Prolog

1.1K 258 54
                                    

Dia melihat gadis itu menahan tangisnya. Kedua tangan gadis itu bergetar karena dikepal terlalu kencang.

Sakit. Ada sesuatu yang menusuk-nusuk dadanya. Menusuk-nusuk bagian yang selama ini dikiranya sudah tidak ada lagi. Bagian yang selama ini dikiranya sudah kosong, sudah tidak ada isinya lagi.

Ternyata aku masih punya hati, batinnya.

Perlahan didekatinya gadis itu. Saat jarak di antara mereka hanya tinggal sejauh satu langkah lagi, dia menghentikan kakinya lalu sedikit menunduk. Dia mengangkat kedua tangannya lalu memegang wajah gadis di hadapannya dengan lembut.

Ah, seperti ini rasanya.

Matanya menatap gadis itu dalam-dalam. "Bisakah aku memberikan sedikit saja kebahagiaan bagi orang lain?"

Bisu. Tidak ada balasan. Tersenyum, ia mengecup kening gadis itu dan mendekapnya erat-erat.

"Pergilah. Aku tidak akan pernah mencarimu lagi, Adrea Aide."

Midnight SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang