-7-

241 32 18
                                        


Happy Reading, everyone!
Hope you enjoy this part xixi :)

Baru di revisi!
01Apr2019
12.17 am

* * *

Hari ini bukan hari kayak biasanya bagi Wonho juga Changkyun. Wonho yang udah ninggalin rumah dari pagi tanpa ngomelin Changkyun buat ke kampus dan Changkyun yang bisa tidur nyenyak tanpa ocehan Wonho. Bahkan, mereka terakhir ngobrol kemarin siang, itupun lewat free call. Lebih lagi Changkyun kepepet free call Wonho karena butuh guru privat Akuntansi.

Walaupun seneng, tapi Changkyun juga merasa aneh bangun tanpa omelan kasih sayang dari Wonho. Tapi siapa peduli tentang itu? Yang Changkyun mau hanyalah kedamaian.

Changkyun terbangun saat ada orang yang mengetuk pintu kamarnya. Inilah yang Changkyun ga suka, saat dialam mimpi pun selalu ada aja orang yang mengganggunya.

"Hm.. kenapa pak? Hoam." Tanya Changkyun sambil menutup mulutnya.

"Teman mas Changkyun kesini, dia menunggu dibawah, mas" jawab pak Ari.

Changkyun hanya mengangguk dan pak Ari pergi setelah anggukan kepala Changkyun. Sebenernya Changkyun bingung, siapa? Apa Changkyun punya temen selain Wonho? Dia rasa engga.

Changkyun turun menyusuri tangga dengan mata yang masih berat meninggalkan kasurnya. Dia terbelalak saat tau siapa yang datang.

"Lo?"

Mata Changkyun yang tadinya begitu berat buat melihat sekeliling langsung terbuka lebar melihat Rania yang sedang duduk di sofa miliknya. Dia juga kaget gimana bisa Rania tau rumahnya?

Rania berdiri menghampiri Changkyun dengan kedua tangannya yang tersilang, "lo baru bangun? Mandi dulu sana!"

Changkyun menatapnya dengan sangat malas, "ga usah banyak bacot, ngapain lo kesini? Gue ga nyangka ternyata hidup lo sebegininya kurang kerjaan" katanya ketus.

"Mandi dulu gih sana, bau iler lo najis!" Suruh Rania.

Kalian pasti tau gimana sifat Changkyun. Dia ga suka disuruh, kalau dia emang ga mau mandi yaudah maka seharian dia juga ga akan mandi. Lagipula dia tau, walaupun ga mandi sehari doang ketampanannya juga ga memudar sedikitpun.

"Kalo ga penting mending pergi deh!" Suruh Changkyun balik.

"Gimana guru privat lo? Gue rasa ga sebaik gue" kata Rania meledek.

Sekarang Changkyun tau kenapa alasan Rania dateng ke rumahnya.

"Mandi gih, abis itu belajar sini sama gue" lanjut Rania.

Changkyun naik ke kamarnya dan ya, bener! Dia mandi. Dia rasa dia emang butuh sedikit bantuan dari Rania. Lagijuga dia ditawari kan? Ga ada salahnya buat menerima.

Setelah mandi, Changkyun tiba-tiba nongol di pucuk tangga, "sini lo!" katanya sambil nunjukin jari telunjuknya.

Tanpa fikir panjang, Rania mengangguk dan naik ke kamar Changkyun.

Changkyun sengaja ngajak Rania ke kamarnya karena yah dia ga mau sampai Wonho atau orang-orang di rumahnya tau kalau ada cewek yang masuk ke rumahnya. Karena kamarnya kedap suara, dia lebih merasa lega kalau Rania ada di kamarnya.

"Satu jam!" Kata Changkyun diambang pintu kamarnya.

Rania berhenti tepat didepan Changkyun, "satu jam?" Tanyanya.

Changkyun menunjukkan jari telunjuknya lagi tanda Rania buat masuk.

"Kenapa harus disini?" Tanya Rania.

Changkyun menghela nafas, "urusan lo sekarang ngajarin gue, ga usah tanya macem-macem. Gue juga ga bakal ngapa-ngapain lo!"

- - -

Trauma || IM Changkyun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang