Revisi
27Mar2019
8.11 pm* * *
Ibarat murid baru SD, Rania masuk kelasnya dengan semangat siang! Dia tersenyum kearah semua orang dan menjabat tangan mahasiswa lain.
"Salam kenal!" Ucap Rania dengan nada antusiasnya. Mereka semua tersenyum bahkan tertawa karena gaya bicara Rania yang lumayan aneh.
Dia mulai mendekat ke satu mahasiswa yang berada di sudut ruangan untuk berjabat tangan, "hai!" ucapnya
Changkyun yang denger sapaan itu langsung menutup kaosnya sesegera mungkin. Tanpa sengaja, Rania liat sesuatu dibalik baju Changkyun. Bekas luka bergores vertikal tepat di bagian perut kiri bawah Changkyun.
Rania menutup mulutnya dengan kedua tangannya disaat dia tau siapa orang itu.
"Lo yang tadi bikin gue jatoh kan?" Tanya Rania. Beberapa menit lalu, Rania berjalan santai menuju kelasnya dan ada seseorang yang bikin Rania jatoh, baju dan penampilan dari belakang seseorang itu, Rania inget dengan jelas.
Disisi lain, Changkyun kesakitan menahan perutnya yang sakit sampai ga tau ada cewek di depannya dan dia nabrak Rania tanpa sengaja. Bukan minta maaf, Changkyun langsung pergi dan masuk kelas gitu aja.
"Lo sakit?" Tanyanya lagi.
Perlahan, Changkyun membalas tatapan Rania, "pergi" jawabnya ketus.
Rania hanya diam denger jawaban Changkyun, Jooheon yang melihat Rania langsung narik tangan Rania, "ga usah deket-deket Changkyun"
Rania masih diam dan menampakkan tatapan 'kenapa?'
"Omongan Changkyun pedes, kayak emak-emak tukang rumpi" timpal Kihyun.
Tanpa mereka sadari, obrolan mereka terdengar jelas di telinga Changkyun. Tetapi Changkyun sama sekali ga peduli sama bacotan manungsa kayak mereka, yang Changkyun peduliin sekarang yaitu perutnya.
Sesekali, dia memukul perutnya pelan. Berharap semoga sakitnya mereda. Changkyun udah capek ngalamin ini semua, bener-bener bikin Changkyun capek. Tapi Changkyun tau rasa sakitnya itu ga akan pernah hilang kecuali saat dia mati.
"Dia kesakitan loh, kalian ga mau bantu?" Tanya Rania ke orang-orang.
Banyak orang yang menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Rania. "Gue minta tolong sama kalian, ijinin gue hari ini ga masuk kelas" ucap Rania dan berbalik mendekati Changkyun.
"Apaan?" Tanya Changkyun
Rania berhenti melangkah, "lo ga mau ke dokter?"
"Minggir!" Bentak Changkyun ke Rania dan segera pergi dari kelas. Ya, Changkyun berjalan terbata-bata. Rania diam melihat sikap Changkyun yang bener-bener aneh.
Tiba-tiba ada seseorang yang merangkulkan tangan Changkyun ke badannya, Rania.
"Lo harus ke dokter" saran Rania.
Changkyun melepas rangkulannya di bahu Rania dengan kasar dan menuju mobilnya.
Perlu kalian tau bahwa Changkyun itu bukan cowok lemah yang cuma ngerasain sakit sedikit aja langsung nyusruk tanah. Apalagi rasa sakit di perutnya itu seolah-olah udah jadi makanan sehari-hari buat Changkyun.
"Gue takut lo kenapa-kenapa, kalo lo pingsan nanti gimana?" Ucap Rania yang masih setia ngikutin Changkyun dari belakang.
"Gue pingsan, atau engga bahkan mati sekalipun, siapa peduli?! ga ada urusannya sama lo" jawab Changkyun ketus.
Bukannya pergi Rania justru makin ngintilin Changkyun, "perut lo kenapa?" Tanya Rania yang bikin Changkyun bingung karena Changkyun daritadi sama sekali ga cerita tentang perutnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma || IM Changkyun (END)
Fanfiction"Semua orang yang gue sayang selalu ninggalin gue, itu alasan kenapa gue ga mau sayang sama lo" - ck "Kalo gitu cinta aja sama gue" - rk Jika jarang update, bukannya malas tapi ngurus works yang lain Start from 20feb2019