١٠ : Perempuan - Perempuan Tangguh

12.2K 762 42
                                    

سْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

AWAS‼️ Typo Bertebaran ‼️
Happy Reading

💕💕💕

Jangan memandang rendah kami kaum lelaki. Kami pun bisa menjadi sebuah singa yang garang saat melihat orang yang kami sayangi memilih bersama orang lain


💕💕💕

Ica's Pov

Sinar matahari menelusup masuk melalui celah celah fentilasi. Sinar itu cukup mengusik tidur nyenyakku. Hari ini aku bangun pukul 7 pagi. Karena kebetulan aku libur kuliah dan libur shalat, jadi aku bisa memiliki banyak waktu untuk memulihkan tenagaku yang kemarin terkuras karena Berkelahi. Sebenarnya sih dulu aku sering berlatih beladiri, tetapi sekarang aku jarang melatih lagi ilmu beladiri ku.
Akupun menggeliat tak nyaman menyadari silaunya matahari pagi ini.

"Argh... "
Aku lupa kalau tangan ku sedang sakit.
Aku mencoba menggerakkan sedikit tangan kananku untuk mencoba bangkit dari tidurku.
Dengan susah payah aku pun bisa mengubah posisi tidurku menjadi setengah duduk.
Tangan sebelah kananku terasa nyeri apabila digerakkan. Kalau sebelah kiri sudah mendingan bisa digerakkan, tetapi yang kanan itu untuk mengangkat saja seperti mati rasa.

"Aduh, kenapa sih sama tangan kananku ini. " Kataku meringis merasakan sakit yang teramat di bagian lengan bawah.

Kruyuk... Kruyuk..

Aduh, sekarang aku sangat lapar. Aku berfikir, bagaimana aku bisa memasak dengan keadaanku seperti ini. Berdiri saja susah.

Aku mencoba meraih air putih di meja samping tempat tidur. Bukan hanya segelas air putih yang Biasanya aku siapakah yang aku lihat, tetapi aku juga melihat ada segelas susu dan sepiring nasi beserta lauk pauknya di meja.

Aku mengernyit melihat itu, seingatku aku tidak menyiapkan ini. Akh menemukan secarik kertas tergeletak tak jauh dari makanan itu. Akupun mengambil dan membacanya.

Ini makanan untuk bidadari abang. Jangan lupa dimakan. Maaf abang nggak bisa nemenin kamu.
Kamu berhutang penjelasan dengan ku, Bocil.

Dari abang tersayang 😘

Aku tersenyum senang membaca surat yang aku tahu pasti siapa. Kalau bukan Bang Ali, siapa lagi.

Namun seketika aku tersadar.

Hah? Bagaimana Bang Ali bisa tahu!!!
Gawat!!!?!

Aku segera mencari ponselku untuk bertanya kepada Bang ali. Namun aku tak menemukan di meja samping kasurku, aku melihat ponselku berada di sofa yang jaraknya jauh dari kasur tempatku tidur.

"Astagfirullah, kenapa ponselku bisa ada disana sih. Gimana ini? Jangan sampai Bang Ali memberitahukan keadaan ku ke abi ummi. "

Aku berusaha sekuat tenaga untuk bangkit. Meski pinggangku masih sedikit nyeri, aku tetap memaksakan untuk berdiri.

Aku berjalan merambat berpegangan kasur untuk berusaha meraih ponselku yang ada di sofa.
Saat pegangan kayu pinggir kasur sudah habis, aku memaksakan untuk berjalan tanpa pegangan. Akhirnya usahaku tidak sia-sia, aku dapat mengambil ponselku.

Namun kesenanganku tak berlangsung lama. Karena aku yang tak hati-hati, aku tak melihat bahwa di bawah kakiku terdapat sebagian selimut yang terjatuh dari kasurku . Alhasil, kakiku tersandung selimut itu dan keseimbangan tubuhku tak terkontrol.

[2] Kuasa ALLAH [TAMAT | TAHAP REVISI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang