-9-

153 30 1
                                    

10Maret2019
9.48 pm


* * *

"Utang gue lunas!" Kata Changkyun sambil meletakkan berlembar-lembar uang seratus ribuan di meja Rania. Gak lupa, ekspresi datar Changkyun.

"Dan gue rasa, kita ga ada urusan lagi" lanjutnya.

Rania hanya memutar bola matanya malas, "kapan kita punya urusan? lo yang selalu masuk di dalam urusan gue dan cuma bikin kacau!" ucapnya ketus.

"Gue gak butuh omong kosong dari mulut lo, cukup lo terima ini dan beli pintu gerbang yang mahal biar gak gampang bengkok lagi" ucap Changkyun sambil nunjuk uang yang ada di depan Rania.

Jujur dari hati Changkyun pribadi, dia ngerasa agak aneh sama Rania.

"Gak ada yang perlu ganti rugi, Ambil balik itu duit, gue gak butuh! Dan perlu lo tau, pintu gerbang rumah gue itu lebih mahal dari diri lo" Ucapnya sambil berdiri mau pergi dari kelas.

Songong, pikir Changkyun.

Changkyun langsung mengeluarkan jaket punya Rania yang ada di tasnya, saat dia liat ada sesuatu yang aneh di bagian bokong Rania. Secepat mungkin Changkyun mengikat jaket itu di bagian perut untuk menutupi pantat Rania sebelum diliat banyak orang.

Rania yang kaget karena perlakuan Changkyun langsung berbalik dan melayangkan satu pukulan yang ditolak sama tangan Changkyun, "maksud lo apa? jangan kurang ajar lagi ya anjing!" Bentak Rania.

Changkyun yang semula takut sama bentakan, dia heran kenapa bisa dia merasa baik-baik aja waktu ada orang yang bentak dirinya.

"Ah jaket yang udah gue cuci bersih pake tangan gue sendiri yang semula wangi jadi bau sesuatu yang agak kurang pantas kalau gue sebut namanya." celetuk Changkyun sambil senyum evilnya.

Rania masih belum paham apa maksud Changkyun, "m-maksud, maksud----?"

"Ternyata karena ini lo jutek, lo galak dan rese banget hari ini?" Kata Changkyun sambil nunjuk area bokong Rania.

"Mau gue peluk dari belakang biar ga keliatan? Kayak lo meluk gue waktu itu buat bikin gue gak kedinginan" tawar Changkyun yang langsung dapat pukulan keras di dagunya dari tangan mulus Rania.

- - -

Rania langsung keluar dari kelas saat dia tau maksud Changkyun, "kenapa harus bocor sih?!" gerutunya di sepanjang jalan.

Disaat Rania lagi fokus sama jalan ada seseorang yang menepuk bahunya, "apaan lagi sih anj--- eh? Ho seok?"

"Lo kenapa? Keburu-buru gitu --ehh itu kan jaket yang--" ucap Wonho terpotong.

"Gue ada urusan penting, gue pulang dulu ya, have a nice day!" Kata Rania sambil melambaikan tangannya ke arah Wonho.

Itu jaket yang... Changkyun?, Batin Wonho.

"Ngapain?" Tanya Changkyun yang bikin Wonho kaget.

"Sejak kapan lo disini?" Tanya Wonho balik.

"Sejak gue ada disini lahh" sahut Changkyun. "Ngapain kesini? Kantor kerjaan banyak" lanjutnya

"Proposal orang Korea yang mau kerja sama di perusahaan lo--"

"Perusahaan kakek gue" ucap Changkyun memotong kalimat Wonho.

"Proposal itu ketinggalan di kelas, makanya gue balik lagi kesini" jawab Wonho, "lo mau liat proposal itu? biar gue tunjukin" lanjutnya.

"Kalau menurut lo itu bagus, terima aja tapi sebagai percobaan ambil perjanjian selama setahun dulu" kata Changkyun yang di anggukin kepala Wonho.

"Orangnya mau dateng besok, lo mau ketemu gak?!"

"Oh gue ada tugas buat bikin makalah tentang keuangan, gue pinjem laporan keuangan perusahaan kakek aja kali ya, Won? Dan kalau sempet, gue ikut ketemu sama orang Korea yang lo maksud itu" jawab Changkyun.

- - -

Rania tidak ada hentinya menggerutu di rumah karena peristiwa memalukan tadi siang, demi tuhan Rania malu.

"D-dulu abang g-gue selalu meluk gue kalo g-gue kedinginan"

Apalagi saat inget, waktu dia memeluk erat Changkyun sampai bikin Changkyun tidur di pelukannya. Entah atas dasar apa Rania menggerakkan tangannya untuk memeluk badan Changkyun, "malu gue malu!" lirihnya.

Terlebih lagi hari ini, kejadian paling memalukan di hidupnya saat ada seseorang laki-laki yang liat Rania kebocoran.

"Gue pindah kampus aja kali yah?" Katanya sambil menggaruk kepalanya itu.

Disaat Rania mondar-mandir ga jelas, ada telfon yang masuk di layar hpnya.

"Iya?.. serius?.. janji kan?.. Seola ikut?.. ya udah aku beres-beres rumah deh.. aku tunggu!.. hati-hati!!"

Bukannya melanjutkan aktifitas mondar-mandir nya, Rania malah loncat loncat di kasurnya dengan girang layaknya anak kecil dikasih permen.

"Aku kangen kaliannnn" ucapnya semangat sambil jatuhin badannya di kasur.

* * *

Pengen aku tamatin, cepet-cepettt!!!
Semoga bulan ini Tamat!
Biar cerita yang ada di draft aku, bisa aku publish secepatnya :v

Thanks for reading, everyone!

Luv from,

imchang96_

Trauma || IM Changkyun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang