١٩ : Pesan SOS

9.1K 651 17
                                    

سْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

AWAS‼️ Typo Bertebaran ‼️
Happy Reading


💕💕💕

Ingat perasaan perempuan itu seperti sebuah bunga dandelion . Terlalu peka dan sangat rapuh namun sangat kuat, sangat indah, dan memiliki arti yang dalam

💕💕💕

***

Lila's Pov

Aku langkah kan kakiku menapaki anak tangga kampus. Aku berniat untuk bertemu dosen pembimbing untuk melanjutkan skripsi yang tinggal satu bab lagi selesai. Aku Sangat senang dan tak sabar untuk wisuda.

"Assalamualaikum... "
Aku pun memasuki ruangan dimana dosen pembimbing dan teman temanku berkonsultasi.

Setelah sekitar empat jam, akupun keluar dan berniat untuk kekantin karena cacing cacing di perutku telah berkonser.

Aku segera memesan makanan dan duduk di bangku yang kosong. Saat aku sedang menikmati makanan, ada seseorang yang berbicara denganku.

"Permisi, apa kamu teman yang selalu bersama Ica? "

Aku menatap  dosen yang menjadi pembimbing Ica namanya Pak Imam.

" Iya, pak ada apa ya? "

" Sebenarnya Ica kenapa ya tadi tidak masuk waktu bimbingan? Padahal skripsinya tinggal di Acc saja. " Kata Pak Imam

" Heh? Ica nggak berangkat pak? " Tanya ku memastikan. Aku bingung kenapa Ica tidak berangkat, kalau sakit pasti ngasih kabar aku suruh ngizinin. Tapi kenapa sekarang tidak.

" Iya. "

" Ah begitu pak, nanti saya tanyakan ke Ica pak. Terima kasih pak infonya. "

" Iya. Ya sudah tolong tanyakan ya. Saya permisi dulu. "

Pak Imam Berpamitan pergi. Aku segera menghabiskan makananku untuk bergegas pulang dan bertanya ke Ica.

Aku berlari ke parkiran dan bergegas mengambil motor dan pergi.
Sesampainya aku di kostan, aku segera mengetuk pintu tapi tak kunjung di buka. Aku semakin cemas. Sebenarnya di mana sih ica.

Aku bertanya kepada teman teman ica yang lain, tetapi tak ada yang sedang bersama Ica.

"Aduh bagaimana ini? Apa aku perlu lapor polisi? "
Aku berpikir sejenak.

" Aha... Apa aku tanya ke Polisi yang waktu itu bersama Ica ya? Siapa tahu sedang bersama dengannya. "

Aku pun bergegas lagi menuju ke polda untuk bertemu dengan teman Ica. Kuharap aku diizinkan untuk bertemu.

Sesampainya di sama, aku bergegas menuju tempat informasi polda.

" Permisi pak, apa saya boleh bertemu dengan Risky? " Tanya ku kepada pak polisi yang sedang berjaga.

" Risky siapa ya mbk? "

" Emm itu pak, risky yang jadi polisi disini. "
Iya iya lah masih risky narapidana -_-

[2] Kuasa ALLAH [TAMAT | TAHAP REVISI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang