٢٨ : Wasiat

12.2K 777 109
                                    

سْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

AWAS‼️ Typo Bertebaran ‼️
Happy Reading

💕💕💕

Sudahlah aku tak memperdulikan hati yang berdarah darah ini. Aku percaya Allah akan bisa menyembuhkannya bagaimanapun caranya. Sekalipun dengan mengambil ingatanku.
-Alysa Analousyah-

💕💕💕

***

Ica's Pov

"Huh... Alhamdulillah ya Allah, untung aja nggak ketemu. Bisa senam jantung nanti. " Ucapku terputus putus oleh nafas yang terengah engah.

Aku baru saja kabur dari tempat walimah tadi karena ada Kak Umar.
Oh ya, pasti kalian penasaran oleh jawabanku tempo hari kan? Jika aku mengingat nya aku sangat malu ngakuinya.

Flashback On

"Kamu ingatkan isi surat ini? " Tanya Kak Umar dengan memainkan amplop biru yang masih rapi meski sudah empat tahun lamanya.

" Kamu menuliskan semua yang kamu rasakan disini. Kamu tahu saat aku membaca surat ini, ternyata kau tlah pergi entah kemana. Jujur setelah membaca surat ini, aku baru menyadari sesuatu yang teramat penting. Dan aku menyesal baru menyadari waktu itu.

Awalnya aku berfikir mustahil bagiku untuk bertemu lagi denganmu. Dan Allah memang maha bijaksana dan perencana terbaik. Setelah aku pulang dari kairo, aku kira perasaan menyesal itu akan hilang, tapi ternyata tidak.

Kau juga menuliskan jika seseorang yang ingin meminta mu, maka pintalah kepada Pencipta-Nya. Aku berusaha tidak mencarimu dan lebih memilih mendoakanmu jika kau jodohku maka tolong bimbing kami agar aku dan kamu bisa bertemu lagi. Dan ternyata Allah maha baik, ia mempertemukan lagi aku denganmu. Saat aku bertemu denganmu, perasaan asing selalu menyertaiku dan aku mulai gelisah jika nanti aku tak mampu menahan rasa ini.

Mulai dari situ aku selalu rajin menyematkan namamu di setiap sujud di Sepertiga malamku, maaf aku juga meminjam namamu untuk memohon kepada Allah agar nama mu dan namaku bersanding. Lantas sekarang aku ingin  meminta izin kepadamu, bolehkah aku memintamu kepada Allah agar kau menjadi milikku di setiap sholat dan ibadahku? "  Tanya Kak Umar dengan di sertai penjelasan yang sangat panjang.

Perkataannya membuat hatiku tenang, tenteram dan juga membuatku harus menahan detak jantung yang seakan akan mau meledak.
Aku tak mampu menjawab perkataan Kak Umar. Speechless... aku bingung harus menjawab apa.

"Jika kau diam itu artinya kau memperbolehkan. " Kata Kak Umar langsung beranjak pergi tanpa menungguku untuk bersuara.

Setelah aku memastikan Kak Umar sudah pergi, aku pun memegang dadaku yang berdegup kencang.
" Allah, Jangan buat aku terjatuh di lubang yang sama... "

Flashback Off

Mengingat kejadian kemarin membuatku tanpa sadar mengulum senyum di bibirku.
" Ah, Ayolah Ica, jangan baper gini. " Gumamku lirih karena disini ada banyak tamu.

" Kenapa senyum-senyum sendiri? "

" Astagfirullah hal aldzim. " Pekikku terkejut menyadari ada yang memperhatikanku sejak tadi.
Dan orang itu adalah orang yang  aku pikirkan.

[2] Kuasa ALLAH [TAMAT | TAHAP REVISI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang