٢٢ : Akhir Dari Segalanya

10.1K 701 29
                                    

سْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

AWAS‼️ Typo Bertebaran ‼️
Happy Reading

💕💕💕

Segala takdir hanya milik Allah. Dan hanya Allah lah yang tau

💕💕💕

Dua hari sudah Ica tak sadarkan diri, Ica kekurangan darah yang cukup banyak hingga membuat pihak rumah sakit kebingungan mencari golongan darah Ica yang cukup langka. AB- itu lah golongan darahnya. Stok darah di rumah sakit sedang kosong saat itu dan Pihak keluarga Ica yang memiliki golongan darah tersebut hanyalah Abinya. Dan abinya sedang tidak memungkinkan jika darahnya di donorkan.

Umar sejak sehari yang lalu telah sadarkan diri. Untung saja keadaan Umar cepat stabil sehingga penyembuhannya pun tidak memakan waktu yang cukup lama. Umar terkejut begitu mengetahui abi Ica ternyata juga terlibat dalam penyergapan itu dan tertembak oleh peluru milik Kelvin.

Sekarang Umar sedang menunggu di ruang dimana Ica dirawat. Ica sudah melewati masa kritisnya, tetapi sampai sekarang ia belum juga membuka mata. Dan hal itu yang juga membuat Umar merasa bersalah, belum lagi keadaan Abinya yang juga belum sadarkan diri.

"Assalamualaikum... " Ucap seseorang sembari membuka pintu kamar yang tidak tertutup sempurna. Iya, karena hanya Umar yang ada di dalam jadi amannya pintu di buka walau sedikit. Tadinya sih bersama Ali, tetapi Ali izin untuk menjenguk Abi sehingga tinggal Umar seorang diri yang menjaga Ica

"Wa'alaikumsalam, Eh Li. Gimana keadaan Abi? " Tanya Umar begitu melihat Ali lah yang masuk tadi.

" Alhamdulillah udah sadar, mar. Sekarang tinggal tunggu putri tidur ini yang belum bangun. " Kata Ali menatap Ica nanar sembari mendekat kearah Ica yang masih terbaring menutup mata.

" Alhamdulillah. Semoga saja Ica segera siuman. " Jawab Umar.

" saya kangen sama kamu Ica... " Ucap Umar dengan lirih.

" Heh?! Lo bilang apa? " Tanya Ali yang sepertinya mendengar samar gumaman Umar

" A.. Ah gue nggak bilang apa apa tuh. Lo salah denger kali. " Jawab Umar gugup sembari menggaruk pundaknya yang tak gatal.

Diam diam Ali terkekeh melihat umar yang salah tingkah. Iya, sebenarnya Ali mendengar apa yang di ucapkan Umar tadi. Walaupun lirih.

Lihatlah, Ca. Banyak yang nungguin lo bangun. Seseorang yang pernah berarti buat lo pun udah kangen sama lo. Cepet bangun, Ca.

***

Umar's Pov

Hari ini sebenarnya aku ada jadwal untuk pergi mengajar di pesantren. Tapi aku harus izin karena Abi Ica meminta ku untuk berbicara dengannya.
Aku tak keberatan justru malah senang.

"Assalamualaikum.. " Aku mengucapkan salam begitu membuka pintu rawat inap Abi.

" Wa'alaikumsalam... " Sahutan menjawab salam terdengar di dalam.

" Eh Umar, sini masuk. Mau ketemu Abi kan? " Kata Ummi.. Menyadari Niatku berkunjung.

Aku pun masuk dan membalas ucapan Ummi.
" Iya, mi. "

" Ya sudah, Ummi mau ke tempat Ica dulu ya. Silahkan ngobrol dengan Abi. Assalamualaikum.. "

" Wa'alaikumsalam... "

[2] Kuasa ALLAH [TAMAT | TAHAP REVISI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang