerhatikan pertengkaran seru antara Raka vs Nayna – ini, 'kan?

Melihat ekspresi Nayna yang kusut, Raka tampak tersenyum puas. "Oh ya, kebetulan kamu ada disini. Saya ingin memperkenalkan kamu dengan Pak Yudhis. Dia baru saja dipindahkan dari kantor pusat di Los Angeles ke sini untuk membantu kantor cabang di sini selama satu tahun ke depan." Lanjut Raka.

Nayna mengalihkan pandangannya pada laki-laki di samping Raka. Laki-laki itu tinggi, lebih tinggi dari Raka. Wajahnya juga lumayan tampan, meskipun tidak setampan Raka. Selain itu, tidak seperti kebanyakan orang Indonesia, kulit Yudhis tampak putih bersih. Nayna tersenyum, ia mengulurkan tangannya yang kemudian disambut oleh Yudhis. "Nama saya Nayna Sakura Anindya, Manajer Perencanaan sekaligus Pemasaran di kantor ini."

"Yudhis." Balas Yudhis sambil tersenyum juga.

"Senang berkenalan dengan Anda, Pak Yudhis. Semoga Anda betah ya dengan suasana di kantor ini. Apalagi di sini banyak hal yang mungkin akan menyulitkan Anda, seperti..." Nayna melirik Raka. Otomatis, mata Yudhis mengikuti arah lirikan Nayna.

Love Disease (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang