part 23

5.8K 335 28
                                    




Sakura berjalan menuju apartemen Sasuke. Dia ingin mengambil semua barang-barangnya.
Sakura menghapus air matanya yang mengalir. Sakura sungguh benci dirinya yang lemah ini. Sakura sungguh merasakan kecewa yang sangat mendalam karena perlakuan Sasuke yang hanya mengangapnya hanya sebagai mainan saja. Dia seharusnya tahu ,orang kaya seperti mereka sama saja. Sakura sempat berpikir bahwa Sasuke berbeda dari yang lain. Tapi perkiraan Sakura tidak sama.

Selama perjalanan Sakura menatap langit yang gelap tanpa bintang.
Sakura tidak pernah merasakan perasaan yang begitu kecewa seperti ini.
mungkin karena ia pertama kalinya jatuh cinta dan juga pertama kali merasakan sakit hati karena cinta yang tidak terbalas.
Kalau tahu begini Sakura tidak pernah mau untuk merasakan yang namanya jatuh cinta, jika ujung-ujungnya seperti ini. Sakit hati.


Saat berada didepan gedung apartemen. Sakura memperbaiki penampilannya yang kacau. Sakura menghapus air matanya. Sakura hanya berharap agar matanya tidak sembab dan akan mngundang perhatian Sasuke.
Setelah itu dia baru masuk kedalam gedung apartemen.
Sakura tidak menghiraukan orang-orang yang menatapnya.
Sakura masuk kedalam lift.
Sakura beruntung karena hanya dirinya sendirian didalam lift.
Sakura sungguh berharap Sasuke tidak ada di apartemen karena dia tidak ingin bertemu dengan Sasuke. Bukan karena dia malu ,tapi Sakura hanya tidak ingin mengingat luka yang baru saja terjadi. Apalagi untuk menatap wajah Sasuke Sakura merasa tidak sanggup.

Ting


Sakura segera keluar dari lift.
Sakura berjalan dengan lesu menuju apartemen.
Sakura lalu membuka pintu apartemen masih dengan pasword yang Sasuke berikan dulu padanya.
Saat pintu terbuka Sakura langsung masuk.
Sakura melihat suasana sekeliling apartemen yang sepi tidak ada orang disana ,keberadaan Sasuke juga tidak terlihat adanya.
Sakura bersyukur bahwa Sasuke tidak berada Diapartemen.
Mungkin sasuke masih berada di kediamannya merayakan hal yang baru saja terjadi,merayakan kehancuran Sakura .

Sakura masuk kedalam kamar untuk segera membereskan barang-barangnya.
Sakura mengambil koper. Sakura mulai memasukkan baju-baju kedalam koper.
Jujur saja Sakura binggung mau pergi kemana. Dia tidak mungkin berada di Tokyo karena Sakura tidak akan sanggup melihat orang yang ia cintai menikah dengan orang lain.
Sakura juga tidak mungkin pulang kerumah orang tuanya di Kyoto yang akan membuat mereka kecewa, karena pulang tanpa hasil apa-apa.
Sakura juga harus siap  melepaskan beasiswa yang sebentar lagi akan diumumkan.
Usaha dan kerja kerasnya selama ini akan menjadi sia-sia.
Tapi mau bagaimana lagi daripada dia tetap disini selamanya dengan hati yang patah karena kenangan diri dan Sasuke yang selalu teringat.
Moment yang mereka lalu juga cukup banyak.
Sakura juga tidak ingin menjadi bahan ejekan Hinata dan Sasuke.
Bukan hanya itu Sakura juga tidak sanggup melihat kebersamaan Sasuke dan hinata.

Yang terpenting sekarang sakura akan pergi dari apartemen Sasuke terlebih dahulu baru nanti dia akan memikirkan kemana dia akan pergi karena Tokyo dan Kyoto tidak mungkin ia tinggali.

Setelah selesai membereskan semuanya. Sakura lalu bergegas untuk mengganti baju office girl yang masih ia pakai.
Sakura memakai celana jeans dan baju kaos. Sakura hanya menambah jaket untuk membuat dirinya terhindar dari dinginnya udara malam.
Merasa tidak ada yang tertinggal lagi,
Sakura menarik koper untuk keluar dari kamar tersebut.

Saat membuat pintu Sakura sempat terpaku saat melihat Sasuke yang berdiri didepan pintu. Tapi Sakura langsung mengendalikan diri.
Sakura tidak menatap Sasuke.
Sasuke menyilang kedua tangannya didadanya. Dia menatap Sakura datar.
Sakura tidak memperdulikan Sasuke. Sakura mau pergi meninggalkan Sasuke.

" Kau mau kemana? "

Tanya Sasuke tanpa mengubah posisinya.
Sakura menoleh sejenak, dia menatap Sasuke dingin.

Hate to brings loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang