70

214 6 0
                                    

Gue merasakan sentuhan-sentuhan kecil di tubuh gue. Tapi lama kelamaan sentuhan itu berubah jadi tepukan, pukulan, bahkan cubitan diiringi suara lengkingan anak kecil. Tapi mata gue susah banget buat dibuka.

"Papaaaaaaa!!! Ayo bangun Papaaaaaaaa!!! Aish Papa pemalas sekaliiii!!!! Papaaaaaaaaa!!".

"Hei Narsha, biarkan Papa mu itu tidur. Dia sangat kelelahan".

"Tidak Papa! Aku ingin pergi sekolah dengan Papa Kim!".

"Yak! Mulai sekarang jangan panggil aku Papa! Panggil aku Om, atau Mamang juga boleh".

"Mamang itu apa?".

"Vernon lo apaan sih, anak gue mana ngerti bahasa".

"Eh iya ya".

Gue mengerjap beberapa kali karena tubuh gue terus diguncang-guncang. Dan pemandangan yang pertama gue liat adalah putri kecil gue yang luar biasa cantik dengan seragam sekolahnya.

"Selamat Pagi Sayang!!!". Sapa gue dengan senyum terbaik.

Gue mengernyitkan dahi begitu dia berhenti mengguncang tubuh gue dan memalingkan mukanya sambil cemberut. Lah gimana ceritanya, tadi dia antusias banget bangunin gue. Giliran gue bangun, malah dicuekin.

"Kenapa sayang?". Tanya gue. Dia masih cemberut.

"Ohh anak Papa yang manis ini lagi marah ya? hmmm Papa jadi sedih karena dicuekin". Gue pura-pura sedih. Eh tapi dia tetep gak bergeming. Persis istri gue kalo lagi ngambek. Tapi dia tiba-tiba natap gue, masih dengan tatapan ngambeknya.

"Papa kenapa susah dibangunkan?!". Ucapnya terdengar kesal.

Gue terkikik geli. "Maafkan Papa sayang, Papa sangat mengantuk". Gue menarik dia dan mendudukan nya di paha gue.

"Narsha sudah mandi?".

"Sudah".

"Bagus, tunggu Papa ya? Papa mandi dulu". Gue kembali mendudukan Narsha di sofa dan bergegas ke kamar mandi.

"Sudah siap semuanya??". Semuanya menoleh ke arah gue dengan terheran-heran.

"Kemana Mas?".

"Kita pergi berlibur hari ini". Jawab gue antusias.

"Kita kan harus sekolah Papa".-Nathan.

"Tidak ada sekolah, tidak ada pekerjaan rumah hari ini. Hari ini kita semua akan pergi berlibur!".

"HOREEEEEE!!!!!". Si kecil Narsha antusias banget berbanding terbalik dengan Nathan yang menatap gue heran.

"Loh kok tiba-tiba banget Mas? Kalo ngasih tau sebelumnya kan aku bisa siap-siap dulu".

"Gak perlu sayang, aku udah siapin semuanya".

"Jadi kita berlibur kemana Pa?".

"Dekat sini saja, tidak jauh".

"Pffttt untuk apa kalau dekat, buang-buang waktu saja". Ucap Nathan meremehkan.

"Kemana saja kalian inginkan, Papa turuti".

Mau gak mau, terpaksa gak terpaksa, mereka akhirnya ikut juga, tanpa Vernon sih karena dia kan kerja. Si Nathan yang cemberut mulu, dan Narsha yang cerewet. Dia gak berenti ngoceh sepanjang perjalanan.

"Lihat Kakak! Itu apa?".

"Diam".

"Kakak! lihat apa itu!".

"Diam".

"Whoaaa kakak kita belum pernah kesini kan sebelumnya? Ini luar biasa".

"hmmmm".

Abang Tiri (Stepbrother) ▪ [Suho] [Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang