part 26

5.9K 354 64
                                    







Sebuah pesawat mendarat dibandara tokyo.
Setelah itu orang-orang mulai turun dari pesawat, begitu juga Gaara, sakura dan satu orang anak kecil.
Setelah turun mereka mulai mengambil koper mereka.

" Syukurlah kita tidak terlambat "

Ucapan sakura penuh rasa syukur.
Mereka hampir saja terlambat

" Hm "

Garaa hanya menanggapinya dengan gumaman. Sakura melayangkan tatapan kesal kearah Gaara.

"Gara-gara kau lupa mengingat aku, kita hampir terlambat"

Penyebab keterlambatan mereka karena Gaara yang lupa mengingat Sakura jam keberangkatan mereka. Sakura bukannya tidak mengingat karena dia sibuk mengemas semua barang-barang yang akan mereka bawa pindah ke tokyo Sendirian.
Jadi sangking sibuknya sakura lupa waktu. Sakura tidak marah pada Gaara hanya masalah ini hanya saja dia harus melakukan semuanya dengan terburu-buru karena takut ketinggalan pesawat karena Gaara memberitahu setengah jam lagi sebelum pesawat berangkat. Mereka beruntung karena jarak rumah mereka dan Bandara osaka tidak terlalu jauh jadi bisa ditempuh dalam waktu singkat. Sakura jadinya kesal.

" Iya maaf, aku tidak bermaksud. Kau tahu aku sibuk bermain dengan Daichi, jadi aku lupa "

Gaara minta maaf lagi pada sakura. Karena saat ditaksir menuju Bandara osaka Gaara sudah minta maaf.
Dia sibuk Bermain dengan Daichi.
Gaara tidak tahan jika tidak bermain dengan anak laki-laki berumur 4 tahun yang sangat mengemaskan tersebut. Terkadang Daichi sendiri yang mengajaknya untuk bermain bersama.
Mendengar nama Daichi sakura menatap anaknya tersebut.

" Dia sampai ketiduran seperti itu, pasti karena lelah bermain denganmu "

Sakura melihat Daichi tertidur digendong Gaara. Sakura menatap lembut putranya tersebut.
Gaara pun mengelus rambut lembut Daichi.

Mereka terus berjalan. Hingga mereka sampai di depan Bandara.
Sakura mencari taksi untuk membawa mereka ketempat tinggal mereka yang baru di Tokyo.
Tidak butuh waktu lama ,sakura sudah mendapatkan taksi karena memang dibandara banyak sekali taksi.

" Biar aku saja Gaara-kun , nanti Daichi terbangun "

Ucap sakura saat melihat Gaara yang mau memberikan Daichi kepadanya agar dia dapat memasukkan koper mereka kedalam bagian belakang mobil tersebut. Sakura Sudah kembali bersikap biasa dia bahkan sudah memangil Gaara dengan sufflik -kun lagi. Berarti kesalnya sudah hilang.

" Baiklah "

Gaara hany menurut saja. Lagipula dia kasihan jika Daichi terbangun karena dirinya yang mau membantu sakura.
Untunglah supir taksi tersebut baik hati. Dia membantu sakura memasukkan koper tersebut.
Setelah selesai semua Gaara, sakura segera masuk kedalam taksi dan juga Daichi yang masih digendongan Gaara.
Setelah mereka menyebutkan alamat yang mereka tuju taksi tersebut langsung melaju meninggalkan Bandara.


" Apa kau merindukan tempat ini sakura? "

Ucap Gaara saat melihat sakura yang menatap kearah jendela.

" Apa!tentu saja tidak"

Sakura menjawab tanpa melihat wajah Gaara. Sakura tidak merindukan tempat yang membuatnya mendapatkan luka yang masih ada sampai sekarang.
Gaara lalu tidak bicara lagi.dia sibuk menatap fokus Daichi yang tertidur saja. Dia tidak mau mengingat luka lama yang pernah terjadi pada Sakura di Tokyo.
Sakura menceritakan semua saat mereka berada diosaka sesuai Janji Sakura.

20 Menit berlalu mereka akhirnya sampai ditempat yang akan mereka tinggali di Tokyo.
Tempat itu adalah sebuah rumah.
Supir tersebut kembali membantu Sakura untuk menurunkan koper mereka.
Sakura menarik dua koper besar tersebut.
Rumah yang mereka tinggali ini cukup dibilang tidak terlalu  mewah, tapi tidak juga sederhana. Rumah itu sangatlah minimalis.
Sakura menatap kagum rumah yang begitu asri dengan beberapa bunga yang menumbuhinya.
Udaranya juga sangatlah segar karena rumah itu berada dipinggiran kota. mereka sengaja memilih hal tersebut untuk menghindari bisingnya kehidupan dipusat kota.
Sakura menarik kopernya tersebut untuk segera masuk kedalam rumah . Dibelakangnya Gaara juga ikut.

Hate to brings loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang