١١ : Izinkan Aku Bersamamu

13.2K 782 17
                                    

سْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

AWAS‼️ Typo Bertebaran ‼️
Happy Reading
💕💕💕

Masalalu tak akan bisa hilang. Justru akan terus terkenang.
Masalalu tak bisa dilupakan karena dulu kau dan aku lah yang bersama-sama mengukirnya dan menjalaninya tanpa memikirkan bagaimana cara melupakannya.

💕💕💕

Ali's Pov

Bruk...

"Argh... YA ALLAH....Hiks.. Hiks... " Jeritan itu berasal dari kamar Ica.

Aku yang baru saja masuk ke kostan Ica pun segera berlari dan menuju ke kamar Ica.

" ASTAGFIRULLAH HAL ALDZIM. ICA... "

Aku melihat ica sedang tersungkur dan menangis kencang.
Aku segera mendekat ke arah Ica dan menolongnya yang sedang menangis sembari memegang tangan kanannya dengan kencang.

" Ica apa yang terjadi. " Ucapku histeris

" Tangan Ica sakit.. Hiks... "

" Kita kerumah sakit ya.. "

Tanpa menunggu jawaban, aku langsung membawa Ica masuk ke mobil dan melaju ke rumah sakit terdekat.

Selama perjalanan, Ica terus menangis dan merintih kesakitan.
Aku tidak tega melihatnya seperti itu. Akupun menambah kecepatan agar cepat sampai ke rumah sakit.

Di Rumah sakit aku segera membopong tubuh Ica dan meletakkan di blankar yang sudah disediakan oleh para perawat.

Sementara Ica ditangani, aku menghubungi Umar tentang keadaan Ica. Sebenarnya aku sangat ingin memberi tahukan keadaan Ica kepada Abi dan Umi, tetapi mengingat kondisi abi yang masih sakit, aku mengurungkan niatku. Lagian aku juga akan menyimpan rahasia Ica ini selama ia mau menceritakan semua kepada abi dan Umi.

***

Pintu UGD dimana tempat Ica masuk tadi telah terbuka. Menampakkan seorang perempuan menggunakan jas putih serta stetoskop yang masih menggantung di lehernya, aku segera mendatangi dokter tersebut.

"Dok, gimana keadaan Ica?"

Belum sempat dokter itu menjawab, dari arah belakangku ada suara bariton yang menyerobot.
"Gimana keadaannya dok? "

Aku melihat heran ke arah seseorang laki-laki bernama Umar yang telah ada di belakangku.
" Mengapa kau disini? Bukannya kau sedang mengajar di pesantren? "

Aku melihat raut khawatir dan sedih di wajahnya.
Bukannya menatapku yang bertanya dengannya, Umar malah menatap dokter itu dengan pandangan menuntut jawaban.

Dan itu sukses membuat dokter muda itu grogi. Sepertinya dokter itu malah terpesona dengan ketampanan Umar.
Apakah ketampananku sudah tertandingi oleh Umar?

"Ee.. Eh.. Jadi begini, Ica mengalami keretakan tulang di lengan atas Tangan kanannya. Sehingga hal itu lah yang membuat nyeri hebat saat tangan kananya di gerakan. Jadi Ica harus memakai gips agar lengan yang mengalami keretakan tidak semakin parah karena gerakan. Saya mohon agar Ica jangan mengangkat barang berat terlebih dahulu, terutama untuk tangan kananya. "Jelas Dokter itu.

" Apa Ica harus opname di rumah sakit? "

" Melihat dari kondisi Ica, mungkin nanti malam Ica baru diperbolehkan untuk pulang. "

[2] Kuasa ALLAH [TAMAT | TAHAP REVISI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang