بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ
AWAS‼️ Typo Bertebaran ‼️
Happy ReadingIca's Pov
Waktu kian berlalu hingga tanpa sadar sudah 4 tahun lamanya aku memutuskan untuk pergi dari rumah, eh tidak, lebih tepatnya memutuskan untuk mengasingkan diri demi membenahi kondisi fisik serta mentalku.
Dan kini, aku sudah hampir purna dalam melaksanakan kuliah S1-ku di salah satu universitas swasta islam di Yogyakata. Iyap, aku memutuskan untuk pindah perguruan tinggi usai kejadian 'itu'. Hingga kini tanpa disadari tinggal beberapa bulan lagi untukku bisa mencapai podium sarjana.Seperti yang kalian pikirkan, sebenarnya selama ini aku tidak pergi keluar kota atau bahkan ke luar negeri. Aku sengaja mengasingkan diri untuk menata kembali hatiku sekaligus mencoba belajar lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT. Dari kejadian kemarin aku tersadar terlalu banyak menaruh harapan kepada manusia yang sudah pasti akan berakhir kecewa.
Mengenai kabar Kak Rama, sebenarnya aku baru tahu baru-baru ini kalau Kak Rama itu melanjutkan pendidikannya lagi ke Kairo seminggu setelah kepergianku.
Aku sempat terkejut mendengarnya dari Kak Falysa saat aku berkunjung ke rumah 3 bulan yang lalu. Aku tak menyangka Kak Rama lebih memilih untuk kuliah lagi, aku pikir ia sudah memantapkan dari untuk menikah.Hari ini kelas bimbinganku dimulai pukul 11 pagi, jadi aku memutuskan untuk berangkat pukul 10 pagi agar tidak terlambat sampai kampus nantinya.
Selepas shalat dhuha, aku bergegas merapihkan pakaianku kemudian memoles sedikit wajahku dengan bedak.
Setelah kupastikan semua keperluan sudah terbawa, aku segera keluar rumah dan mengunci pintu."Assalamualaikum, Ukhti Ica."
Baru juga aku keluar dari kamar kosku, sesosok gadis berkerudung coklat telah hadir di hadapanku.
Seketika senyum terbit di bibirku, "wa'alaikumsalam, Ukhti Lila. Eh tumben udah rapi, ada kuliah siang kah?" balasku menjawab salamnya."Hehe enggak, Ca. Aku cuma mau pulang aja ke rumah. Soalnya mumpung besok libur ya pulang aja. Terus kamu pulang kapan, Ca?"
Yap, aku sebenarnya tidak tinggal serumah dengan orang tuaku. Setelah aku memutuskan untuk kuliah di kampus baru ini, aku pun juga memutuskan untuk tinggal di kos karena jarak dari rumah ke kampus itu bisa memakan waktu hampir 45 menit. Aku tak mau membuang banyak waktu hanya untuk perjalanan.
"Nggak tahu, Li. Lusa mungkin," jawabku ragu.
"Oh gitu, ya udah kalau gitu. Aku duluan ya, kamu baik-baik di sini jangan nangis karena ditinggal sendirian hahaha," pamit Lila diselingi candaan yang kuhadiahi cubitan kecil dilengannya.
"Sembarangan, mana ada gue nangis karena ditinggal sendirin gue ini wanita pemberani, inget!"
Lila terkekeh geli mendengar sanggahanku. "Pemberani ceunah. Peecaya deh si paling pemberani hahaha. Ya udah ya aku tinggal dulu. Assalamu'alaikum."
Aku seketika mencembikkan bibirku tak terima.
"Dih beneran tau. Ya udah hati-hati. Wa'alaikumsalam.""Eh iya, Ca. Hati-hati sekarang baru banyak razia jadi jangan lupa bawa surat-surat," kata Lila sebelum melangkah pergi.
Aku yang mendengar ucapan Lila pun hanya mendengus sembari bergumam, "orang motor gue aja udah ditahan. Hemmm."
Usai menatap kepergian Lila, aku bergegas melanjutkan langkahku pergi ke kampus.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.25, kini aku sedang menyusuri karidor kampus untuk menuju ruang dosen.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Kuasa ALLAH [TAMAT | TAHAP REVISI] ✓
Espiritual[Spiritual-Romance] SEQUEL SALAH KHITBAH ⛔ . . Jika kau ingin 'meminta'ku untuk menjadi pelengkap keimananmu, jangan dekatiku tetapi dekatilah Pencipta ku. -Alysa Analousyah - . Insyaallah aku akan menuntunmu ke Jannah-Nya -Umar Ramadhan- . ...