-2-

590 52 62
                                        


Hari ini adalah hari Senin. Hari dimana semua orang merasa malas menjalani aktivitas seperti biasa, atau hanya sekedar bangkit dari tempat tidur. Dan hal itu berlaku saat ini untuk Changkyun.

"Mas Changkyun udah bangun?" Tanya salah satu maid yang bantu beberes rumah Changkyun.

"Ini mas, titipan dari mas Wonho" lanjut bibi maid Changkyun sambil ngasih satu amplop yang Changkyun ga tau apa isinya.

"Ini apa buk?" Tanya Changkyun. Semua maid yang ada di rumah Changkyun pasti dia panggil, ibu. Termasuk, almarhumah ibu Wonho. Karena Changkyun udah anggep mereka seperti ibu kandungnya, walaupun Changkyun sendiri ga tau sekarang ibu biologisnya ada dimana.

"Kebetulan ibuk kurang tau isinya mas, coba tanya mas Wonho aja nanti sepulang kuliah" Changkyun mengangguk setelah denger jawaban ibuk.

"Mas Changkyun butuh sesuatu?" Tanya si ibu yang dijawabin gelengan kepala dari Changkyun. "Yasudah, ibu ke dapur dulu ya mas. Nanti mas Changkyun jangan lupa buat sarapan, ibuk udah masak masakan kesukaan mas Changkyun" Lanjut si ibu yang dapet jawaban anggukan kepala dari Changkyun.

Bisa dibilang Changkyun itu tipe orang yang hemat suara tapi sekalinya ngomong, beuh! His deep voice make everyone feel like a fly.

Changkyun masuk ke kamarnya dan buka amplop dari Wonho tadi, surat pertama adalah surat peringatan pertama dari kampusnya untuk berangkat ke kampus karena Changkyun memang sering bolos kuliah demi sesuatu yang selalu dia sebut sebagai 'urusan pribadi' dan bagi Changkyun surat keduanya bikin Changkyun bener-bener muak.

'mandi, makan, kuliah!'

Changkyun selalu mikir kalau Wonho terus mengatur hidupnya, dan itu bener-bener bikin Changkyun muak. Makhluk macam Changkyun itu punya slogan 'do what you love and love what you do!' dia tipe seseorang yang suka melakukan hal apapun yang dia sukai dan dia ingin lakukan, bukan sesuatu yang orang lain suruh untuk Changkyun lakuin.

Dia berjalan keluar kamarnya dengan malas, ya dia kuliah. Selama dia daftar kuliah, sekitar tujuh sampai sembilan hari dia mengambah kampus. Setelah itu? Dia cuma buang-buang duit buat dateng ke tempat yang sama sekali ga bermanfaat.

Sebenernya Changkyun sendiri adalah anak rajin, tapi karena musibah yang ga ada hentinya dihidupnya karena itulah Changkyun berubah total. Disisi Wonho, dia udah ga kaget sama kelakuan Changkyun. Karena memang first impression mereka kenal bagi Wonho sama sekali gak berkesan.

Gak lupa, "Changkyun gak perlu dianter!" Tegas Changkyun kepada semua makhluk yang ada di rumahnya.

* * *

Disisi lain, Wonho udah selesai sama kuliahnya. Wonho sengaja ngambil kelas pagi terus karena siang sampai sore bahkan malam tempat Wonho itu di kantor. Baru aja keluar dari kelasnya ada seseorang yang nepuk bahu Wonho, "hai" ucap orang itu sambil melambaikan kelima jarinya.

"Masih inget gue?" tanya orang itu ke Wonho.

Flashback, Wonho
On

Tempo hari, Wonho berangkat jauh lebih awal ke kampus demi numpang pake wifi kampus buat main game, free fire.

Lagi ngerasa ada di surga karena main game tanpa gangguan sedikitpun dari Changkyun, ada seseorang yang ngomong di depan Wonho, "ehm permisi?" Sapa si gadis manis yang Wonho pikir, blasteran.

Trauma || IM Changkyun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang